Kalimat  67  menyatakan  makna  hubungan  waktu.  Kalimat  68  menyatakan tujuan. Kalimat 69 dan 70 menyatakan keterangan.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Strategi dan Jenis Penelitian
Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  deskriptif  kualitatif dengan  tujuan  untuk  memberikan  penjelasan  atau  deskripsi  suatu  bentuk
kebahasaan yang ditemukan dalam penelitian secara apa adanya. Dalam penelitian kualitatif  data  yang  berupa  kata-kata  dan  kalimat  memiliki  arti  lebih  daripada
sekadar  angka  atau  frekuensi  Sutopo,  2002:  35.  Penelitian  itu  dimaksudkan untuk meneliti dan memerikan serta menerangkan segi-segi konstruksi parataksis
berdasarkan  fakta-fakta  kebahasaan  yang  dijumpai  dalam  pemakaiannya.  Dalam penelitian  ini  akan  ditempuh  tiga  tahapan  strategis,  yaitu  tahapan  pengumpulan
data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Pengumpulan  data  dilakukan  untuk  mendapatkan  fakta-fakta  kebahasaan
yang berkaitan dengan konstruksi parataksis. Data ini diperoleh pada sumber data yang telah ditentukan dan dipilih dari sumber-sumber data tersebut.
Analisis  data  dilakukan  bersamaan  dengan  proses  pengumpulan  data Sutopo,  2002:  86.  Tahap  analisis  ini  merupakan  tahapan  mengurai  atau
memilah-bedakan  unsur-unsur  yang  membentuk  suatu  satuan  lingual  atau
mengurai  suatu  satuan  lingual  ke  dalam  komponen-komponennya;  juga mengandung  pengertian  penentuan  identitas  suatu  satuan  lingual  Edi  Subroto,
1992: 55.
B. Data dan Sumber Data
1. Wujud Data
Penjelasan tentang wujud data tampaknya perlu dikemukakan terlebih dahulu agar diperoleh gambaran yang jelas mengenai wujud datanya. Menurut Sudaryanto
1990: 14 data O adalah objek penelitian Op plus potongan yang segmental dan konteksnya K, yang dirumuskan demikian.
Objek penelitian yang terdapat di dalam data adalah konstruksi parataksis. Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  frasa,  kalimat  majemuk  yang
mengandung  konstruksi  parataksis,  dan  paragraf  yang  di  dalamnya  terdapat kalimat yang berkonstruksi parataksis.
2.
Sumber Data.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu O=Op + K
a. Dokumen, yaitu teksbahan terbaca dalam majalah, koran, bahan ajar, dan
lain-lain  naskah  tertulis  yang  dimungkinkan  menggunakan  bahasa  ragam baku.
b. Informan, yaitu penutur bahasa tersebut.
Data  yang  terkumpul  kemudian  dipilah-pilah  sesuai  dengan  kriteria masing-masing.  Frasa,  klausa,  dan  kalimat  yang  berkonstruksi  parataksis
dianalisis  tentang  kemungkinan  pembalikannya,  hubungan  semantiknya,    dan gramatikal frasa, klausa dan kalimat tersebut.
Sumber data dokumen  yang dimaksudkan di sini adalah sumber data dari buku  ajar,  perundang-undangan,  majalah,  koran,  buku-buku  ilmu  pengetahuan,
buku-buku keagamaan, atau yang lainnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai media  pengungkap  beritanya  dan  lain  bacaan  yang  menunjukkan  ciri  pada
kebakuan pemakaian bahasa. Sumber-sumber ini  digunakan untuk mendapatkan data  tentang  konstruksi  parataksis.  Dipilihnya  dokumen-dokumen  tersebut
karena  merupakan  bahan  tertulis  yang  bergayutan  dengan  suatu  peristiwa  atau aktivitas  tertentu  Sutopo,  2002:  54.  Dalam  dokumen-dokumen  tersebut  dapat
ditemukan wujud konstruksi paratakasis yang akan diteliti. Ada anggapan bahwa koran,  majalah,  dan  lainnya  yang  dapat  dijadikan  cerminan  corak  bahasa
masyarakat  namun  dalam  bentuk  tulisan.  Majalah  dan  koran  yang  dimanfaatkan sebagai sumber data adalah sebagai berikut.
1. Kompas, 20 Juni 2005
2. Kompas, 2 Oktober 2005
3. Wawasan, 24 Juni 2005
4. Tabloit Aura, 28 September 2005
5. Tabloit Mancing Mania, 16 Juni-29 Juni 2006
6. Solopos, 14 Juli 2005
7. Solopos, 21 Juli 2005
8. Solopos, 27 Agustus 2005
9. Solopos, 4 September 2005
10. Solopos, 20 ‘September 2005
Selain  tabloid  dan  koran,  sampel  penelitian  juga  diambil  dari  novel  yang berjudul  Pintu,  karya  Fira  Basuki,  penerbit  Grasindo,  Jakarta,  2002  dan  novel
Ayat-ayat  Cinta karya  Habiburrahman  El  Shirazy,  penerbit  Republika,  Jakarta,
2005. Informan  diperlukan  dalam  penelitian  ini  adalah  untuk  menguji  wujud
konstruksi  parataksis  yang  telah  dianalisis  peneliti  sesuai  dengan  aturan  atau kaidah  kebahasaan.  Dalam  penelitian  ini  informan  yang  diperlukan  adalah
pemakai  bahasa  nonbahasawan  atau  bukan  orang-orang  yang  berkepentingan dangan  bahasa,  misalnya  guru  bahasa  atau  mahasiswa  jurusan  bahasa.  Jadi  yang
dipilih  adalah  masyarakat  umum  pemakai  bahasa.  Dengan  dipilihnya  informan demikian akan memberikan hasil wujud pemakaian bahasa yang sebenarnya.
Data  yang  terkumpul  kemudian  dipilah-pilah  sesuai  dengan  kriteria masing-masing.
Konstruksi parataksis
dianalisis tentang
kemungkian pembalikannya, hubungan semantik antarklausa, dan gramatikal klausa tersebut.
C. Teknik Pengumpulan Data