PHYSICAL PROPERTIES KOMPOSIT POLIPROPILENA BERPENGISI ABU PEMBAKARAN BIOMASSA KELAPA SAWIT

35 yakni: penjangkaran mekanik mechanical anchoring, ikatan kimia antara pengisi dan matriks, dan gaya molekular atraktif gaya van der Waals dan ikatan hidrogen [15].

4.3 PHYSICAL PROPERTIES KOMPOSIT POLIPROPILENA BERPENGISI ABU PEMBAKARAN BIOMASSA KELAPA SAWIT

Abu pembakaran biomassa kelapa sawit sebagai bahan pengisi diperoleh dari industri kelapa sawit yang mana merupakan limbah hasil pembakaran biomassa kelapa sawit sebagai bahan bakar pada boiler. Pada proses pembakaran, senyawa- senyawa organik pada biomassa akan hilang dan akan meninggalkan senyawa anorganik dalam persen yang besar. Dalam pembakaran sempurna diasumsi senyawa organik berupa molekul-molekul air dan karbon akan terdekomposisi menjadi senyawa anorganik, yang mana senyawa anorganik tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi dalam beton dan komposit [3]. Abu hasil pembakaran tersebut kemudian dianalisa dengan pembakaran ulang didalam furnace dan kehilangan akibat pembakaran atau Lost on Ignition LOI dihitung dan diperoleh sebesar 10,6. Hal ini menandakan dalam abu masih terdapat 10,6 senyawa yang terdekomposisi atau hilang setelah dibakar. Physical properties komposit polipropilena berpengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisik dari komposit yang dihasilkan. Physical properties tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Physical properties komposit polipropilena berpengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit Komposisi Kadar Abu Densitas 1000 1.00 0.902 9010 8.77 0.951 8515 13.93 0.980 8020 19.12 1.015 Hasil pengujian komposit menunjukkan bahwa kadar abu meningkat dengan meningkatnya kandungan bahan pengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin bertambahnya bahan pengisi akan mengakibatkan bahan komposit kehilangan lebih sedikit senyawa-senyawa yang terdekomposisi, dan Universitas Sumatera Utara 36 dapat dilihat pada polipropilena murni menyisakan abu sebesar 1 yang mana kandungannya merupakan senyawa-senyawa organik. Berbeda dengan komposit berpengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit yang lebih banyak senyawa- senyawanya bersifat anorganik berupa karbon. Untuk densitas komposit, terjadi peningkatan dengan meningkatnya kandungan bahan pengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit. Hal ini menunjukkan kerapatan dari komposit polipropilena berpengisi abu pembakaran biomassa kelapa sawit lebih besar daripada matriks polipropilena setelah terjadi pencampuran. Dalam hal ini, massa dari abu pembakaran biomassa kelapa sawit sendiri yang lebih besar mempengaruhimeningkatkan densitas dari komposit yang dihasilkan.

4.4 FLAMMABILITAS KOMPOSIT POLIPROPILENA BERPENGISI ABU PEMBAKARAN BIOMASSA KELAPA SAWIT