kebutuhan air proses Pengolahan Air Permukaan Untuk Pendingin dan Umpan Boiler

commit to user 80 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN

3. kebutuhan air proses

Air proses ini digunakan sebagai pendingin pada cooler. Air ini diambil dari sumber air permukaan sungai Kali Malang yang telah mengalami pengolahan sehingga memenuhi syarat – syarat spesifikasi larutan penyerap yang telah ditentukan.

4. kebutuhan air konsumsi dan sanitasi

Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi berasal dari sumber air tanah. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor, perumahan dan taman. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat fisik, syarat kimia dan syarat bakteriologis.  Syarat Fisik a Suhu dibawah suhu udara luar b Warna jernih tidak berwarna c Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau  Syarat kimia a Tidak mengandung zat organik dan zat anorganik b Tidak beracun  Syarat bakteriologis Tidak mengandung bakteri – bakteri, terutama bakteri patogen yang sangat membahayakan bagi kesehatan. commit to user 81 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN

b. Pengolahan air

Air sungai diolah terlebih dahulu agar memenuhi syarat untuk digunakan.

1. Pengolahan Air Permukaan Untuk Pendingin dan Umpan Boiler

Pengolahan air untuk kebutuhan pabrik meliputi pengolahan secara fisik dan kimia, penambahan desinfektan maupun penggunaan ion F x GHIJK F r L F min F M IN i O I O P . Pengolahan air melalui beberapa tahapan: IQ Unit pengendapan Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel – partikel padat dari ari sungai dengan gaya gravitasi. Air sungai dimasukkan ke bak pengendap untuk mengendapkan Lumpur dan kotoran – kotoran lain lau dengan pompa dialirkan ke tangki penampung. R Q Koagulasi dan Flokulasi Koagulasi adalah penambahan G SIKTN IJ U IP LO lalu dilakukan pengadukan dengan cepat sehingga terjadi penggumpalan partikel- partikel koloid yang tidak stabil dan O T O V F J L F L O S li L yang halus Flokulasi adalah pengadukan lambat untuk menggumpalkan partikel yang tidak stabil dan membentuk flok -flok kecil menjadi flok besar sehingga dapat mengendap secara cepat. Prosesnya sebagai berikut : Air dari proses pengendapan c dialirkan ke bak penampungan kedua. Pada bak ini ditambahkan bahan-bahan kimia koagulan commit to user 82 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN sehingga akan terbentuk gumpalan sambil diinjeksikan kalsium hipoklorit atau Cl 2 cair. Zat kimia yang digunakan adalah tawas. Proses koagulasi diikuti dengan proses flokulasi. Dengan menggunakan W l XY Z fi [ r , maka gumpalan-gumpalan yang terbentuk di \] ow _` n , sedangkan air yang bersih keluar dari bagian atas air ini dilewatkan sand filter pada tangki penyaring untuk menyaring partikel – partikel kotoran halus yang masih ada, kemudian air tersebut ditampung dalam tangki penampung sementara. W . Sand filter Air baku dari Air permukaan air sungai ditampung dalam bak penampung awal. Dari bak penampung awal dialirkan ke filter. Filter yang digunakan adalah jenis gravity sand filter dengan menggunakan pasir kasar dan halus. Lalu air yang telah disaring ditampung ke bak penampung, dari bak penampung air dipompakan ke unit demineralisasi. Dari sini air mengalami dua macam perlakuan berdasarkan pada penggunaannya, yaitu :  Untuk air pendingin Tangki penampung diinjeksikan bahan – bahan kimia, antara lain :  Fosfat, berguna untuk mencegah timbulnya kerak commit to user 83 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN  Dispersant, berguna untuk mencegah terjadinya penggumpalan pengendapan fosfat.  Untuk air umpan boiler Untuk air umpan boiler dibawa ke unit demineralisasi d. Unit demineralisasi Unit ini berfungsi untuk menghilangkan mineral-mineral yang terkandung dalam air seperti Ca 2+ , Mg 2+ , K + , Fe 2+ , Al 3+ , HCO 3 - , SO 4 2- , Cl - dan lain-lain dengan bantuan resin. Air yang diperoleh adalah air bebas mineral yang sebagian akan diproses lebih lanjut menjadi air umpan abc l d r. Demineralisasi diperlukan karena air umpan ketel membutuhkan syarat-syarat sebagai berikut:  Tidak menimbulkan kerak pada boiler maupun pada tube alat .  Penukar panas jika steam digunakan sebagai pemanas. Kerak akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi.  Bebas dari semua gas-gas yang mengakibatkan terjadinya korosi, terutama gas O 2 dan gas CO 2. Air diumpankan ke cation exchanger yang berfungsi untuk menukar ion-ion positifkation Ca 2+ , Mg 2+ , K + , Fe 2+ , Al 3+ yang ada di air umpan. Alat ini sering disebut softener yang mengandung resin jenis hydrogen-zeolite dimana kation-kation dalam umpan akan ditukar dengan ion H + yang ada pada resin. commit to user 84 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN Akibat tertukarnya ion H + dari kation-kation yang ada dalam air umpan, maka air keluaran efg io n h x e ifjkh r mempunyai pH rendah 3,7 dan lm hh Acid Material FMA yaitu CaCO 3 sekitar 12 ppm. FMA merupakan salah satu parameter untuk mengukur tingkat kejenuhan resin. Pada operasi normal FMA stabil sekitar 12 ppm, apabila FMA turun berarti resin telah jenuh sehingga perlu diregenerasi dengan H 2 SO 4 dengan konsentrasi 4 . Air keluaran cation exchanger kemudian diumpankan ke degassifier, untuk menghilangkan gas CO 2 dengan cara menggelembungkan udara ke dalam air menggunakan blower. Air kemudian diumpankan ke anion exchanger. Anion exchanger berfungsi sebagai alat penukar anion-anion HCO 3 - , SO 4 2- , Cl - , NO 3 - , dan CO 3 - yang terdapat di dalam air umpan. Di dalam anion exchanger mengandung resin jenis Weakly Basic Anion Exchanger WBAE dimana anion-anion dalam air umpan ditukar dengan ion OH - dari asam-asam yang terkandung di dalam umpan exchanger menjadi bebas dan berkaitan dengan OH - yang lepas dari resin yang mengakibatkan terjadinya netralisasi sehingga pH air keluar anion exchanger kembali normal dan ada penambahan konsentrasi OH - sehingga pH akan cenderung basa. Batasan yang diijinkan pH 8,8-9,1, kandungan Na + = 0,08- 2,5 ppm. Kandungan silica pada air keluaran anion exchanger merupakan titik tolak bahwa resin telah jenuh 12 ppm. Resin commit to user 85 PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE DARI PROSES SELEKTIVITAS DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 300.000 TONTAHUN digenerasi menggunakan larutan NaOH 4. Air keluaran n op ion dan o q r on s x nt o qu s r ditampung dalam tangki air demineralisasi sebagai penyimpan sementara sebelum diproses lebih lanjut di unit deaerator. e. Unit deaerator Air yang sudah diolah di unit demineralisasi masih mengandung sedikit gas-gas terlarut terutama O 2 . Gas-tersebut dihilangkan dari unit deaerator karean menyebabkan korosi. Pada deaerator kadarnya diturunkan sampai kurang dari 5 ppm. Proses pengurangan gas-gas dalam unit deaerator dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Proses mekanis dilakukan dengan cara mengontakkan air umpan boiler dengan uap tekanan rendah, mengakibatkan sebagian besar gas terlarut dalam air umpan terlepas dan dikeluarkan ke atmosfer. Selanjutnya dilakukan proses kimiawi dengan penambahan bahan kimia hi vw ox r n N 2 H 4 . Adapun reaksi yang terjadi adalah: N 2 H 4 aq + O 2g   N 2g + 2 H 2 O l

2. Pengolahan Air Tanah untuk Konsumsi dan Sanitasi