Objek Pengangkutan Pengangkutan Darat
24
Barang yang dimaksud adalah barang yang sah dan dilindungi oleh Undang- Undang. Dalam pengertian barang yang sah termasuk juga hewan. Barang
diangkut dari satu tempat ke tempat tujuan dengan menggunakan alat pengangkutan.
49
Barang terdiri dari 3 jenis macam yaitu: 1
Barang bagasi, adalah barang bawaan penumpang yang dititipkan oleh penumpang kepada pengangkut untuk dimuat di tempat khusus atau bagasi
kendaraan. Contohnya: koper, tas besar dll; 2
Barang bagasi tangan, adalah barang bawaan penumpang yang diperbolehkan dibawa oleh penumpang masuk ke dalam kabin atau ke
dalam kendaraan. Contohnya: laptop, kamera dll; 3
Barang muatan adalah barang yang diangkut dari satu tempat menuju ke tempat tujuan dengan menggunakan alat kendaraan pengangkutan. Barang
muatan terdiri dari berbagai jenis menurut keperluannya, yaitu: a
Secara kegunaan atau keperluannya barang muatan terdiri dari: 1
Barang sandang, contohnya tekstil, sarung, baju; 2
Barang pangan, contohnya beras, gula dan buah-buahan; 3
Barang perlengkapan rumah tangga, contohnya meja, pintu, almari dan perlengkapan dapur;
4 Barang perlengkapan pendidikan, contohnya buku, papan tulis, alat
peraga dan komputer; 5
Barang bangunan, contohnya kayu, besi dan semen;
49
Ibid.
25
6 Hewan, contohnya sapi potong, ikan hias dan burung piaraan.
50
b Secara fisik barang muatan dibedakan menjadi 6 golongan, yaitu :
1 Barang berbahaya, contohnya racun, carbide, dan binatang buas;
2 Barang tidak berbahaya, contohnya tekstil, kelontongan;
3 Barang cair, contohnya minyak tanah, minyak sawit, air, dan bahan
bakar minyak; 4
Barang berharga, contohnya mutiara, emas dan perak; 5
Barang curah, contohnya kacang, pasir; 6
Barang khusus, contohnya ikan dingin, tembakau, gas alam dan obat-obatan.
51
c Secara alami barang muatan dapat dibedakan menjadi empat golongan,
yaitu : 1
Barang padat, contohnya besi, kayu balok, dan suku cadang; 2
Barang cair, contohnya minyak mentah, air mineral, dan bahan bakar minyak;
3 Barang gas, contohnya LPG, amoniak;
4 Barang rongga, contohnya mobil, televisi.
52
50
Abdulkadir Muhammad, 1998, Hukum Pengangkutan Niaga, Penerbit PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm.60.
51
Ibid.
52
Ibid.
26
d Dilihat dari cara menjaga dan mengurusnya, barang muatan dibedakan
menjadi tiga golongan: 1
Barang berbahaya dangerous cargo yang sifatnya mudah terbakar highly flamable, mudah meledak highly explosive, mudah pecah
highly breakable, mengandung racun poisonous; 2
Barang digin atau beku refrigarated cargo yang perlu diangkut menggunakan ruan pendingin, misalnya daging atau ikan segar, dan
obat-obatan; 3
Barang yang panjang atau beratnya melebihi ukuran tertentu, misalnya barang peti kemas, barang koli.
53
e Dari jenisnya, barang muatan dapat dibedakan menjadi 3 golongan,
yaitu : 1
general cargo, adalah jenis barang yang dimuat dengan cara membungkus dan mengepaknya dalam bentuk unit-unit kecil;
2 bulk cargo, adalah suatu macam barang dalam jumlah besar yang
dimuat dengan cara mencurahkan ke dalam tanki. Misalnya pengangkutan bahan bakar minyak dengan menggunakan tanki
5.000 liter;
53
Ibid.
27
3 homogeneous cargo, adalah suatu macam barang dalam jumlah
besar yang dimuat dengan cara pembungkusanpengepakan, misalnya pengangkutan 2.000 zak semen.
54
b. Penumpang
Penumpang adalah orang yang berada di dalam alat pengangkutan dan melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat tujuan dengan
menggunakan alat pengangkutan tersebut untuk menuju ke tempat tujuan yang diinginkan, dan dengan memberikan sejumlah uang sebagai imbalan
kepada pihak pengangkut atau dengan membeli tiket dari pihak pengangkut. c.
Alat pengangkut Carrier Pengangkut adalah pengusaha yang menjalankan perusahaan
pengangkutan, memiliki alat pengangkut sendiri, atau menggunakan alat pengangkut milik orang lain dengan perjanjian sewa. Alat pengangkut di atas
atas rel disebut kereta api yang dijalankan oleh masinis. Alat pengangkut di darat disebut kendaraan bermotor yang dijalankan oleh supir. Alat
pengangkut di perairan disebut kapal yang dijalankan oleh nahkoda. Sedangkan alat pengangkut di udara disebut pesawat udara yang dijalankan
oleh pilot. Masinis, supir, nahkoda, dan pilot bukan pengangkut, melainkan karyawan perusahaan pengangkutan berdasarkan perjanjian kerja yang
bertindak untuk kepentingan dan atas nama pengangkut.
55
54
Ibid.
55
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit.,hlm.64.
28
Untuk alat pengangkutan sendiri salah satu jenisnya adalah kendaraan umum, menurut pasal 1 butir 7 undang-undang nomor 22 tahun
2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yan terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak
bermotor selanjutnya dijelaskan lagi pada butir 8 bahwa kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik
berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel, sedangkan kendaraan umum menurut butir 10 adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk
angkutan barangorang dengan dipungut bayaran.
56
Sedangkan untuk peruntukan, persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan harus:
1 sesuai dengan peruntukannya, yaitu setiap kendaraan bermotor yang
dioperasikan di jalan harus sesuai dengan rancangan peruntukannya. 2
Memenuhi persyaratan teknis, yaitu persyaratan tentang susunan, peralatan, perlengkapan, ukuran, bentuk, karoseri, pemuatan, rancangan
teknis kendaraan sesuai dengan peruntukannya, emisi gas buang, penggunaan penggandengan, dan penempelan kendaraan bermotor.
3 Laik jalan, adalah persyaratan minimum kondisi suatu kendaraan yang
harus dipenuhi agar terjamin keselamatan dan mencegah terjadinya pencemaran udara dan kebisingan lingkungan pada waktu dioperasikan di
jalan. Agar memenuhi syarat laik jalan, maka setiap kendaraan bermotor
56
Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang “Lalu Lintas dan Angkutan Jalan”,Pasal 1.
29
yang dioperasikan di jalan wajib diuji, pengujian tersebut meliputi uji tipe dan uji berkala, kendaraan yang dinyatakan lulus uji diberi tanda bukti.
57
d. Biaya pengangkutan ChargeExpense
Pemerintah menerapkan tarif yang berorientasi kepada kepentingatn dan kemampuan masyarakat luas. Dengan berpedoman pada struktur dan
golongan tarif tersebut, perusahaan umum, kereta api, perusahaan angkutan umum, perusahaan laut niaga, dan perusahaan udara niaga menetapkan tarif
berorientasi kepada kelangsungan dan pengembangan usaha badan penyelenggara dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan serta perluasan
jaringan angkutan.
58
Faktor-faktor yang mempengaruhi cost of services atau ongkos menghasilkan jasa yaitu:
1 jarak yang harus ditempuh dari tempat asal ke tempat tujuannya;
2 volume dan berat daripada muatan barang yang diangkut;
3 resiko dan bahaya dalam pengangkutan, berhubung karena sifat barang
yang diangkut, sehingga diperlukan alat-alat service yang spesial; dan 4
ongkos-onkos khusus yang harus dikeluarkan berhubung karena berat dan ukuran barang yang diangkut yang ”luar biasa” sifatnya.
59