Pra Siklus Siklus I

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus

4.3.1 Pra Siklus

Dalam pra siklus, peneliti dalam hal ini guru, menerima kondisi awal siswa sebelum diberikan perlakuan pembelajaran. Dengan kata lain, guru belum memberikan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4.3.2 Siklus I

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, guru bertugas menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Secara garis besar penyusunan RPP yang sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan, mempersiapkan materi yang akan diajarkan, mempersiapkan LKS untuk siswa mungkin salah satunya. Sebelum dimulai pelajaran, murid dipersilahkan berdoa terlebih dahulu menurut kepercayaannya masing-masing, melakukan apersepsi terhadap materi yang akan diajarkan, membuka komunikasi percakapan dua arah antara guru dan siswa Auditory. Dalam pelaksanaan pada siklus I, guru memberikan model pembelajaran yang digunakan tetapi menitik beratkan pada belajar dengan mendengar dan mengemukakan pendapat Auditory dan belajar dengan berpikir Intellectually. Sedangkan pemberian soal-soal latihan yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman siswa repetition tidak menjadi fokus utama pada siklus ini. guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat Auditory, guru memberikan persoalan yang menyangkut materi kepada siswa Intellectually. Ada 3 aspek yang diamati dalam penelitian ini. 1 Pengamatan terhadap siswa dalam belajar dengan berbicara dan mengemukakan pendapat auditory. Tugas guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat terkait materi yang diajarkan, sehingga interaksi antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa lain terjadi dalam roses pembelajaran. 2 Pengamatan terhadap siswa dalam belajar dengan berpikir Intellectually. Agar siswa berpikir tugas guru adalah memberikan permasalahan terkait materi yang diajarkan. 3 Pengamatan terhadap siswa dalam mengerjakan latihan soal-soal yang diberikan oleh guru repetition. Tugas guru melihat apakah seluruh siswa telah mengerjakan soal-soal yang diberikan. Selanjutnya guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah terjadi, mengidentifikasi masalah baru yang muncul, dan segala yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan dan merumuskan perencanaan tindakan berikutnya.

4.3.3 Siklus II

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X SMA MATERI TRIGONOMETRI DALAM PEMBELAJARAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

7 85 402

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 10 222

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

PENINGKATAN KARAKTER DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII

0 16 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Prestasi Belajar Matematika Si

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (Air) Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Prestasi Belajar Matematika Si

0 1 13

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI-STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DAN METODE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR).

0 1 10

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR.

0 1 221

PROFIL KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA.

4 12 95

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

0 0 13