induksi yang lebih singkat, kemajuan persalinan lebih cepat serta angka kegagalan yang lebih rendah. Waktu untuk mencapai kadar puncak saat induksi asam
Misoprostol adalah 9-15 menit dan waktu paruh 20-30 menit Permana, et al,
2015; dan Dianggra, 2009.
Serabut kolagen adalah unsur utama penusunan serviks. Serviks yang matang ditandai dengan konsistensi lunak dan datar. Pematangan serviks
diperkirakan oleh karena biomedik yaitu terjadinya penurunan jumlah serabut kolagen. Penurunan jumlah serabut ini dihubungkan dengan peningkatan aktifitas
kolanogenik pada serviks selama kehamilan Dianggra, 2009. Pada uterus Misoprostol menimbulkan kontraksi miometrium dan
pematangan serviks. Seperti pada prostaglandin lainnya Misoprostol dapat menaikkan jumlah ion logam Ca2+ yang berfungsi untuk melenturkan kontraksi
otot miometrium, dimana ion logam Ca2+ banyak ditemukan dalam tubuh manusia berupa cairan tubuh dan juga pada tulang dan email gigi. Pada vagina
prostaglandin dapat diabsorbsi dengan mudah dan cepat sehingga dapat diberikan dalam bentuk tablet. Tablet Misoprostol yang dimasukan ke dalam vagina lebih
baik atau setara efektifitasnya dibandingkan dengan gel prostaglandin E2 intraservikal
Dianggra, 2009. 2.
Ondansentron Selama kehamilan, hampir semua sistem organ termasuk gastrointestinal
mengalami perubahan fisiologi. Keluhan gastrointestinal yang muncul pun beragam seperti mual, muntah, hyperemesis gravidarum, hingga penyakit refluks
gastroesofageal Gastroesofageal reflux diseaseGERD. Patogenesis yang
mendasari gangguan gastrointestinal ini dikaitkan adanya perubahan hormon selama kehamilan, penurunan motilitas lambung, efek mekanik uterus gravid
hingga faktor psikologis Firmansyah, 2014. Sebuah penelitian mengenai penggunaan ondansentron sebagai obat off-
label dengan indikasi mual muntah atau nausea vomiting of pregnancy NVP pada ibu hamil di Australia Barat sepanjang tahun 2002
– 2005 banyak ditemukan. Spektrum ekstrim NVP disebut hyperemesis gravidarum HG. Salah
satu rumah sakit utama di Australia Barat khusus wanita, memberikan pedoman khusus HG dengan obat ondansentron sebagai lini kedua Colvin, et al, 2013.
Sebanyak 17.694 resep dalam periode tiga bulan ditemukan 83 dari obat yang diresepkan pada ibu hamil digunakan off-label dengan 59 diklasifikasikan
sebagai “hati-hati” atau “beresiko tinggi” di suatu rumah sakit bersalin diUnited Kingdom. Seorang dokter kandungan di Australia menemukan bahwa penggunaan
off-label ondansentron pada kasus NVP terjadi luas. Selain kekhawatiran mengenai keselamatan kesehatan pasien, ondansentron juga memiliki harga jauh
lebih mahal dari obat-obatan yang sudah ada sebelumnya. Penelitian lainnya terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2012 yang melaporkan peningkatan cacat
pada bibir sumbing setelah pemakaian ondansentron pada masa kehamilan. Berdasarkan data yang ada saat ini, penggunaan ondansentron tidak dapat
diasumsikan aman selama kehamilan. Pada bulan September 2011 AS FDA mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan serius antara orang-orang yang
menerima ondansentron, karena dalam kasus NVP beberapa wanita mungkin
memiliki gangguan keseimbangan elektrolit hipokalemia atau hipomagnesemia Colvin, et al, 2013.
Ondansetron merupakan obat selektif terhadap reseptor antagonis 5- Hidroksi-Triptamin 5-HT3 di otak dan mungkin juga pada aferen vagal saluran
cerna. Di mana selektif dan kompetitif untuk mencegah mual dan muntah setelah operasi dan radioterapi. Ondansetron memblok reseptor di gastrointestinal Putri,
2010. Pemberian serotonin antagonis cukup efektif dalam menurunkan keluhan
mual dan muntah. Obat ini bekerja menurunkan rangsangan pusat muntah di medula. Serotonin antagonis yang biasa digunakan adalah ondansetron.
Ondansetron biasanya diberikan pada pasien hiperemesis gravidarum yang tidak membaik setelah diberikan obat-obatan yang lain Widayana, et al, 2010.
3. Domperidone
Pemberian Air Susu Ibu ASI merupakan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain untuk bayi,
ASI juga membawa dampak positif bagi kesehatan ibu. Walaupun ASI dapat memberikan banyak manfaat untuk ibu dan bayi, ternyata jumlah ibu yang tidak
memberikan ASI ekslusif pun masih tinggi. Salah satu alasan seorang ibu tidak melanjutkan pemberian ASI ekslusif karena merasa jumlah ASI yang dihasilkan
kurang, sehingga tidak melanjutkan menyusui William Carrey, 2016. Domperidone merupakan obat golongan antagonis reseptor dopamin
. Di Asia dan Eropa, domperidonetelah lama digunakan sebagai prokinetik
danantiemetik. Kegunaan klinis domperidonesebagai terapi penyakit refluks
gastroesofageal, dispepsia kronis dan terkadang direkomendasikan untuk merangsang laktasi post-partum. Selain domperidone, terdapat beberapa obat lain
yang memiliki efek merangsang laktasi galactogogue, namun domperidone yang paling direkomendasikan karena telah terbukti efektif, belum ditemukan efek
samping terhadap bayi, serta efek samping yang jarang pada ibu yang menyusui William Carrey, 2016. Meski domperidone banyak digunakan sebagai
galactogogue, namun di beberapa negara seperti Australia, Belgia, Kanada, Irlandia, Italia, Jepang, Belanda, dan Inggris mengungkapkan bahwa penggunaan
tersebut termasuk obat off-label. Pada tahun 2004 FDA mengeluarkan peringatan bagi ibu menyusui agar tidak mengkonsumsi domperidone karena akan
meningkatkan resiko aritmia jantung dan kematian tiba-tiba Campbell-Yeo, et al, 2010.
Domperidone bekerja secara efektif di sistem saraf pusat karena kerja obat ini di kelenjar hipofisis. Pada proses laktasi, hipotalamus mensekresikan
prolactin-inhibiting hormone PIH yang dikenal sebagai neurotransmitter dopamin dan prolactin-releasing hormone PRH. Sekresi kedua hormon
tersebutberpengaruh pada sekresi hormone prolaktin. Domperidone bekerja sebagai antagonis reseptor dopamin. Hambatan neurotransmitter dopamin di otak
mampumensupresi produksi PIH, sehingga sekresi PIH menurun dan produksi hormon prolaktin meningkat. Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap
peningkatan rangsangan sekresi ASI William Carrey, 2016.
33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhamamdiyah Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa dari 1.306 jumlah
peresepan obat yang diberikan, sebanyak 4 0,22 obat termasuk dalam kategori obat off-label indikasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan permasalahan yang diperoleh selama penelitian dilakukan, maka peneliti dapat memberikan saran yaitu:
1. Peneliti
Perlu dilakukan penelitian mengenai penggunaan obat off-label lainnya seperti off-label dosis, umur pasien, dan rute pemberian. Selain itu penelitian juga
dilakukan pada pasien rawat jalan dengan menggunakan metode dan teknik pengambilan sampel lainnya.
2. Tenaga Kesehatan
Perlu adanya peningkatan pengetahuan obat-obatan bagi tenaga medis lainnya dalam pemberian obat off-label kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Anatomical Therapeutical Chemical. 2011. Dipetik May 24, 2015, dari World Health Organization: http:www.who.int
Anonim. 2005. AHFS Drug Information. Dipetik May 27, 2015, dari Amrican Society of Health System Pharmacists Inc, USA.
Anonim. 2007. Off-label Drug Use. Dipetik May 23, 2015, dari http:www.CRBestBuyDrugs.org
Anonim. 2012. ASHP Guidelines on the Pharmacy and Therapeutics Committee and the Formulary System. Formulary Management Guidelines.
Anonim. 2014. Profil RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dipetik May 31, 2015, dari http:www.rspkujogja.com
Bedson, J., Belcher, J., Martino, O., Ndlovu, M., Rathod, T., Walters, K., . . . Jordan, K. 2013. The effectiveness of national guidance in changing
analgesic prescribing in primary care from 2002 to 2009: An observational database study. US National Library of Medicine National Institutes of
Health, 173: 434
–443. Campbell-Yeo, M. L., Allen, A. C., Joseph, K. S., Ledwidge, J. M., Caddell, K.,
Allen, V. M., Dooley, K. C. 2010, January. Effect of Domperidone on the Composition of Preterm Human Breast Milk. pp. PEDIATRICS
Volume 125, Number 1.
Chen, Y. 2014. Anatomocal Therapeutic Chemical ATC Classification and The Defined Daily Dose DDD : Principles for Classifying and
Quantifying Drug
Use. International
Conference on
Pharmacoepidemiology Therapeutic Risk Management. Clasen, T. F., Alexander, K. T., Sinclair, D., Boisson, S., Peletz, R., Chang, H. H.,
. . . Craincross, S. 2015. Interventions to improve water quality for preventing diarrhoea. US National Library of Medicine National Institutes
of Health, 10: 1 –201.
Colvin, L., Gill, A. W., Slack-Smith, L., Stanley, F. J., Bower, C. 2013. Off- Label Use of Ondansetron in Pregnancy in Western Australia. US National
Library of Medicine National Institutes of Health, 2013: 909860.
Danes , I., Agusti, A., Vallano, A., Alerany, C., Martinez, J., Bosch, A. J., . . . Bonafont, X. 2014. Outcomes of off-label drug uses in hospitals: a
multicentric prospective study. US National Library of Medicine National Institutes of Health, 7011: 1385
–1393. Daukes, S. E., Helms, P. J., Taylor, M. W., McLay, J. S. 2005. Off-label
prescribing to children: attitudes and experience of general practitioners. US National Library of Medicine National Institutes of Health, 602: 145-
149.
Delgado, M. J., Gutierrez, J. M., Radic, L. B., Maretic, T., Zekan, S., Avsic- Zupanc, T., . . . Brustenga, J. G. 2008. Imported Dengue Hemorrhagic
Fever, Europe. US National Library of Medicine National Institutes of Health, 148: 1329
–1330. Dewantri, E. O. 2015. Manajemen Terapi pada Diare Akut dengan Dehidrasi
Ringan Sedang dan Muntah Profuse pada Anak Usia 22 Bulan. Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Dwirahayu, Y. 2009. Polycystic Ovarian Syndrome PCOS. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Gayatri, K., Kumar, J. S., Kumar, B. B. 2010. Metformin and N-acetyl Cysteine in Polycystic Ovarian - A Comparative Study. Indian Journal of
Clinical Medicine, 1 7 –13.
Gota, V., Divatia, J. V. 2015. Off-label use of drugs: An evil or a necessity? US National Library of Medicine National Institutes of Health, 5912:
767 –768.
Hamel, H., McNair, D. S., Birkett, N. J., Mattison, D. R., Krantis, A., Krewski, D. 2015. Off-label use of cancer therapies in women diagnosed with
breast cancer in the United States. US National Library of Medicine National Institutes of Health, 4: 209.
Heyman, M. B. 2006. Lactose Intolerance in Infacts, Children and Adolescent. Ped. J., 118, 3, 1279.
Horen, B., Montastruc, J. L., Lapeyre-mestre, M. 2002. Adverse drug reactions and off-label drug use in paediatric outpatients. US National
Library of Medicine National Institutes of Health, 546: 665-670.
Ikatan Apoteker Indonesia. 2014. Dipetik May 18, 2015, dari Surat Keputusan Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Nomor: PO.001PP.IAI1418VII2014