commit to user
13
PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE
DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN
Dikembangkan pada akhir 1980-an dengan menggunakan HZSM-5 yang telah dipretreatment, selektivitas
paraxylene dapat dinaikkan hingga 80-90 dengan konversi toluene 31 . Reaksi berlangsung pada suhu 400 - 500C dan
tekanan 2,0 - 3,4 Mpa. Kirk-Othmer, 1991
Pada perancangan pabrik paraxyelene ini dipilih selective toluene disproportionation process dengan
pertimbangan: - selektivitas paraxylene yang dihasilkan lebih tinggi pada
konversi toluene yang rendah, sehingga lebih mudah dan murah dalam pemurnian produk.
1.4.2. Kegunaan Produk
Paraxylene digunakan secara luas sebagai bahan industri tekstil, plasticizer dan polyester fiber. Sedangkan benzene banyak digunakan pada
industri garmen, farmasi, pembuatan bahan kimia lain, dan banyak juga digunakan pada sektor pertanian untuk membuat pestisida.
1.4.3. Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan produk
1. Toluene a. Sifat Fisis
Boiling Point : 114,63C
Melting Point : -94,95 C
commit to user
14
PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE
DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN
Critical Point Pressure : 41, 09 bar
Critical Temperature : 318,64 C
b. Sifat Kimia Toluene merupakan derivat dari benzene yang memiliki
sifat kimia dari benzene. Adapun sifat kimianya adalah: Jika gas chlor dialirkan dalam toluene yang mendidih dengan
bantuan sinar UV, maka gugus H di dalam gugus metil tergantikan gugus Cl
jika gas chlor dialirkan pada suuhu kamar dengan bantuan katalisator Fe, maka atom hidrogen dalam siklis yang tergantikan.
jika toluene direaksikan dengan HNO
3
dan H
2
SO
4
pekat, akan terbentuk nitrotoluene dan jika diteruskan akan terjadi tri nitro
toluene TNT Jika toluene dioksida maka akan terbentuk benzaldehid dan bila
dilanjutkan akan terbentuk asam benzoat jika direaksikan dengan asam sulfat berasap, maka akan terbentuk
toluene sulfonat. 2. Paraxylene C
6
H
4
CH
3 2
a. Sifat Fisis Boiling Point
: 242,36 C Melting Point
: 13,26 C Critical Point Pressure
: 35, 11 bar
commit to user
15
PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE
DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN
Critical Temperature : 343,11 C
b. Sifat kimia Reaksi Sulfonasi
Reaksi sulfonasi pada senyawa xylene terjadi sangat lambat dan memungkinkan pemecahan xylene.
Reaksi Oksidasi Jika Xylene dioksidasi maka akan membentuk asam
phthalate, terephtalate dan isophtalate. 3. Benzene C
6
H
6
a. Sifat fisis Boiling point
: 80,09
o
C Melting point
: 3,53
o
C Critical point pressure : 49, 98 bar
Critical temperature : 289,01
o
C b. Sifat kimia
Ilmuwan August Kekule mengemukakan jika dilihat dari rumus molekul benzene, maka benzene akan nampak seperti
senyawa olefin yang tidak jenih namun ternyata dengan penmabahan larutan Br dan KMnO
4
, benzene tidak membentuk gugus –OH. Hal ini menunjukkan bahwa benzene bukan senyawa
alkalis, tetapi benzene memiliki gugus H yang berkedudukan sama
commit to user
16
PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE
DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN
dengan -OH. Sehingga disimpulkan bahwa senyawa benzene terbentuk cincin.
Adapun reaksi dalam benzene adalah : Adisi hidrogen dengan katalisator Ni dan Pt membentuk
sikloheksan Dengan chlor terbentuk chlorobenzene dengan katalis serbuk
Fe Jika benzene direaksikan dengan HNO
3
pekat dan H
2
SO
4
akan terbentuk nitrobenzene
Jika benzene direaksikan dengan asam sulfat berasap maka akan terbentuk bezene sulfonat
1.4.4. Tinjauan Proses Secara Umum