Konjungsi-konjungsi kalimat majemuk koordinatif memiliki makna atas hubungan penjumlahan, hubungan perlawanan, dan hubungan pemilihan.
Hubungan-hubungan tersebut dinyatakan dengan konjungsi dan, tetapi, dan atau. Dalam penelitian ini konjungsi-konjungsi yang digunakan oleh informan untuk
menghubungkan antarklausa sangat beragam, namun demikian masih mengisyaratkan kepada makna semantis penjumlahan, perlawanan, dan pemilihan.
Dalam penelitian ini hubungan kesetaraan tersebut dinyatakan dengan konjungsi- konjungsi: dan, atau, tetapi, lalu, kemudian, bahkan, juga baru, namun, terus.
a. Konstruksi Parataksis Kalimat Majemuk Koordinatif yang
Menyatakan Hubungan Penjumlahan Aditif
Perhubungan antar klausa dalam sebuah kalimat menyatakan makna semantik
yang berbeda-beda,
tergantung dari
konjungsi yang
dipergunakan.Konstruksi parataksis yang
menyatakan penjumlahan ini menggunakan konjungsi dan sebagai penghubung antara satu klausa dengan
klausa yang lainnya.
1. Konstruksi yang Menyatakan Akibat dari Peristiwa Klausa Pertama
Klausal
Dalam penelitian ini, konstruksi parataksis kalimat majemuk koordinatif yang menyatakan akibat dapat dilihat pada kalimat 981.
kl1 kl2
OP digelar harga turun
Pada kl2 kalimat 98 dinyatakan akibat dari kl1. Kalimat koordinatif semacam ini menunjukkan adanya peristiwa atau ada tindakan yang dinyatakan oleh kl1,
terjadilah tindakan lain yang dinyatakan oleh kl2. Dalam kl1 dinyatakan setelah OP operasi pasar digelar dilakukan, akibatnya harga turun. Dalam
kalimat tersebut, konjungsi yang dipergunakan informan adalah sehingga, biar, dan menyebabkan. Pemakain konjungsi verbal tidak dimungkinkan. Penggunaan
konjungsi menyebabkan mengisyaratkan bahwa konstruksi kalimat 98 menyatakan akibat. Demikian juga konjungsi sehingga, dan biar; keduanya
menyatakan sebab. Terjadinya kl2 karena ada adanya peristiwa kl1. Konjungsi yang tepat dipergunakan dalam konstruksi kalimat 98 adalah dan.
Penggunaan konjungsi dan di antara klausa tersebut karena kalimat 98 merupakan kalimat koordinatif. Masing-masing klausa berdiri sendiri dan tidak
merupakan bagian dari klausa yang lainnya. Namun demikian, jika di antara klausa tersebut digunakan konjungsi sehingga atau agar, maka konstruksi kalimat
tersebut menjadi subordinatif karena klausa yang satunya merupakan bagian dari klausa yang lainnya. Hal ini bisa dilihat pada analisis berikut ini.
98a OP
digelar harga
turun .
S P
dan oleh karena itu S
P
98b
OP digelar
harga turun
sehingga, agar
S P
S P
keterangan tujuan
Perbedaan pemakaian konjungsi di antara dua klausa tersebut menjadikan perbedaan jenis kalimat majemuknya. Kalimat 98a merupakan kalimat majemuk
koordinatif sedangkan kalimat 98b menunjukkan pola subordinatif. Kalimat lain yang menyatakah hubungan sebab adalah kalimat 9917.
99 kl1
kl2 SBI naik,
Reksadana terancam ditinggal
Yang dimaksud dengan SBI pada kalimat 99 adalah Suku Bunga Bank Indonesia
. Klausa II k2 pada kalimat 99 menyatakan akibat dari peristiwa pada kl1.
Dinyatakan dalam kl2, reksadana terancam ditinggal nasabah jika SBI naik. Penggunaan konjungsi dalam kalimat 99 adalah dan jika kalimat tersebut
koordinatif. Namun demikian, hubungan kalimat tersebut dapat berwujud subordinatif jika konjungsi yang digunakan bukanlah dan melainkan karena.
Namun, dalam hubungan subordinatif tersebut konjungsi tidak berada di antara kl1 dan kl2 tetapi diletakkan sebelum konstituen SBI, sehingga kalimat
menjadi 99a. 99a Karena SBI naik, reksadana terancam ditinggal.
Atau jika urutan klausa dibalik susunannya, konjungsi karena dapat berada di tengah-tengah kedua klausa seperti pada kalimat 99b.
99b Reksadana terancam ditinggal karena SBI naik. Jika digunakan konjungsi dan di antara kedua klausa pada kalimat 99 maka
susunannya akan menjadi seperti kalimat 99c.
99c SBI naik, dan oleh karena itu reksadana terancam ditinggal.
Kedua jenis kalimat, baik koordinatif maupun subordinatif, menyatakan hal yang sama, yakni hubungan sebab akibat. Perbedaan keduanya terletak pada wujud
kalimat, koordinatif dan subordinatif. Dalam koordinatif, konjungsi yang digunakan adalah dan yang memaknai hubungan sebab, sedangkan pada kalimat
majemuk subordinatif digunakan konjungsi karena, agar, sehingga yang memberikan makna sebab-akibat dan tujuan.
2. Konstruksi yang Menyatakan Rangkaian Urutan Peristiwa pada