Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Subyek Penelitian Prosedur Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan PTK 3 siklus yaitu 1 Pra siklus, 2 Siklus I, 3 Siklus II. Penelitian dilakukan secara kolaborasi. Pada setiap siklus memuat 4 langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. Berikut gambar 3.1 spiral langkah-langkah dalam PTK ini. Gambar 3.1 Spiral PTK

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian di SD Negeri Dewi Sartika 1 tahun pelajaran 27142715. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2715.

3.3 Subyek Penelitian

Subyek yang akan diteliti atau sampel yang akan diteliti ialah siswa yang mendapat pembelajaran matematika kelas III SD Negeri Dewi Sartika 1 tahun pelajaran 27142715.

3.4 Prosedur Tindakan

Terdapat 3 siklus dalam penelitian ini. Pada tiap siklus terdapat 4 langkah prosedur tindakan yang harus dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut penjabaran 4 langkah prosedur tindakan penelitian ini. A. Perencanaan Perencanaan merupakan tindakan awal dari setiap siklus, secara terinci, langkah-langkahnya. Pada tahapan ini guru sebagai peneliti merumuskan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan hasil belajar siswa. B. Pelaksanaan Dalam tahap ini, dilaksanakan pemecahan masalah sebagaimana yang telah dirancangkan dengan merumuskan rencana tindakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan hasil belajar siswa yang diiinginkan. C. Pengamatan Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksananan pembelajaran baik terhadap proses tindakan, efek tindakan, maupun terhadap hasil tindakan yang dilakukan. Pengamatan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh tindakan yang dilakukan menghasilkan dampak guna membantu pencapaian tujuan yang direncanakan. D. Refleksi Dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah yang muncul , dan segala yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Pelaksanaan refleksi oleh peneliti untuk mengevaluasi hasil tindakan dan merumuskan perencanaan tindakan berikutnya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X SMA MATERI TRIGONOMETRI DALAM PEMBELAJARAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

7 85 402

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 10 222

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

PENINGKATAN KARAKTER DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII

0 16 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Prestasi Belajar Matematika Si

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Prestasi Belajar Matematika Si

0 1 13

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI-STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DAN METODE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR).

0 1 10

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR.

0 1 221

PROFIL KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA.

4 12 95

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

0 0 13