3.5 Sumber Data dan Jenis Data
Unit satuan analisis data penelitian ini pertama adalah Pejabat dan karyawan Pemerintah Kabupaten Banggai, dengan kriteria :
1. Menguasai manajemen administrasi pemerintah 2. Menguasai proses penyusunan anggaran daerah
3.Mengetahui kondisi, strategi pembangunan daerah dan visi misi Kabupaten Banggai
4. Menguasai dan memahami pencatatan akuntansi dalam membuat laporan keuangan sebagai akuntabilitas publik
Kedua, unit analisis yang berupa situasi kegiatan informan terutama untuk teknik observasi yang meliputi: situasi para informan di
dalam kantor masing-masing pada jam kerja, rapat dengan pihak konsultan, berbincang-bincang santai baik dalam gedung maupun di luar
gedung. Data yang diperoleh adalah data primer. Data primer adalah data
yang diperoleh langsung dari responden atau nara sumber. Menurut Bungin 2005:122, data primer adalah data yang langsung diperoleh dari
sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan cara mewawancarai langsung
pegawai Pemerintah Kabupaten Banggai terutama di Dinas DPPKAD.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
informasi tentang akuntansi keuangan daerah pada Pemerinah Kabupaten Banggai sangat dibutuhkan peneliti untuk menunjang dan
akan digali sebagai instrumen, melalui teknik pertama digunakan adalah wawancara mendalam terhadap informan. Dengan teknik ini akan digali
bagaimana Proses Penyusunan Anggaran Daerah pada TAPD Pemerintah Kabupaten Bangai untuk digunakan sebagai akuntabilitas publik,
sehingga diharapkan dapat mengungkap baik pengalaman dan pengetahuan eksplisit mapun tersembunyi dibalik itu, termasuk informasi
yang berkaitan dengan masa lampau, sekarang maupun harapan dan cita- cita visi-misi Pemerintah Kabupaten Banggai. Dengan demikian peneliti
sebagai instrumen dituntut bagaimana membuat responden lebih terbuka dan leluasa dalam memberikan informasi atau data, untuk mengemukakan
pengetahuan dan pengalamannya terutama yang berkaitan dengan informasi sebagai jawaban terhadap permasalahan penelitian, sehingga
terjadi sebuah diskusi, obrolan santai, spontanitas alamiah dengan subjek peneliti sebagai pemecah masalah dan peneliti sebagai pemancing
timbulnya permasalahan agar muncul wacana detail. Disini wawancara diharapkan berjalan secara tidak terbuka, bicara apa saja dalam garis
besar yang terstruktur mengarah menjawab permasalahan penelitian. Teknik kedua digunakan adalah observasi terhadap tindakan
dalam proses penyusunan anggaran. Observasi tersebut dapat dimulai dari
penyaringan usulan masyarakat, perencanaan penganggaran, penyusunan anggaran, pelaksanaan program kerja, dan pelaporan relisasi anggaran.
Semua yang didengar dan dilihat oleh peneliti sebagai aktivitas observasi ketika para responden atau informan melakukan kegiatan ini,
diceritakan kembali atau dicatat sehingga merupakan data atau informasi yang berasal.
Ada 3 tiga teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Yaitu wawancara mendalam, obsevasi dan dokumentasi. Ketiga
teknik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Bungin, 2005
a. Wawancara mendalam