commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pornografi di Indonesia telah menjadi hal yang sangat umum karena mudah diakses. Indonesia belum memiliki aturan pornografi yang jelas
sehingga menjadi negara kedua setelah Rusia yang paling rentan dengan penetrasi pornografi terhadap anak-anak BKKBN, 2006.
Studi deAngelis 2007 menyatakan, setiap tahun sekitar 40 persen remaja dan anak-anak mengakses situs porno baik secara sengaja atau tidak sengaja.
Pada tahun 2006 sebanyak 80 persen anak Indonesia terpapar pornografi. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin merebaknya media pengakses pornografi
seperti tayangan televisi, film, internet, dan bacaan yang berbau pornografi BKKBN, 2006. Survei dari Yayasan Kita dan Buah Hati di Jabodetabek
tahun 2005 dalam Supriati dan Fikawati menyebutkan, lebih dari 80 anak usia 9-12 tahun telah mengakses materi pornografi melalui situs internet.
Sebagian besar dari mereka merupakan pelajar yang sedang mencari bahan pelajaran untuk memenuhi tugas sekolah. Bahkan salah satu sekolah menengah
atas SMA negeri di Jakarta menunjukkan bahwa 44 remaja mengaku terpapar pornografi pertama kali pada usia sebelum 13 tahun Supriati dan
Fikawati, 2009. Anak-anak dalam perkembangannya akan membentuk harga diri. Harga
diri dibagi menjadi beberapa aspek. Salah satunya adalah ketaatan dalam
commit to user
menaati nilai-nilai moral. Pencapaian nilai moral akan ikut mempengaruhi harga diri anak Coopersmith dalam Fikawati, Supriati, 2009; Supartiningsih,
2004. Harga diri mengandung arti “Siapa saya dan apa diri saya”. Harga diri
terbentuk melalui penilaian sesuai standar berdasarkan kriteria tertentu. Harga diri akan terus diproses sepanjang hidup melalui interaksi antar individu dan
menginternalisasi nilai yang ada pada masyarakat dan orang lain Burn, 1998. Individu yang memiliki harga diri tinggi menunjukkan perilaku
menerima dirinya apa adanya, percaya diri, puas dengan karakter dan kemampuan diri. Individu yang memiliki harga diri rendah, akan
menunjukkan perhargaan buruk terhadap dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial Stuart dan Sundeen; Keliat
dalam Sriati, 2008. Pembentukkan harga diri anak dipengaruhi oleh pencapaian moral anak.
Sedangkan pornografi tidak sesuai dengan nilai moral Supartiningsih, 2004. Selain itu, paparan pornografi juga memberikan pengalaman yang berefek
kurang baik pada emosi anak. Ada anak yang merasa marah 53, kecewa 40, terganggu, kaget atau khawatir 38 karena telah melihatnya, tetapi
karena merasa ada sesuatu yang menyenangkan, mereka akan mengulanginya lagi. Studi tentang efek pornografi terhadap anak masih sedikit, walaupun
materi pornografi telah dikonsumsi banyak anak-anak DeAngelis, 2007. Oleh karena itu, penting kiranya dilakukan studi tentang hubungan antara pornografi
commit to user
internet dengan harga diri anak Widiantoro, 2010. Studi ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh pornografi terhadap harga diri anak
B. Perumusan Masalah