empat macam uji asumsi klasik yang dipakai dalam penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi dalam model regresi pada variabel penggganggu atau variabel residual
Ghozali, 2005. Seperti diketahui, dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Ghozali, 2005.
Cara yang digunakan adalah dengan analisis grafik yaitu dengan melihat normal probability plot yang akan membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan alat uji Kolmogorov-Smirnov terhadap data residual regresi dan
dilakukan dengan program SPSS 16.0.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolineritas merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan
yang sempurna antara beberapa semua variabel independen dalam model regresi. Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah
di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2005.
Multikolinearitas antar variabel independen dapat dilihat dari nilai tolerance
dan variances inflation factor VIF Ghozali, 2005. Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel independen yang satu
yang dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai tolerance yang rendah sama artinya dengan nilai VIF yang tinggi Ghozali,
2005. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi multikoliniearitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji suatu model regresi linear, untuk melihat keberadaan korelasi antara kesalahan penggangu pada periode
t dengan periode t-1 Ghozali, 2005. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam model regresi
terdapat autokorelasi atau tidak, pada penelitian ini menggunakan alat uji runs test. Dari pengujiaan ini dapat dilihat apakah terjadi
autokorelasi atau tidak didasarkan pada nilai asymp.sig dalam runs test. Apabila asymp. sig. Lebih besar dari 5, maka tidak terjadi
gejala autokorelasi dan sebaliknya jika asymp. sig. Lebih kecil 5
maka terjadi gejala aoutokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.
d. Uji Heteroskedastisitas