Kapasitas pabrik Lanny Kurniawati NIM : I1505016

commit to user 3 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN terus-menerus. Dalam pertimbangan diatas, maka sangatlah tepat sekarang ini bagi para investor untuk menanamkan modalnya guna mendirikan paraxylene dan benzene di Indonesia. Selain pertimbangan diatas, pendirian pabrik ini juga didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: 1. Menciptakan lapangan kerja baru, yang berarti turut mengurangi jumlah pengangguran. 2. Memacu pertumbuhan industri-industri baru yang menggunakan bahan baku paraxylene dan benzene. 3. Mengurangi ketergantungan pada Negara asing. 4. Meningkatkan lapangan pendapatan Negara dari sektor industri, serta menghemat devisa Negara 5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia lewat alih teknologi.

1.2 Kapasitas pabrik

Pabrik paraxylene ini direncanakan didirikan pada tahun 2014. penentuan kapasitas produksi pabrik perlu memerhatikan beberapa faktor yaitu: 1. Proyeksi kebutuhan paraxylene di Indonesia Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kebutuhan impor paraxylene di Indonesia cukup besar. Walaupun pada tahun 2003 terjadi penurunan, tetapi pada tahun 2004 jumlah impor kembali meningkat. commit to user 4 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN Di Indonesia belum ada perusahaan yang memproduksi paraxylene dalam jumlah skala besar. Sampai saat ini industri intermediate di Indonesia masih tergantung pada Chandra Asri, Pertamina dan produsen di luar negeri . Tabel 1.1. data impor paraxylene Tahun Import kgtahun 2000 934340363 2001 821020745 2002 976578944 2003 564054701 2004 778159171 2005 866435698 \] _` r : “Statistik Perdagangan Luar Negeri”, Badan Pusat Statistik 2002-2005, BPS Semarang. commit to user 5 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN Dengan menggunakan metode Least Square y = bx + a, maka dapat diperkirakan kebutuhan import paraxylene kgtahun sebagai berikut : Kenaikkan harga dianggap linier : y = bx + a X Y X 2 XY 2000 934340363 4000000 1868680726000.00 2001 821020745 4004001 1642862510745.00 2002 976578944 4008004 1955111045888.00 2003 564054701 4012009 1129801566103.00 2004 778159171 4016016 1559430978684.00 2005 866435698 4020025 1737203574490.00 12015 4940589622 24060055 9893090401910.00 abcde r : “Statistik Perdagangan Luar Negeri”, Badan Pusat Statistik 2002-2005, BPS Semarang. ∑y = na + b∑x ∑xy = a∑x + b∑x 2 4940589622 = 6 a + 12015 b 9893090401910 = 12015 a + 24060055 b Maka : b = -25160922,6 a = 51208179053 sehingga diperoleh persamaan : y = -25160922,6 x + 51208179053 commit to user 6 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN pada tahun 2014 : y = -25160922,6 x + 51208179053 = -25160922,6 2014 + 51208179053 = 534080994,0952 Gambar 1.1. Grafik Kebutuhan Paraxylene di Indonesia Setiap Tahun Permintaan paraxylene di Indonesia naik 1,12 tiap tahunnya dan pada tahun 2007 kebutuhan yang harus dipenuhi adalah 710207452,1 kg, sehingga kebutuhan paraxylene di Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 534.080.994,0952 kg. commit to user 7 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN Tabel 1.2. Daftar industri berbahan dasar p fg f h yl i j i 2002 Produk Perusahaan Kapasitas Produksi ribu tontahun PTA Amoco Mitsui PTA Indonesia Bakrie Kasei Corp. Pertamina Polysindo Eka Perkasa 400 600 225 350 420 PET Resin Bakrie Kasei Corp. bottle grade Indorama Syntetics Petnesia Resindo Polypet Karyapersada 50 79 75 84 55 Nakajima, 2002 Dari tabel 1.2. dapat dilihat bahwa pada tahun 2002 produksi bahan kimia berbahan baku kf g f h yl i j i sangat besar. Diperkirakan pada tahun 2014 produksinya sebanding dengan impor kfg f h yl i n i . Oleh karena itu perlu didirikan pabrik paraxylene yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk di ekspor. 2. Ketersediaan bahan baku Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan operasi suatu pabrik, sehingga pengadaan bahan baku harus benar-benar commit to user 8 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN diperhatikan. Bahan baku yang dipergunakan adalah toluene. Di Indonesia, toluene di produksi oleh PT Pertamina UP IV Cilacap. 3. Kapasitas yang mengutungkan Produksi minimal lm r mn yl op o di Indonesia diproduksi oleh Pertamina berkapasitas 270.000 tontahun. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka kapasitas pabrik Paraxylene yang dipilih sebesar 300.000 tontahun. yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan kelebihannya dapat diekspor.

1.3 Lokasi Pabrik