Metode Penelitian Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36: kajian faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

3 kesehatan emosi, aspek nyeri, aspek kelelahan fatigue dan aspek kesehatan umum Perwitasari, 2012. Hasil penelitian ini diharapkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kualitas hidup responden hipertensi pada laki-laki dan perempuan usia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan dan dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk melihat evaluasi kualitas hidup Kecamatan Kalasan oleh pemerintah Kabupaten Sleman.

2. Metode Penelitian

Hipertensi didefinisikan oleh European Society of Hypertension ESH dan European Society of Cardiology ESC adalah tekanan darah sistolik bernilai ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik benilai ≥90 mmHg. Berikut adalah tabel klasifikasi hipertensi berdasarkan ESH dan ESC 2013. Tabel I. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan ESH dan ESC Tahun 2013 Kategori Diagnosa Sistolik mmHg Diastolik mmHg Normal 120-129 danatau 80-84 Prehipertensi 130-139 danatau 85-89 Hipertensi kelas 1 140-159 danatau 90-99 Hipertensi kelas 2 160-179 danatau 100-109 Hipertensi kelas 3 ≥ 180 danatau ≥ 110 Mancia, et al., 2013. Tata cara penelitian dilakukan dengan 10 cara sebagai berikut: a. Observasi awal dan Penentuan lokasi Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, dengan rancangan cross- sectional. Observasi awal adalah menentukan tempat penelitian. Penentuan lokasi dilakukan dengan purposive sampling. Purposive sampling digunakan dalam pemilihan Kabupaten Sleman, Kecamatan Kalasan, Desa Selomartani dan Tirtomartani, serta penentuan padukuhan yaitu Padukuhan Jetis, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Padukuhan Pundung, dan Padukuhan Grumbulgede. Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari-Maret tahun 2016. b. Permohonan ijin dan kerjasama Permohonan ijin ditujukan kepada Bapeda dan kepada kepala Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede selanjutnya. Permohonan ijin kemudian ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance dengan nomor KEFK2512016. Ethical clearance bertujuan untuk memenuhi etika penelitian, karena dalam penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. c. Pembuatan informed consent Informed consent yang dipakai telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tujuan dari pembuatan informed consent adalah karena menggunakan responden manusia maka untuk menjamin kerahasiaan hasil dari penelitian yang nantinya akan di publikasikan. Responden diminta untuk mengisi informed consent secara lengkap dan benar mengenai nama, alamat, umur, dan menandatanganinya. d. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah kuisioner SF-36 Short-Form-36 yang telah dilakukan validasi dengan metode konvergen dan deskriminan dan panduan wawancara. Hasil uji validasi menunjukkan bahwa semua item memperoleh nilai ≥0,40 dan dapat dikatakan semua item dari instrument SF-36 yang digunakan valid. Uji reliabilitas instrument SF-36 menggunakan nilai cronbach alpha yang dilakukan oleh Professional Judgement dan dinyatakan bahwa kuisioner tersebut reliable. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah sphygmomanometer digital yang telah dilakukan validasi dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan 5 tekanan darah probandus menggunakan spygmomanometer digital dan spygmomanometer raksa pada tiga probandus yaitu probandus tekanan darah normal, probandus tekanan darah tinggi dan probandus tekanan darah rendah. Hasil pengukuran yang diperoleh dilakukan uji t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95. Hasil valid jika terdapat perbedaan bermakna atau nilai p yang diperoleh ≥0,05. Uji reliabilitas dilakukan percobaan pada tiga probandus yaitu tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah dan tekanan darah normal masing-masing sebanyak 3 kali pengukuran, dengan jarak waktu 5 menit setiap pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sphygmomanometer yang digunakan reliable. e. Penetapan dan Seleksi Calon Responden Responden penelitian ditentukan dengan teknik cluster random dan ditentukan melalui 2 kriteria, yaitu kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah responden berusia 40-75 tahun dan memiliki tekanan darah ≥140 mmHg dan atau ≥ 90 mmHg. Sedangkan kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia mengisi informed consent dan diwawancarai. Penetapan calon seleksi dilakukan dengan cara door to door. Jumlah responden yang diinklusi adalah 205 orang. Responden yang diekslusi berjumlah 160 orang diantaranya jumlah responden yang menolak sebanyak 54 orang, responden yang memiliki tekanan darah normal sebanyak 60 orang dan responden yang memiliki tekanan darah rendah sebanya 46 orang. f. Perhitungan Besar Sampel Perhitungan besar sampel menggunakan aplikasi Power and Sample Size dengan nilai power 0,8, standard deviation 10, alpha 0,05 tingkat kepercayaan 95 dengan kesalahan 5, delta sebesar 50 dan nilai m sebesar 1 sehingga membutuhkan besar sampel sebanyak 2 orang. Hasil perhitungan menunjukan pada penelitian ini membutuhkan 4 orang untuk 2 kelompok yaitu kelompok usia dan kelompok tingkat penghasilan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 g. Pengukuran Tekanan Darah Pengukuran tekanan darah dilakukan pada bagian lengan kiri atas diletakkan pada meja dan dalam posisi duduk tegak dan menggunakan sphygmomanometer digital. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 2 kali berturut–turut dan jeda selama 2 menit. Jika hasil pengukuran kedua berbeda ≥10 mmHg dibanding pengukuran pertama, maka dilakukan pengukuran ketiga. Dua data pengukuran dengan selisih terkecil dengan pengukuran terakhir dihitung reratanya sebagai hasil ukur tensi. h. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan Responden yang sudah menandatangani informed consent akan diukur tinggi badan dan ditimbang berat badan. Alat yang digunakan sudag terkalibrasi dari Badan Metrologi, tujuan kalibrasi unutk meningkatkan keamanan dan keakurasian informasi mengenai hasil pengukuran yang dilakukan. i. Penjelasan Hasil Pemeriksaan Penjelasan hasil pemeriksaan disertai dengan wawancara. Informasi yang didapat dari responden akan dikelompokkan sebagai data analisis. j. Pengelompokan Data dan Analisis Data Data yang diperoleh digolongkan dalam kategori-kategori kemudian dilakukan interpretasi data kemudian diolah dengan komputer. Data yang diperoleh akan dianalisis terlebih dahulu dengan uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, karena sampel yang dibutuhkan 50 responden, selanjutnya data akan diuji dengan t-test tidak berpasangan, untuk melihat perbedaan rerata skor nilai kualitas hidup antara variabel yang diuji yaitu usia dan jenis kelamin.

3. Pembahasan dan Hasil a. Profil Responden Penelitian

Dokumen yang terkait

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan tingkat penghasilan).

0 0 113

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis kelamin).

0 0 67

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Ketaatan terapi responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen morisky di kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan aspek gaya hidup).

0 0 76

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan pendidikan).

0 1 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36:kajian faktor usia dan tingkat penghasilan di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis pekerjaan).

0 1 85

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan body mass index).

0 0 90

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 (kajian usia dan tingkat pendidikan) di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 77

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36 : kajian faktor usia dan body mass index di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 60