Uji Kekuatan Tarik Tensile Strength ASTM D 638 Uji Kekuatan Bentur Impact Strength ASTM D 256 Fourier Transform Infrared Spectroscope FTIR Lost on Ignition LOI

29

3.3.3.2 Uji Kekuatan Tarik Tensile Strength ASTM D 638

Spesimen komposit dicetak dengan menggunakan injection molding membentuk spesimen untuk pengujian kekuatan tarik uji tarik. Pengujian kekuatan tarik dilakukan dengan tensometer terhadap tiap spesimen. Tensometer terlebih dahulu dikondisikan pada beban 10 kN dengan kecepatan 50 mmmenit, kemudian dijepit kuat dengan penjepit yang ada di alat. Mesin dihidupkan dan spesimen akan tertarik ke atas spesimen diamati sampai putus, dicatat tegangan maksimum dan regangannya. Persamaan yang digunakan adalah : A F maks t   dimana : τ t : Kekuatan tarik Pa F maks : Beban maksimum kgf A o : Luas penampang mula-mula m 2 Besar pemanjangan pada saat putus dapat dihitung dengan persamaan berikut ini. Awal Panjang panjang Perubahan an Perpanjang  100 o o l l l    Gambar 3.3 Sketsa Spesimen Uji Tarik 13 mm 165 mm 115 mm 57 mm 4 mm 19 mm 76 mm Universitas Sumatera Utara 30

3.3.3.3 Uji Kekuatan Bentur Impact Strength ASTM D 256

Spesimen komposit dicetak dengan menggunakan injection molding membentuk spesimen untuk pengujian kekuatan bentur uji bentur. Pengujian kekuatan bentur dilakukan dengan mengikuti metoda Izod. Pada spesimen dibuat bentuk tajam dengan sudut 45 o ditengah. Spesimen kemudian dihantam dengan mesin impak dan kekuatan impaknya dihitung berdasarkan energi yang diserap. Gambar 3.4 Ukuran Dimensi Spesimen Metoda Izod

3.3.3.4 Fourier Transform Infrared Spectroscope FTIR

Sampel yang dianalisa yaitu berupa abu pembakaran biomassa kelapa sawit murni dan yang telah diberikan perlakuan alkali, polipropilena, dan komposit PP berpengisi POFA untuk melihat apakah ada terbentuk sambung silang cross-linking atau tidak terbentuknya gugus baru. Analisa FTIR dilakukan di Laboratorium Farmasi, Universitas Sumatera Utara.

3.3.3.5 Lost on Ignition LOI

Loss on Ignition LOI diukur dengan menimbang massa dari residu pembakaran padat pada suhu 800 o C. Mula-mula residu didalam cawan ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam tungku atau furnace pada suhu 600 - 800 o C selama 5 menit. Setelah itu, temperatur tungku di set sebesar 800 o C selama 30 menit. Hitung persen LOI dari prosedur tunggal dengan persamaan: 100 spesimen Massa preheating setelah spesimen Massa spesimen Massa LOI   12,5 mm 60,5 mm 3,4 mm Universitas Sumatera Utara 31

3.3.3.6 Kadar Abu