2.3.3. pH Tanah
Serenson 1909 mendefenisikan pH sebagai negatif logaritma dari konsentrasi ion hidrogen dengan rumus :
pH = -log a
H+
di mana : a
H+
= aktivitas ion hidrogen. Nilai pH tanah tidak sekedar menunjukkan suatu tanah asam atau alkali,
tetapi juga memberikan informasi tentang sifat-sifat tanah yang lain seperti, ketersediaan fosfor, status kation-kation basa, dan unsur racun. Kebanyakan
tanah-tanah pertanian memiliki pH 4 hingga 8. Tanah yang lebih asam biasanya ditemukan pada jenis tanah gambut dan tanah yang tinggi kandungan aluminium
atau belerang. Sementara tanah yang basa ditemukan pada tanah yang tinggi kapur dan tanah yang berada didaerah arid dan di kawasan pantai.
pH tanah merupakan suatu ukuran intensitas kemasaman, bukan ukuran total asam yang ada di tanah tersebut. Pada tanah-tanah tertentu, seperti tanah liat
berat, gambut yang mampu menahan perubahan pH atau kemasaman yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang berpasir. Mukhlis,2007
2.4 Penetapan Kapasitas Tukar Kation
Kapasitas tukar kation KTK merupakan ukuran kemampuan suatu koloid untuk mengadsorbsi dan mempertukarkan kation. KTK ini dapat didefenisikan
sebagai ukuran kualitas kation, yang segera dapat dipertukarkan dan yang menetralkan muatan negatif tanah. Jadi penetapan KTK merupakan pengukuran
jumlah total muatan negatif per unit berat bahan.
Universitas Sumatera Utara
Kapasitas tukar kation KTK dinyatakan dalam satuan miliequivalen per 100 g tanah me100 g atau centimol per kg tanah cmol+kg. Satuan yang
terakhir digunakan secara resmi di internasional. Istilah 1 me adalah 1 mg atau H
+
yang teradsorbsi atau dipertukarkan, atau jumlah lainnya yang dapat menggantikan atom H
+
. Besarnya KTK tergantung kepada tekstur tanah, tipe mineral liat, dan kandungan bahan organik . Semakin tinggi kadar liat atau tekstur
semakin halus maka KTK tanah akan semakin besar. Demikian juga pada kandungan bahan organik tanah, semakin tinggi bahan organik maka KTK tanah
akan semakin tinggi. Jenis mineral liat sangat mempengaruhi KTK tanah, karena besarnya KTK dan masing- masing mineral liat juga berbeda. Beberapa metode
pengukuran KTK yang sering dipakai adalah: a.
Jumlah kation yang dapat dipertukarkan KTK -8,2 b.
Penjumlahan kompleks pertukaran denagn kation indeks penggantian setelah pencucian. Biasanya digunakan amonium dalam NH
4
OAC netral sebagai kation indeks KTK-7
c. Penjumlahan basa yang dapat dipertukarkan ditambah dengan
aluminium yang dapat dipertukarkan dengan ekstrak KCL KTK Efektif
KTK -8,2 merupakan KTK total tanah atau KTK dari muatan parmanen dan variabel, sedangkan KTK -7 merupakan KTK dari muatan parmanen.
Sehingga KTK dari muatan variabel dapat diperoeh dengan mempengaruhi KTK - 8,2 dengan KTK -7. Yulipriyanto,2010
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kandungan Unsur Hara
Tanaman memerlukan sejumlah anasir hara dalam takaran cukup, seimbang dan sinambung untuk terus tumbuh dan berkembang , menyelesaikan
daur hidupnya. Anasir hara tanaman ini diambil dari atmosfir dan sistem tanah. Paling sedikit 13 macam anasir hara yang diperlukan secara teratur untuk
pertumbuhan vaskular tanaman. Takaran dan jenis anasir hara yang dibutuhkan setiap jenis tanaman adalah berbeda. Anasir hara yang dibutuhkan dalam takaran
banyak disebut anasir hara makro yaitu : N, P, K, S, Ca, dan Mg, sedangkan yang dibutuhkan dalam takaran sedikit disebut anasir hara mikro yaitu : Mn, Fe, B, Zn,
Cu, Mo, dan Cl. Poerwowidodo,2010 Timbal Pb
Timbal Pb merupakan logam berat golongan IV-A dengan nomor atom 82 ,massa atom 207,2 dan massa jenis 11,34. Logam ini sangat populer dan
banyak dikenal disebabkan banyaknya timbal yang digunakan dipabrik dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Sifat-sifat dan kegunaan
logam ini adalah: 1.Mempunyai titik lebur yang rendah sehingga mudah digunakan dan
murah biaya operainya 2.Mudah dibentuk karena logam ini lunak
3.Mempunyai sifat kimia yang aktif sehingga dapat digunakan untuk melapisi logam untuk mencegah perkaratan
Universitas Sumatera Utara
4.Bila dicampur dengan logam lain membentuk logam campuran ang lebih bagus dari pada logam murninya
5.Kepadatannya melebihi logam lain Timbal adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna coklat kehitaman,
serta mudah dimurnikan dari pertambangan. Dalam pertambangan, logam ini membentuk sulfida logam PbS yang sering disebut gelena. Bahaya yang
ditimbulkan oleh penggunaan timah hitam ini adalah sering menyebabkan keracunan. Pencemaran logam berat dapat terjadi pada daerah lingkungan yang
bermacam-macam dan ini dapat dibagi tiga golongan, yaitu udara, tanah dan air. Pencemaran udara oleh logam berat sangat erat hubunganya dengan sifat-sifat
logam itu sendiri, sedangkan pencemaran tanah atau air erat hubungannya dengan penggunaan logam itu sendiri. Pencemaran tanah dan air biasanya terjadi karena
pembuangan limbah dari industri penggunaan logam yang bersangkutan secara tidak terkontrol pabrik akibaterai atau penggunaan bahan yang mengandung
logam itu sendiri pestisida,insektisida
2.6 Keracunan Timbal Pb