Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Instrumen Penelitian

commit to user n = ∝ 1 − 3 Keterangan : n = Besar Sampel za = Deviasi normal standar ditentukan. Besar a yang ditentukan sebesar 0,05 dan z a = 1,96. d = Tingkat kecermatan yang diinginkan ditentukan sebesar 0,1 p = Taksiran prevalensi konsumsi pornografi 0,4 berdasarkan studi de Angelis 2007. Sampel total berjumlah 184 anak, dengan perincian 92 orang anak sebagai sampel kasus dan 92 anak sebagai sampel kontrol. Sampel yang diambil adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi di atas. Dalam hal ini, cara menarik sampel adalah dengan non probability sampling yakni purposive sampling di mana sampel dipilih bedasarkan kepemilikan ciri–ciri tertentu yang berkaitan dengan karakteristik populasi Arief, 2004.

D. Identifikasi Variabel

1. Variabel bebas : Frekuensi konsumsi pornografi 2. Variabel tergantung : Harga diri 3. Variabel luar a. Variabel terkendali : usia dan jenis kelamin b. Variabel tak terkendali : lingkungan pendidikan, kepribadian, sosial ekonomi commit to user

E. Definisi Operasional Variabel

1. Frekuensi Konsumsi Pornografi Individu disebut mengonsumsi pornografi apabila secara rutin melihat pornografi dengan interval waktu paling lama sekali dalam delapan minggu Zillman, 1986. Konsumsi pornografi akan dilihat dari lama responden melihat materi pornografi dalam jam selama satu bulan. Keadaan ini dapat ditentukan dengan kuesioner. Skala pengukurannya adalah nominal. Konsumsi pornografi akan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu sangat sering, sering, cukup, jarang, sangat jarang. Pengkategorian akan diambil berdasarkan data yang didapatkan di lapangan. Data frekuensi konsumsi pornografi akan dikelompokkan menurut kuarter dengan pengkategorian sangat sering, sering, jarang dan sangat jarang. 2. Harga diri Harga diri adalah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri Salbiah, 2003. Harga diri akan diukur dengan skala yang dimodifikasi oleh Prihantini 2009 dari Rossenberg Self Esteem Scale RSES. Skala ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Skala pengukurannya adalah nominal. Rossenberg Self Esteem Scale berdasar pada aspek harga diri yang diungkapkan Rossenberg 1965 mengenai penghormatan diri dan penerimaan diri. Rossenberg Self Esteem Scale dapat digunakan untuk commit to user anak berusia 12 sampai 13 tahun. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek studi, berarti mengindikasikan semakin tinggi pula tingkat harga diri yang dimiliki oleh anak.

F. Instrumen Penelitian

1. Skala Kebohongan L-MMPI Lie-Scale MMPI Skala Kebohongan L-MMPI adalah suatu skala yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh MMPI. Skala tersebut berisi 15 item. L- MMPI digunakan untuk menilai dan mengetahui kejujuran dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Subyek studi dinyatakan gugur jika menjawab ”tidak” sebanyak 10. 2. Skala Modifikasi Harga Diri Rossenberg Skala harga diri yang digunakan dalam studi ini merupakan modifikasi dari Rossenberg Self Esteem Scale RSES. RSES berdasar pada aspek harga diri yang diungkapkan Rossenberg 1965 mengenai penghormatan diri dan penerimaan diri. Kali ini penulis akan menggunakan skala harga diri Rossenberg yang telah dimodifikasi oleh Prihantini 2009. Skala ini menjadi 23 item yang terdiri dari 13 pertanyaan favorabel dan 10 pertanyaan unfavorabel yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. commit to user Tabel 1. Blueprint Skala Harga Diri Aspek Nomor Item Jumlah Favorabel Unfavorabel Penghormatan diri Penerimaan diri 1, 4, 8, 11, 14, 3, 7, 10, 13, 17 i 13 18, 20, 22 2, 6, 16, 19, 21 5, 9, 12, 15, 23 i 10 23 Jumlah Prihantini, 2009 3. Kuesioner Frekuensi Konsumsi Pornografi Kuesioner ini berisi frekuensi konsumsi pornografi, dan kapan terakhir melihat materi pornografi. Jika sampel telah lebih dari delapan minggu tidak melihat pornografi, maka tidak akan digunakan dalam studi ini. Studi sebelumnya menyatakan efek dari materi pornografi akan menghilang setelah lebih dari delapan minggu.

G. Protokol Penelitian