4 Tingkat Komputasi TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.4 Sebuah Citra Abu-Abu Dengan Noise Halus Dan Hasil Proses Pemisahannya Dengan Binerisasi

2.1. 4 Tingkat Komputasi

Jumlah data yang dapat diproses oleh sistem visual dalam pengolahan citra sangat besar, dan ini memerlukan daya komputasi yang besar pula. Dalam kaitannya dengan penentuan kebutuhan daya komputasi oleh suatu system visual, karakteristik operasi dalam pengolahan citra dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu operasi tingkat titik point level , operasi tingkat lokal local level , operasi tingkat global global level dan operasi tingkat obyek object level. Thresholding Gambar 2.5 atau binerisasi yaitu pengelompokan piksel-piksel dalam citra berdasarkan batas nilai intensitas tertentu adalah salah satu contoh operasi tingkat titik. Pada operasi ini hasil proses suatu titik atau piksel tidak tergantung pada kondisi piksel-piksel tetangganya hanya tergantung pada kondisi piksel itu sendiri. Dalam operasi binerisasi suatu piksel pada citra asal akan dipetakan menjadi piksel obyek atau latar belakang pada citra hasil operasi tergantung pada intensitas piksel itu sendiri pada citra asalnya. Bila intensitasnya sesuai dengan persyaratan intensitas obyek, maka ia akan dipetakan menjadi piksel obyek pada citra hasil operasi, dan sebaliknya bila tidak memenuhi syarat, maka ia akan dipetakan menjadi piksel yang merupakan bagian latar belakang. Keputusan apakah piksel yang sedang dianalisis akan dimasukkan ke dalam kumpulan piksel-piksel latar belakang, tergantung hanya pada kondisi piksel itu sendiri, sementara piksel-piksel di sekelilingnya tidak mempunyai pengaruh sama sekali. Pada operasi tingkat lokal, selain nilai piksel itu sendiri, nilai piksel-piksel tetangganya juga turut mempengaruhi hasil operasi, karena turut diperhitungkan. Pengertian tetangga di sini sangat dinamis dalam hal jarak, artinya radius tetangga dalam satuan piksel sudah ditentukan lebih dahulu dalam algoritma pengolahan citra. Gambar 2.5. Operasi Tingkat Titik Dilakukan Pada Piksel Secara Individu Dan Menghasilkan Nilai Piksel Yang Baru; a Pemetaan Piksel Secara Individu, b Citra Asli, Dan c Hasil Binerisasi Dimana Piksel Dengan Intensitas Diatas128 Diset Menjadi Putih Dan Piksel Sisanya Diset Menjadi Hitam Contoh operasinya adalah image smoothing atau pengaburan citra untuk memperlemah keberadaan noise atau gangguan tampilan pada citra metoda apa pun yang dipakai dalam operasi pengaburan citra, harus memperhitungkan piksel-piksel disekeliling piksel yang akan dikenakan operasi, namun seberapa banyak disekeliling nya yang diperhitungkan, tergantung pada metoda dan hasil akhir yang diinginkan. Salah satu metoda yang sederhana misalnya, mengambil nilai intensitas rata-rata dari piksel yang akan dikenakan operasi dan beberapa piksel di sekelilingnya sebagai nilai intensitas yang baru. Tanpa memperhatikan piksel-piksel di sekelilingnya, pengambilan nilai intensitas rata-rata, sebagai salah satu metoda pengaburan citra, akan mustahil dilakukan. Jadi, hasil operasi pengaburan suatu piksel dipengaruhi oleh seklompok piksel yang berpusat pada piksel yang sedang dimanipulasi, bukan hanya oleh piksel itu sendiri. Pada operasi tingkat global seluruh bagian citra diperhitungkan sehingga hasilnya akan tergantung pada keadaan citra secara keseluruhan. Hasil dari operasi global, untuk citra yang sama dengan kualitas yang berbeda misalnya citra yang satu lebih terang dari citra lainnya secara keseluruhan akan berbeda. Contoh adalah pembuatan histogram untuk menggambarkan sebaran tingkat intensitas pada suatu citra. Dalam operasi pembuatan histogram, seluruh piksel dalam suatu citra harus dibaca dan didata dahulu, kemudian piksel-piksel dengan intensitas yang sama akan dikelompokkan dan jumlahnya dihitung, baru kemudian histogram dapat dibuat. Jadi, bentuk histogram dipengaruhi oleh keadaan citra secara keseluruhan atau global, bukan hanya oleh sekelompok piksel, apalagi sebuah piksel. Akan tetapi kebanyakan aplikasi system visual atau pengolahan citra memerlukan sifat-sifat yang harus dihitung dari suatu objek. Sifat-sifat tersebut misalnya ukuran, bentuk, intensitas rata-rata, dan karakteristik lainnya yang harus dihitung untuk mengenali objek yang akan dianalisis. Ini disebut operasi tingkat objek. Sebenarnya banyak karakteristik suatu objek yang harus dihitung, misalnya ketika kita ingin mendeteksi kehadiran factor-faktor penyebab cacat pada produk melalui analisis bentuknya, kita mungkin harus menghitung ukuran, factor bentuk, posisi dari objek dan sebagainya. Hal ini membawa kepada pentingnya pengertian tentang objek, yang akan dibahas pada bagian lain. Namun demikian bukan berarti operasi pada tingkat-tingkat sebelumnya tingkat titik, tingkat lokal dan tingkat global tidak atau kurang diperlukan lagi, karena operasi-operasi ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas citra, atau untuk memfasilitasi operasi tingkat objek dengan informasi-informasi yang dibutuhkan.

2.1. 5 Konversi ke Citra Biner Thresholding