Besar Gaya Reaksi Analisa dan Perhitungan Gaya Normal, Gaya Geser dan Momen

BAB III ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN

3.1 Besar Gaya Reaksi

Gambar 3.1 Struktur Lengan Tower Crane Pada sebuah lengan tower crane terdapat dua buah gaya diantaranya gaya yang terjadi pada ujung lengan Ay dan gaya berbagi merata pada belakang lengan tower crane Wcw. Sedangkan beban maksimal pengangkatan sebesar 3,2 ton dan berat beban merata sebesar 11.5 ton. Pada beban berbagi merata memiliki titik berat pada bagian tengah –tegah beban. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.2 Gambar 3.2 Beban Berbagi Rata Berat 1 buah couter waigh = 2,3 Ton Maka berat counter weigh 5 buah = 2,3 x 5 = 11,5 Ton Jarak titik berat = m m L 1 2 2 2 = = Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Gaya yang Bekerja pada Lengan Tower Crane Dari gambar diatas didapat data sebagai berikut: Ton Wcw 5 , 11 = Ton Wb 2 , 3 = m L 5 , 19 1 = m L 70 2 = Syarat –syarat setimbang: = ⇒ = ∑ Ax Fx = ∑ Fy ⇒ = + − Wb Ay Wcw Wb Wcw Ay + = 2 , 3 5 , 11 + = Ay kN Ay Ton Ay 147 7 , 14 = = Gambar 3.4 Kesetimbangan Beban Gambar 3.5 Potong Sepanjang 44,5 m Universitas Sumatera Utara Syarat –syarat kesetimbangan 1. Gaya Normal Nx = ⇒ = ∑ Nx Nx 2. Gaya Geser Vx = + − ⇒ = ∑ Vx Ay Wcw Vx Wcw Ay Vx − = 5 , 11 7 , 14 − = Vx kN Vx Ton Vx 32 2 , 3 = = 3. Momen Mx ∑ = + − − ⇒ = 1 2 2 Mx L X Ay X Wcw Mx 2 1 2 X Wcw L X Ay Mx − − = m kN Mx m Ton Mx Mx Mx . 1440 . 144 75 , 511 5 , 367 5 , 44 5 , 11 25 7 , 14 − = − = − = − = Gambar 3.6 Potong Sepanjang 45 m Syarat –syarat setimbang 1. Gaya Normal Nx = ⇒ = ∑ Nx Nx 2. Gaya Geser Vx = − ⇒ = ∑ Vx Wb Vx Wb Vx = Universitas Sumatera Utara kN Vx Ton Vx 32 2 , 3 = = 3. Momen Mx ∑ = − ⇒ = Mx L Wb Mx L Wb Mx = m kN Mx m Ton Mx Mx . 1440 . 144 45 2 , 3 − = − = = Dari hasil pehitungan gambar 3.5 dan gambar 3,6 dapat dianalisa dari hasil perhitungan, besar nilai momen yang dihasilkan sama –sama sebesar 1440 kN-m. Hal ini yang membuktikan besar momen yang terjadi pada ujung –ujung lengan tower crane sudah setimbang.

3.2 Analisa dan Perhitungan Gaya Normal, Gaya Geser dan Momen

Setelah gaya –gaya reaksi sudah diketahui maka tahap berikutnya untuk mendapatkan besar gaya normal, gaya geser dan momen sebagai berikut: 3.2.1 Potong sepanjang m X 5 , 19 1 ≤ ≤ Gambar 3.7 Potongan Sepanjang 1 X 1. Gaya Normal Nx = ⇒ = ∑ Nx Nx 2. Gaya Geser Vx = + ⇒ = ∑ Vx Wcw Vx Wcw Vx − = Universitas Sumatera Utara kN Vx Ton Vx 115 5 , 11 − = − = 3. Momen Mx ∑ = + ⇒ = 1 Mx X Wcw Mx 5 , 19 Wcw Mx − = m kN Mx m Ton Mx Mx . 2243 . 3 , 224 5 , 19 5 , 11 − = − = − = Untuk lebih jelas distribusi tegangan yang terjadi pada batang dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Data Potongan Sepanjang m X 5 , 19 1 ≤ ≤ No Jarak Lengan m Gaya Normal Nx Gaya Geser Vx kN Momen Mx kN.m 1 -115 -0 2 2 -115 -230 3 4 -115 460 4 6 -115 -690 5 8 -115 -920 6 10 -115 -1150 7 12 -115 -1380 8 14 -115 -1610 9 16 -115 -1840 10 18 -115 -2070 11 19.5 -115 -2243 Dari tabel 3.1 dapat dianalisa gaya geser dan momen lentur sepanjang m X 5 , 19 1 ≤ ≤ memiliki besar yang berfariasi. Gaya geser yang terjadi pada lengan tower crane sebesar 115 kN dengan kondisi konstan, sedangkan momen maksimum atau momen kritis yang terjadi pada lengan tower crane sebesar 2243kN.m pada jarak 19,5m yang terletak pada tumpuan. Untuk melihat distribusi gaya geser dan momen dapat dilihat pada gambar 3.8 dan gambar 3.9. Dari hasil perhitungan gaya geser dan momen didapat hasil negative hal ini menandakan arah dari gaya geser dan momen berlawanan dari arah yang digunakan dalam perhitungan. Universitas Sumatera Utara -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 2 4 6 8 10 12 14 16 18 19.5 GA YA GESER N JARAK m Gambar 3.8 Grafik Gaya Geser vs Jarak Dari gambar 3.8 dapat dikatakan gaya geser yang terjadi pada batang tidak dipengaruhi terhadap jarak. Oleh karena itu hasil grafik gaya geser Vs jarak didapat garis lurus. -2500 -2000 -1500 -1000 -500 2 4 6 8 10 12 14 16 18 19.5 M OM EN k N .m JARAK m Gambar 3.9 Grafik Momen vs Jarak Dari gambar 3.9 dapat dikatakan momen lentur yang terjadi pada batang dipengaruhi terhadap jarak. Semakin panjang jarak terhadap beban maka semakin besar nilai momen yang terjadi. Universitas Sumatera Utara 3.2.2 Potong sepanjang m X m 5 , 89 5 , 19 1 ≤ ≤ a. Potong sepanjang m X 30 2 = Gambar 3.10 Gaya –Gaya Dalam Sepanjang 30 m Dengan menggunakan syarat –syarat kesetimbangan maka: 1. Gaya Normal Nx = ⇒ = ∑ Nx Nx 2. Gaya Geser Vx = + − ⇒ = ∑ Vx Ay Wcw Vx Wcw Ay Vx − = 5 , 11 7 , 14 − = Vx kN Vx Ton Vx 32 2 , 3 = = 3. Momen Mx ∑ = + − − ⇒ = 1 2 2 Mx L X Ay X Wcw Mx 30 5 , 10 Wcw Ay Mx − = m kN Mx m Ton Mx Mx Mx . 5 , 1906 . 65 , 190 345 35 , 154 30 5 , 11 5 , 10 7 , 14 = = − = − = b. Potong sepanjang m X 40 2 = Gambar 3.11 Gaya –Gaya Dalam Sepanjang 40 m Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan syarat –syarat kesetimbangan maka: 1. Gaya Normal Nx = ⇒ = ∑ Nx Nx 2. Gaya Geser Vx = + − ⇒ = ∑ Vx Ay Wcw Vx Wcw Ay Vx − = 5 , 11 7 , 14 − = Vx kN Vx Ton Vx 32 2 , 3 = = 3. Momen Mx ∑ = + − − ⇒ = 1 2 2 Mx L X Ay X Wcw Mx 40 5 , 20 Wcw Ay Mx − = m kN Mx m Ton Mx Mx Mx . 5 , 1586 . 65 , 158 460 35 , 301 40 5 , 11 5 , 20 7 , 14 = = − = − = c. Potong sepanjang m X 50 2 = Gambar 3.12 Gaya –Gaya Dalam Sepanjang 50 m Dengan menggunakan syarat –syarat kesetimbangan maka: 1. Gaya Normal Nx = ⇒ = ∑ Nx Nx 2. Gaya Geser Vx = + − ⇒ = ∑ Vx Ay Wcw Vx Wcw Ay Vx − = Universitas Sumatera Utara 5 , 11 7 , 14 − = Vx kN Vx Ton Vx 32 2 , 3 = = 3. Momen Mx ∑ = + − − ⇒ = 1 2 2 Mx L X Ay X Wcw Mx 50 5 , 30 Wcw Ay Mx − = m kN Mx m Ton Mx Mx Mx . 5 , 1266 . 65 , 126 575 35 , 448 50 5 , 11 5 , 30 7 , 14 = = − = − = d. Potong sepanjang m X 60 2 = Gambar 3.13 Gaya –Gaya Dalam Sepanjang 60 m Dengan menggunakan syarat –syarat kesetimbangan maka: 1. Gaya Normal Nx = ⇒ = ∑ Nx Nx 2. Gaya Geser Vx = + − ⇒ = ∑ Vx Ay Wcw Vx Wcw Ay Vx − = 5 , 11 7 , 14 − = Vx kN Vx Ton Vx 32 2 , 3 = = 3. Momen Mx ∑ = + − − ⇒ = 1 2 2 Mx L X Ay X Wcw Mx 60 5 , 40 Wcw Ay Mx − = Universitas Sumatera Utara m kN Mx m Ton Mx Mx Mx . 5 , 946 65 , 94 690 35 , 595 60 5 , 11 5 , 40 7 , 14 = = − = − = e. Potong sepanjang m X 70 2 = Gambar 3.14 Gaya –Gaya Dalam Sepanjang 70 m Dengan menggunakan syarat –syarat kesetimbangan maka: 1. Gaya Normal Nx = ⇒ = ∑ Nx Nx 2. Gaya Geser Vx = + − ⇒ = ∑ Vx Ay Wcw Vx Wcw Ay Vx − = 5 , 11 7 , 14 − = Vx kN Vx Ton Vx 32 2 , 3 = = 3. Momen Mx ∑ = + − − ⇒ = 1 2 2 Mx L X Ay X Wcw Mx 70 5 , 50 Wcw Ay Mx − = m kN Mx m Ton Mx Mx Mx . 5 , 626 . 65 , 62 805 35 , 742 70 5 , 11 5 , 50 7 , 14 = = − = − = Universitas Sumatera Utara f. Potong sepanjang m X 80 2 = Gambar 3.15 Gaya –Gaya Dalam Sepanjang 80 m Dengan menggunakan syarat –syarat kesetimbangan maka: 1. Gaya Normal Nx = ⇒ = ∑ Nx Nx 2. Gaya Geser Vx = + − ⇒ = ∑ Vx Ay Wcw Vx Wcw Ay Vx − = 5 , 11 7 , 14 − = Vx kN Vx Ton Vx 32 2 , 3 = = 3. Momen Mx ∑ = + − − ⇒ = 1 2 2 Mx L X Ay X Wcw Mx 80 5 , 60 Wcw Ay Mx − = m kN Mx m Ton Mx Mx Mx . 5 , 306 . 65 , 30 920 35 , 889 80 5 , 11 5 , 60 7 , 14 = = − = − = g. Potong sepanjang m X 5 , 89 2 = Gambar 3.16 Gaya –Gaya Dalam Sepanjang 89,5 m Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan syarat –syarat kesetimbangan maka: 1. Gaya Normal Nx = ⇒ = ∑ Nx Nx 2. Gaya Geser Vx = + − ⇒ = ∑ Vx Ay Wcw Vx Wcw Ay Vx − = 5 , 11 7 , 14 − = Vx kN Vx Ton Vx 32 2 , 3 = = 3. Momen Mx ∑ = + − − ⇒ = 1 2 2 Mx L X Ay X Wcw Mx m kN Mx Mx Mx . 1029 1029 5 , 89 5 , 11 70 7 , 14 = − = − = Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Data Potongan Sepanjang m X 5 , 89 5 , 19 1 ≤ ≤ No Jarak Lengan m Gaya Normal Nx Gaya Geser Vx kN Momen Mx kN.m 1 -115 0.0 2 5 -115 -575 3 10 -115 -1150 4 15 -115 -1725 5 19.5 -115 -2243 6 25 32 -2067 7 30 32 -1907 8 35 32 -1747 9 40 32 -1587 10 45 32 -1427 11 50 32 -1267 12 55 32 -1107 13 60 32 -947 14 65 32 -787 15 70 32 -627 16 75 32 -467 17 80 32 -307 18 85 32 -147 19 89.5 32 0.0 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 3.2 dapat dianalisa besar momen maksimum terjadi pada jarak 19,5m sebesar 2243 kN-m, sedangkan gaya normal yang terjadi sama dengan nol dan gaya geser sepanjang m X 5 , 19 1 ≤ ≤ sebesar 115 kN, sedangkan gaya geser sepanjang m X m 5 , 89 5 , 19 1 ≤ ≤ sebesar 32 kN. Sehingga gaya geser konstan sepanjang batang karena jarak tidak mempengaruhi besar gaya geser yang terjadi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.18. Sedangkan besar momen maksimum atau momen kritis yang terjadi di sepanjang lengan tower crane dapat dilihat pada gambar 3.17 yang mana nilai maksimum momen kritis sebesar 2243kN.m. -2500 -2000 -1500 -1000 -500 5 10 15 19.5 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 89.5 M OM EN kN .m JARAK m Gambar 3.17 Grafik Momen Vs Jarak pada m X 5 , 89 1 ≤ ≤ Dari gambar 3.17 dapat diketahui momen lentur yang terjadi pada batang dipengaruhi terhadap jarak. Sedangkan momen kritis terjadi pada puncak garis lengkung yang terjadi pada jarak 19,5 m. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.18 Grafik Gaya Geser Vs Jarak pada m X 5 , 89 1 ≤ ≤ Dari gambar 3.18 dapat dikatakan gaya geser yang terjadi pada batang tidak dipengaruhi terhadap jarak. Oleh karena itu hasil grafik gaya geser Vs jarak didapat garis lurus. Universitas Sumatera Utara

3.3 Analisa dan Perhitungan Tegangan Geser

Dokumen yang terkait

Analisa Tegangan Statik pada Sistem Perpipaan Tower Air (Water Tower System) Dengan Menggunakan Software Caesar II v. 5.10

2 41 127

Analisa Perhitungan Tegangan Yang Terjadi Pada Lengan Tower Crane Untuk Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara

27 155 85

Analisis Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software Msc. Visualnastran Desktop 2004

10 129 81

ANALISA KEGAGALAN MATERIAL LENGAN BOOM CRANE PADA PROSES LIFTING DENGAN BEBAN BEBAN DINAMIK MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 8.0

2 31 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

1 1 17

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 1 3

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 14

KAJIAN TEGANGAN DAN KEAMANAN TABUNG GAS ELPIJI BRIGHT GAS 5,5 KG MELALUI SIMULASI SOFTWARE SOLID WORK

0 0 6

Analisa Tegangan Statik pada Sistem Perpipaan Tower Air (Water Tower System) Dengan Menggunakan Software Caesar II v. 5.10

0 0 13