Karakteristik Sapi Bali TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Sapi Bali

Diwyanto dan Praharani 2010 menyatakan sapi bali merupakan sapi pedaging asli Indonesia dan diakui sebagai breed yang superior karena mempunyai fertilitas dan konsepsion rate yang tinggi yaitu 85,9 dan persentase beranak 70- 81 Handiwirawan dan Subandriyo, 2004, serta mampu beradaptasi pada lingkungan kurang bagus dan efisien menggunakan pakan kualitas jelek. Hasil penelitian Arka 1984, menunjukkan kelebihan yang dimiliki sapi bali adalah kandungan protein dagingnya cukup tinggi 19,65-21,28, kandungan lemak rendah 2,01-6,86 dan tanpa marbling. Banyak keunggulan yang dimiliki sapi bali, antara lain: potensi reproduksinya tinggi, berat karkas tinggi, mudah digemukkan dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga dikenal dengan sapi perintis Hardjosubroto, 1994. Keunggulan lain yang dimiliki sapi bali menurut Djagra dan Arka 1994 adalah calving interval jarak beranak yang baik yaitu satu anak satu tahun. Hal senada juga dilaporkan oleh Siregar 2008, bahwa sapi bali mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sapi-sapi lokal lainnya karena mempunyai fertilitas yang tinggi, angka kebuntingan dan angka kelahiran yang tinggi lebih dari 80 dan potensial sebagai penghasil daging. Sebagai penghasil daging, sapi bali cukup menjanjikan terbukti dari beberapa hasil penelitian. Suryani dan Mariani 1996 mendapatkan pertambahan berat badan sapi bali mencapai 760 ghariekor apabila ransum disuplementasi dengan konsentrat. Bahkan, bisa mencapai 900 ghari dengan pemberian ransum komplit berbentuk wafer berbasis jerami padi amoniasi urea yang disuplementasi mineral S dan Zn Partama et al., 2003. Penelitian Suryani 2012 dengan pemberian berbagai macam hijauan seperti rumput gajah 15 + jerami padi 20 + gamal 25 + kaliandra 10 dan disertai konsentrat 30 mampu menghasilkan pertambahan berat badan 880 geh.

2.2. Sistem Pencernaan Ternak Ruminansia