KOMUNIKASI VERBAL TUTOR DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK USIA DINI DI PAUD GABY KIDS MEDAN KEC. MEDAN JOHOR.

(1)

KOMUNIKASI VERBAL TUTOR DALAM MENINGKATKAN

MINAT BELAJAR ANAK USIA DINI DI PAUD GABY KIDS

MEDAN KECAMATAN MEDAN JOHOR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

OLEH:

YOSTA ROSA APRIANI SIMARMATA

NIM : 1113171037

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

YOSTA ROSA APRIANI. Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby Kids Medan Kec. Medan Johor. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN, 2016. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa baik komunikasi tutor

terhadap peserta didik selama tutor tersebut memberikan materi di dalam kelas. Mengatasi permasalahan yang ada di dalam kelas bagaimana cara tutor menyampaikan materi tersebut bisa dimengerti si peserta didik, dan bagaimana nada suara tutor pada saat berkomunikasi dengan peserta didik sehingga minat belajar semakin tumbuh.

Darwanto (2007:3) “Komunikasi merupakan penyampaian lambang-lambang yang berarti antar manusia seseorang penyampaian lambang-lambang yang mengandung pengertian tertentu kepada orang lain.

Slameto (2010:180) “ Minat dapat di ekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya. Dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas, siswa yang memiliki minat terdapat subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu teknik penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan sistematis mengenai data dan fakta di lapangan, kemudian melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan kemudian. Yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu tutor yang ada di Paud Gaby kids Medan yang mengetahui secara langsung tutor di dalam kelas yang berjumlah 3 orang. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara kepada tutor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek tutor harus menjadi teladan di dalam kelas. Memberikan kasih sayang dan cinta dalam berkomunikasi dengan nada yang rendah saat berbicara di dalam kelas tetapi dengan suara yang tidak keras sebagian anak didik tidak mau mendengarkan pada saat tutor menerangkan materi. Aspek menyediakan waktu di sini tutor harus bersedia mendengarkan apa keluh kesa si anak, membuat si anak malas belajara di kelas maupun di rumah. Dari hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anak didik di Paud Gaby kids Medan di dalam kelas sudah baik dan komunikasi tutor dalam mengatasi minat belajar anak didik.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kekuasaan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan judul “Komunikasi Vebal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby kids Medan Kec.Medan Johor.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas skripsi ini. Setelah membaca hasil penelitian ini, saya berharap kita semua mengetahui tentang komunikasi tutor dalam meningkatkan minat belajar anak usia dini. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi semua pihak yang membaca skripsi ini. Mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

Medan, Februari 2016

Penulis

YOSTA ROSA APRIANI NIM. 1113171037


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya yang telah memberi kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di PAUD Gaby Kids Medan”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik FIP UNIMED sekaligus dosen penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S selaku Wakil Dekan Bidang

Kepegawaian dan Keuangan FIP UNIMED.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan FIP UNIMED.

6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UNIMED.


(7)

7. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UNIMED sekaligus dosen Pembimbing Akademik yang telah membantu dan memberikan saran-saran pada saat perkuliahan.

8. Ibu Anifah S.Sos, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Bapak Dr. Sudirman, M.Pd selaku dosen penguji yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Bapak Drs. Elizon Nainggolan ,M.Pd selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

11. Bapak Faber Simorangkir,MS selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan penuliasan skripsi ini.

12. Kakak Surya Indrawati, M.Pd dan bang Setiady yang telah membantu

penulis dalam pengurusan surat menyurat.

13. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar sekolah FIP UNIMED yang telah

memberikan ilmunya selama perkuliahan serta seluruh civitas Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan penulis juga ucapkan terimakasih.

14. Ibu Rusmida Sitinjak, S.Pd selaku Pengelola Paud gaby Kids yang

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

15. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orangtuaku


(8)

selalu memberikan dukungan, doa semangat serta cinta kasih kepada penulis selama ini.

16. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada abang dan adikku tercinta (Dasnov Mario Simarmata, Markus Torang N Simarmata, Agatha Simarmata, Berkat Santo Simarmata.

17. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kakak dan abang sepupuku yang telah memberikan dukungan dan semangat serta pembelajaran kepada penulis selama ini.

18. Kepada sahabat tersayang ( Putri handayani, Sinda Uli Sihotang Wartina Silalahi, Bakti Ulina Marbun, Sarah margareth, Reni Handayani.) yang selalu bersama dan memberikan semangat serta senyuman saat suka dan duka kepada penulis dan terkhusus buat teman seperjuangan PLS stambuk 2011 Reguler dan Ekstensi yang telah memberikan pengalaman dan pelajaran selama perkuliahan dalam keadaan suka dan duka.

19. Kepada teman seperjuangan bimbingan (Tommy Wangsinton, Ronius

Pasaribu, Emi Marbun, Boy Manalu.) terima kasih atas informasi, doa dukungan dan kebersamaannya dalam menyelesaikan skripsi ini.


(9)

20. Kepada lelaki yang spesial yang selalu bersama dan memberikan semangat serta senyuman saat suka maupun duka kepada penulis.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis akan terbuka terhadap saran dan kritik sehingga dapat menambah wawasan dan jangkauan pemikiran dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu skripsi ini.

Medan, Februari 2016 Penulis

YOSTA ROSA APRIANI NIM: 1113171037


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi Masalah…...6

1.3 Batasan Masalah... 6

1.4 Fokus Penelitian…...6

1.5 Tujuan Penelitian…...7

1.6 Manfaat Penelitian…...7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 2.1 Minat Belajar... 9

2.1.1 Hakikat Minat Belajar ... 9

2.1.2 Pengertian Belajar ... 19

2.1.3 Jenis-jenis Belajar ... 21

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi ... 23

2.1.5 Faktor Minat Tahap Belajar ... 27

2.2 Komunikasi ... 27

2.2.1 Pengertian Komunikasi ... 28

2.2.2 Komponen Komunikasi ... 28

2.2.3 Teknik Komunikasi ... 29

2.2.4 Keberhasilan Komunikasi ... 30

2.2.5 Fungsi Dan Tujuan Komunikasi ... 31


(11)

2.2.7 Bentuk Komunikasi ... 36

2.2.8 Strategi Untuk Menciptakan Komunikasi yang Efektif...37

2.2.9 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi...38

2.2.10 Komunikasi yang Efektif...41

2.3 Kerangka Konseptual ... 43

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 45

3.2 Batasan Masalah ... 45

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 46

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.5 Teknik Analisis Data ... 47

3.6 Lokasi Penelitian...48

BAB IV : PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 50

4.1.1 Gambaran Umum Paud ... 50

4.1.2 Pendidikan Masyarakat ... 51

4.1.3 Kesehatan Masyarakat ... 51

4.1.4 Ekonomi Masyarakat ... 52

4.2 Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby Kids ... 56

4.2.1 Tutor Menjadi Teladan ... 56

4.2.2 Tutor Memberikan Kasih Sayang ... 57

4.2.3 Tutor Menyediakan Waktu ... 59

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian ... 48 Tabel 4.1 Rencana Kegiatan Paud ... 54


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ... 44


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Pedoman Wawancara ... 67 Lampiran 2 Nama Tutor Paud ... 69 Lampiran 3 Struktur Paud Gaby Kids ...70


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar, mulai dari berbicara, bersikap, bermain, hingga diajarkan untuk belajar pelajaran-pelajaran ringan. Hal tersebut dimaksudkan agar anak mampu mengasah kecerdasan dan bakat yang ia miliki sejak lahir. Pendidikan anak usia dini adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas anak didik sejak usia dini. Di masa inilah anak mulai diajarkan untuk mampu berinteraksi dengan dunia luar. Balita dibiasakan untuk mampu bergaul, bersikap dan berperilaku sesuai yang diajarkan. Anak dibiasakan untuk hidup teratur dan belajar mentaati peraturan yang ada.Dengan cara demikian, anak akan terbiasa hidup teratur sejak dini. Pendidikan anak usia dini atau taman kanak-kanak adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembagan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini atau taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional oleh anak usia dini. Sebagian besar pertumbuhan anak


(16)

2

terjadi pada usia dibawah enam tahun yaitu pada usia emas tersebut. Oleh karenanya, tingkat keberhasilan pertumbuhan anak akan ditentukan pada usia tersebut. Pendidikan PAUD atau TK akan menentukan pendidikan pada jenjang berikutnya, sehingga eksistensinya perlu mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Pada dasarnya pendidikan anak usia dini adalah wadah bagi balita untuk mengasah dan memupuk jiwa sosial sejak kecil. Namun, tak ayal dalam proses tersebut balita sangat rentan berperilaku tidak baik bahkan menyimpang. Itulah proses pembelajaran yang wajar dialami balita. Balita akan dengan mudah menirukan apa yang sebagian dari mereka lakukan., tanpa berfikir baik dan buruknya perbuatan tersebut. Meniru adalah proses social yang lumrah terjadi khususnya dalam suatu kelompok seperti dalam kelompok bermain pada PAUD. Pendidikan anak usia dini adalah salah satu faktor utama dalam proses pembentukan karakter disamping peran orang tua. Lingkungan memegang andil yang cukup besar dalam membuat pola sikap anak-anak. Lingkungan disini adalah tempat anak berkegiatan dan berinteraksi dengan orang lain selain keluarga. Di lingkungan sekolahnya, anak diajarkan untuk mampu berlaku baik dan menghargai sesama. Membangun karakter anak sejak dini, sangat penting bagi orang tua dan guru, dengan harapan agar anak sejak dini memiliki karakter yang baik. Semakin meningkatnya perhatian orang tua dan pemerintah terhadap pendidikan anak usia dini adalah suatu kabar gembira. Akan tetapi, disisi lain, seringkali orang tua dan pendidik juga masih memiliki pandangan yang kurang tepat dan sempit tentang proses pelaksanaan yang diberikan oleh orang tua dan guru yang mengajar di TK atau PAUD.


(17)

3

Dalam proses pembentukan karakter, anak diajarkan dan dibiasakan untuk berlaku baik dalam perilaku sehari-hari. Peran guru sama pentingnya dengan peran orang tua dalam proses pendampingan belajar. Seorang guru anak usia dini diharapkan mampu menjalin komunikasi dan interaksi yang baik dengan anak agar tercipta keselarasan dalam proses belajar. Guru haruslah berperan aktif untuk senantiasa membimbing anak agar mampu menentukan apa yang harus dilakukan dan membentuk pribadi yang baik serta santun. Di usia dini, anak diarahkan untuk menjadi pribadi yang cerdas. Disinilah peran pendidikan usia dini menjadi penting karena para pengajar harus aktif mengajarkan berbagai hal kepada anak, baik pendidikan maupun perilaku. Para pengajar PAUD atau TK harus mengoptimalkan kecerdasan anak melalui berbagai rangsangan-rangsangan yang dapat dilakukan untuk mengasah kecerdasan anak. Proses pembentukan karakter pada anak senantiasa dipantau oleh para pengajar, agar para pengajar bias membimbing dan mengarahkan perilaku anak kea rah yang positif. Dengan demikian, karakter anak akan terbentuk menjadi anak yang cerdas dan santun sejak usia dini. Usia emas anak dipandang penting untuk proses pembentukan karakter karena di usia emas anak sangat peka terhadap rangsangan dan stimulus yang berasal dari lingkungan, baik lingkungan keluargamaupun lingkungan kelompok belajar dan bermain di sekolah. Seorang pengajar anak usia dini haruslah mampu menangkap respon balik dari para siswa, baik respon verbal dan nonverbal. Hal apa saja yang dilakukan siswa ketika guru memasuki ruangan dan apa saja yang dikatakan oleh para siswa, guru haruslah mampu mengkomunikasikannya dengan baik. Kemampuan berkomunikasi tidak terbatas pada pandai tidaknya berbicara dan sebanyak apa yang dia bicarakan, melainkan


(18)

4

bagaimana seorang pengajar mampu menciptakan pembicaraan yang baik, menyenangkan, dan bermanfaat bagi anak. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dan murid, maka proses belajar mengajar yang terjadi akan berlangsung baik dan optimal. Interaksi yang dinamis antara guru dan murid akan menciptakan iklim belajar yang dinamis pula sehingga anak dapat mengikuti semua kegiatan dan pembelajaran yang diajarkan di sekolah. Interaksi yang terjalin di sekolah dalam proses belajar mengajar adlah untuk lebih mendalami pribadi anak, merangsang kecerdasan, dan mengasah bakat anak. Pola interaksi yang terjalin di sekolah dimaksudkan untuk lebih mengoptimalkan usia emas anak dan memupuk rasa percaya diri anak. Kecerdasan yang anak miliki sejak lahir harus diasah dan diarahkan agar anak yang belajar di PAUD atau TK lebih memiliki karakter dan unggul disbanding anak yang lan. Karakter anak dibentuk sejak dini di sekolah menjadikan anak lebih siap dan aktif untuk menuju jenjang pendidikan lebih tinggi dengan berbekal kecerdasan dan perilaku yang baik yang telah anak miliki. Berbagai hambatan dan kendala dialami oleh anak usia dini dalam proses belajar mengajar. Diantaranya adalah sulitnya mengarahkan balita untuk berlaku teratur. Seorang pengajar anak usia dini harus mampu mengarahkan dan mendidik anak dengan cara yang mudah dipahami oleh anak. Seorang pengajar dituntut untuk kreatif dalam menciptakan terobosan untuk menyampaikan pesan kepada anak.

Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini ialah bahwa anak yang berusia 4-6 tahun memiliki emosional yaitu: a) mau berbagi, menolong dan membantu teman, b) mengendalikan perasaan, c) menunjukan rasa percaya diri, menjaga diri sendiri


(19)

5

dari lingkungannya, e) bersifat koorperatif denagn teman, f) menunjukan rasa empati . sehingga ank usia 4-6 merupakan anak yang sudah dapat mengatur dirinya sendiri sudah memahami adanya aturan tidak hanya ketika bermain tetapi dalam perilakuannya dirumah dimana anak menginginkan agar perilakunya dapat diterima oleh tutor. Anak sebagai manusia memerlukan kebutuhan fisik, seperti makanan yang bergizi dan mengandung vitamin suasana yang tentram, air, dan udara yang bersih serta cahaya yang cukup. Anak akan mencapai tugas-tugas perkembangan dengan yang baik kalau kebutuhan fisiknya terpenuhi. Ada beberapa pengaruh yang buruk tehadap perkembangan mental anak jika ia kekurangan gizi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutton-Smith sebagai berikut: 1) anak mengalami gangguan mental, 2) anak mengalami kemampuan mental rendah dan abnormal fisik, 3) anak mengalami pertumbuhan syaraf otak yang kurang sempurna, 4) anak mengalami ketegasan psikologis.

Sebagai satuan pendidikan rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai: a) Kesiswaan, b) Kurikulum dan kegiatan pembelajaran, c) Pendidikan dan tenaga kependidikan, d) Sarana dan prasarana, e) Keuangan dan pembiayaan, f) Budaya dan lingkungan sekolah, g) Peran serta masyarakat dan kemitraan, h) Rencana kerja lain yang mengarahkan pada peningkatan dan pengembangan mutu lembaga.

Setelah penulis mengamati, masalah yang ada di PAUD Gaby kids adalah: rendahnya minat belajar anak PAUD di dalam kelas, tutor kurang berkomunikasi dengan anak PAUD .Berdasarkan permasalahan yang ada di PAUD maka peneliti melakukan penelitian sebagai berikut :


(20)

6

1. Bagaimana cara menjalin hubungan komunikasi dengan anak PAUD

2. Bagaimana cara tutor meningkatkan minat belajar anak PAUD

3. Bagaimana suasana di dalam kelas ketika tutor sedang berbicara kepada PAUD.

Berdasarkan masalah di atas maka penulis merasa ini merupakan hal yang penting untuk diteliti agar dapat mengetahui bagaimana “Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar PAUD Di Gaby Kids Medan Kecamatan Medan Johor.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara menjalin hubungan komunikasi dengan anak Paud 2. Bagaimana cara tutor meningkatkan minat belajar anak Paud

3. Bagaimana suasana di dalam kelas ketika tutor sedang berbicara kepada anak usia dini.

1.3.Batasan masalah

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti serta untuk menghindari terjadinya pembahasan yang meluas maka penulis membatasi masalah pada “Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby Kids”.


(21)

7

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut “Bagaimana Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby Kids Medan”.

1.5.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maak penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Komunikasi tutor dalam mengatasi kebiasan anak-anak yang malas belajar.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian Secara Praktis

a. Sebagai bahan masukan penelitian dan pembaca untuk mengembangkan dan mempelajari pendidikan luar sekolah

b. Agar tutor mengetahui seberapa besar minat belajar anak-anak tersebut c. Dapat menjadi bahan penelitian yang akan datang, memberi informasi,

saran minimal mengenai pengaruh komunikasi tutor

d. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca

tentang masalah yang diteliti

Manfaat Penelitian Secara Teoritis

a. Sebagai bahan masukan untuk lembaga atau instansi

b. Dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang relevan.

c. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud

melakukan penelitian yang sama.

d. Sebagai masukan dalam pengembangan dan penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil kesimpulan yang saya lakukan selama 2 bulan di PAUD Gaby Kids Medan tentang komunikasi verbal tutor terhadap minat belajar anak usia dini dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Pengelola Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Gaby Kids telah melakukan komunikasi yang baik dalam meningkatkan minat belajar anak di PAUD Gaby Kids. Dimana strategi yang dilakukan oleh pengelola dan tutor yaitu dengan melakukan tindakan seperti, memberi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada anak didik untuk di kerjakan di rumah yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan minat belajar anak usia dini dan pedagogik tutor, dapat menambah pengetahuan dan dapat menambah wawasan tutor dalam menerapkan kompetensi pedagogik yang baik dan efektif.

2. Komunikasiyang dilakukan pengelola kepada tutor PAUD Gaby Kids

dapat meningkatkan kompetensi anak dan dapat membuat tutor untuk lebih semangat lagi dalam melakukan kegiatan mengajar. Selain itu pengelola pun juga akan mendapatkan hal yang positif terhadap lembaganya khususnya kemajuan kompetensi pedagogik para tutornya.

3. Pengelola sangat berperan penting dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik tutornya. Karena pentingnya pengelola dalam meningkatkan kompetensi pedagogik tutor, maka pengelola haruslah memiliki respon yang tanggap terhadap tutor yang dimilikinya jika tutor tersebut memiliki


(23)

62

masalah di dalam mengajar khususnya kompetensi pedagogiknya, dengan begitu maka masalah tersebut dapat dicari jalan keluarnya yang nantinya akan berdampak terhadap meningkatnya mutu pendidik Paud khususnya komunikasi tutor terhadap anak didik.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan penelitian, berikut ini diuraikan saran peneliti sebagai berikut:

1. Aspek yang perlu ditingkatkan dalam meningkatkan komunikasi tutor

adalah strategi tutor untuk mengajak anak untuk mau belajar sambil bermain dan pengelola juga dapat mengikutsertakan tutor di dalam berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) dan juga kegiatan seminar. Hal ini perlu ditingkatkan karena kegiatan-kegiatan seperti itu dapat merangsang dan meningkatkan cara mengajar tutor khususnya kompetensi pedagogik dengan lebih efektif lagi dan cara berinteraksi dengan anak didik.

2. Pemerintah juga harus lebih memperbanyak frekuensi kegiatan-kegiatan yang menyangkut tentang peningkatan mutu pendidik Paud, maka dengan itu tutor dapat menambah pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.

3. Diharapkan agar tutor PAUD Gaby Kids juga harus dapat meningkatkan kompetensi yang dimilikinya khususnya kompetensi komunikasi yang baik dengan cara mereka sendiri dan tidak hanya tergantung kepada pengelola.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Cangara, H. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Lubis, Suwardi. 2007. System Komunikasi Indonesia. Medan: Bartong Jaya. Moenta, Pangeran. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sinar Grafika.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung Remaja Rosdakarya.

Mirroh, Lexy J.2010. Perkembangan Anak Usia Emas, Yogyakarta: Laras Media Prima

Suprapto, Tommi. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Caps. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Renika Cipta.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukardi.2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tohirin.2012.Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Yus, A. 2010. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana


(25)

64

Internet

Adi, Prakoso. 2008. Komunikasi Verbal. (online), dalam (http://adiprakoso.blogspot.com/2008/10/komunikasi verbal.html, diakses 13 Mei 2015)

Anonim. 2008. Komunikasi, (online) dalam http://id. Wikipedia Orang/wiki/Komunikasi, diakses 13 Mei 2015

Masterpiece, Sisil. 2008. Ilmu Komunikasi, (online) dalam http://sisil-masterpiece.blogspot.com/2008/ilmu-komunikasi .html, diakses 13 Mei 2015

Rahmawati, Rizki. 2010. Mendidik Anak Usia Dini, (online). Dalam http://elerning.unesa.ac.id/myblig/rizki-rahmawati/bagaimanakah-cara-yang efektif Dalam-mendidik-anak-usia-dini, diakses 14 Mei 2015


(1)

1. Bagaimana cara menjalin hubungan komunikasi dengan anak PAUD

2. Bagaimana cara tutor meningkatkan minat belajar anak PAUD

3. Bagaimana suasana di dalam kelas ketika tutor sedang berbicara kepada PAUD.

Berdasarkan masalah di atas maka penulis merasa ini merupakan hal yang penting untuk diteliti agar dapat mengetahui bagaimana “Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar PAUD Di Gaby Kids Medan Kecamatan Medan Johor.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara menjalin hubungan komunikasi dengan anak Paud 2. Bagaimana cara tutor meningkatkan minat belajar anak Paud

3. Bagaimana suasana di dalam kelas ketika tutor sedang berbicara kepada anak usia dini.

1.3.Batasan masalah

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti serta untuk menghindari terjadinya pembahasan yang meluas maka penulis membatasi masalah pada “Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby Kids”.


(2)

7

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut “Bagaimana Komunikasi Verbal Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Usia Dini Di Paud Gaby Kids Medan”.

1.5.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maak penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Komunikasi tutor dalam mengatasi kebiasan anak-anak yang malas belajar.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian Secara Praktis

a. Sebagai bahan masukan penelitian dan pembaca untuk mengembangkan dan mempelajari pendidikan luar sekolah

b. Agar tutor mengetahui seberapa besar minat belajar anak-anak tersebut c. Dapat menjadi bahan penelitian yang akan datang, memberi informasi,

saran minimal mengenai pengaruh komunikasi tutor

d. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang masalah yang diteliti

Manfaat Penelitian Secara Teoritis

a. Sebagai bahan masukan untuk lembaga atau instansi

b. Dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang relevan.

c. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian yang sama.

d. Sebagai masukan dalam pengembangan dan penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah.


(3)

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil kesimpulan yang saya lakukan selama 2 bulan di PAUD Gaby Kids Medan tentang komunikasi verbal tutor terhadap minat belajar anak usia dini dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Pengelola Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Gaby Kids telah melakukan komunikasi yang baik dalam meningkatkan minat belajar anak di PAUD Gaby Kids. Dimana strategi yang dilakukan oleh pengelola dan tutor yaitu dengan melakukan tindakan seperti, memberi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada anak didik untuk di kerjakan di rumah yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan minat belajar anak usia dini dan pedagogik tutor, dapat menambah pengetahuan dan dapat menambah wawasan tutor dalam menerapkan kompetensi pedagogik yang baik dan efektif.

2. Komunikasiyang dilakukan pengelola kepada tutor PAUD Gaby Kids dapat meningkatkan kompetensi anak dan dapat membuat tutor untuk lebih semangat lagi dalam melakukan kegiatan mengajar. Selain itu pengelola pun juga akan mendapatkan hal yang positif terhadap lembaganya khususnya kemajuan kompetensi pedagogik para tutornya. 3. Pengelola sangat berperan penting dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik tutornya. Karena pentingnya pengelola dalam meningkatkan kompetensi pedagogik tutor, maka pengelola haruslah memiliki respon yang tanggap terhadap tutor yang dimilikinya jika tutor tersebut memiliki


(4)

62

masalah di dalam mengajar khususnya kompetensi pedagogiknya, dengan begitu maka masalah tersebut dapat dicari jalan keluarnya yang nantinya akan berdampak terhadap meningkatnya mutu pendidik Paud khususnya komunikasi tutor terhadap anak didik.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan penelitian, berikut ini diuraikan saran peneliti sebagai berikut:

1. Aspek yang perlu ditingkatkan dalam meningkatkan komunikasi tutor adalah strategi tutor untuk mengajak anak untuk mau belajar sambil bermain dan pengelola juga dapat mengikutsertakan tutor di dalam berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) dan juga kegiatan seminar. Hal ini perlu ditingkatkan karena kegiatan-kegiatan seperti itu dapat merangsang dan meningkatkan cara mengajar tutor khususnya kompetensi pedagogik dengan lebih efektif lagi dan cara berinteraksi dengan anak didik.

2. Pemerintah juga harus lebih memperbanyak frekuensi kegiatan-kegiatan yang menyangkut tentang peningkatan mutu pendidik Paud, maka dengan itu tutor dapat menambah pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.

3. Diharapkan agar tutor PAUD Gaby Kids juga harus dapat meningkatkan kompetensi yang dimilikinya khususnya kompetensi komunikasi yang baik dengan cara mereka sendiri dan tidak hanya tergantung kepada pengelola.


(5)

Buku

Cangara, H. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Lubis, Suwardi. 2007. System Komunikasi Indonesia. Medan: Bartong Jaya. Moenta, Pangeran. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sinar Grafika.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung Remaja Rosdakarya.

Mirroh, Lexy J.2010. Perkembangan Anak Usia Emas, Yogyakarta: Laras Media Prima

Suprapto, Tommi. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Caps. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Renika Cipta.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukardi.2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tohirin.2012.Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Yus, A. 2010. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana


(6)

64

Internet

Adi, Prakoso. 2008. Komunikasi Verbal. (online), dalam (http://adiprakoso.blogspot.com/2008/10/komunikasi verbal.html, diakses 13 Mei 2015)

Anonim. 2008. Komunikasi, (online) dalam http://id. Wikipedia Orang/wiki/Komunikasi, diakses 13 Mei 2015

Masterpiece, Sisil. 2008. Ilmu Komunikasi, (online) dalam http://sisil-masterpiece.blogspot.com/2008/ilmu-komunikasi .html, diakses 13 Mei 2015

Rahmawati, Rizki. 2010. Mendidik Anak Usia Dini, (online). Dalam http://elerning.unesa.ac.id/myblig/rizki-rahmawati/bagaimanakah-cara-yang efektif Dalam-mendidik-anak-usia-dini, diakses 14 Mei 2015