Grant Gross Domestic Product GDP

Bukti empiris terkait pengaruh taxes terhadap kinerja diperoleh Steven dan McGowen 1983 yang menyatakan bahwa tinggi rendahnya penerimaan pajak oleh suatu pemerintah daerah berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Anderson 2004 memperoleh hasil penelitian yang hampir sama dengan Steven dan McGowen 1983. Hasil penelitian Anderson 2004 mengindikasikan bahwa peningkatan pajak meningkatan nilai property pemerintah daerah dan berhubungan dengan jumlah pendapatan pemerintah daerah. Sehingga hipotesis kelima dalam penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini. Ha 5 : Terdapat pengaruh taxes terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

6. Grant

Grant atau hadiah atau sumbangan atau donasi adalah penerimaan yang diterima oleh pemerintah daerah dari pihak lain tanpa adanya tuntutan apapun. Grant yang diterima oleh pemerintah daerah dapat menjadi alternatif pendapatan pemerintah daerah dalam pembiayaan untuk kegiatan operasional dalam penyediaan pelayanan bagi masyarakat. Jumlah grant yang tinggi yang diterima oleh pemerintah akan dapat menjadi sumber pembiayaan yang cukup bagi pemerintah daerah hingga mampu menjamin kelancaran kegiatan operasional pemerintah daerah dan mampu mencipkan kinerja keuangan yang baik. Sebaliknya, jika grant yang diterima pemerintah daerah kecil, maka pemerintah daerah mempunyai kemungkinan untuk mengalami kekurangan dana dalam menjalankan kegiatan operasional untuk menghasilkan pelayanan publik yang baik, sehingga kinerja keuangan yang dihasilkan juga kurang optimal. Steven dan McGowen 1983 memperoleh bukti empiris bahwa grant berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Semakin tinggi jumlah grant maka semakin tinggi kinerja keuangan yang mampu dicapai oleh pemerintah daerah bersangkutan. Sementara itu, Worthington dan Dollery 1999 menghubungkan grant dengan efisiensi dan efektifitas kinerja keuangan pemerintah daerah. Hasil yang diperoleh bahwa kinerja keuangan pemerintah berhubungan positif dengan efisiensi dan efektifitas kinerja keuangan pemerintah daerah. Semakin tinggi jumlah grant yang diterima oleh pemerintah daerah semakin tinggi tingkat efisiensi dan tingkat efektifitas kinerja keuangan pemerintah daerah. Sehingga hipotesis keenam dalam penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini. Ha 6 : Terdapat pengaruh grant terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

7. Gross Domestic Product GDP

GDP atau Gross Domestic Product dalam penelitian Cohen 2006 diyatakan ke dalam GDP per daerah atau lebih dikenal dengan sebutan Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Angka-angka yang disajikan oleh PDRB dapat menggambarkan kondisi ekonomi yang terjadi, baik mengenai struktur ekonomi di masa lalu, keadaan yang sedang berjalan, bahkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang. Tingkat PDRB yang tinggi mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat setempat yang juga tinggi. PDRB dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan produksi. Dengan pendekatan produksi, definisi PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Unit produksi dalam penyajiannya dikelompokkan dalam 9 sembilan sektor lapangan usaha : 1pertanian, 2pertambangan dan penggalian, 3industri pengolahan, 4listrik, gas dan air bersih, 5bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, 6pengangkutan komunikasi, 7jasa keuangan, 8persewaan dan jasa perusahaan , 9jasa – jasa Cohen 2006 melakukan pengujian terkait pengaruh PDRB dengan kinerja pemerintah dearah. Bukti empiris yang diperoleh adalah adanya pengaruh PDRB pemerintah daerah dengan kinerja keuangan pemerintah daerah. PDRB yang tinggi berkolerasi positif terhadap pendapatan asli daerah. Semakin tinggi jumlah pendapatan daerah, semakin besar dana yang tersedia bagi pembangunan daerah sehingga pemerintah daerah bersangkutan mampu menyediakan pelayanan jasa pada masyarakat yang lebih baik. Mahmudi, 2007: 128 Sehingga hipotesis ketujuh dalam penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini. Ha 7 : Terdapat pengaruh GDP terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

8. Employment

Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Intern Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Kabupaten / Kota Di Provinsi Jawa Tengah).

0 7 11

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Intern Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Kabupaten / Kota Di Provinsi Jawa Tengah).

0 4 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah(Studi Kasus Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2

0 4 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Periode 20

1 7 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Periode 20

0 2 19

FAKTOR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012).

0 8 13

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012).

0 4 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012).

0 7 17

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI JAWA TENGAH

2 11 84

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEUANGAN PADA KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI KASUS PADA KABUPATEN/KOTA DI WILAYAH PULAU JAWA).

0 0 18