BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Memilih dan menentukan metode yang tepat dalam penelitian, seharusnya ditentukan dulu maksud dan tujuan penelitian. Berdasarkan
maksud dan tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Uma Sekaran 2006:4 penelitian
deskriptif bertujuan untuk memberikan kepada peneliti sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena
perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya. Obyek dari peneltian ini adalah manusia, sehingga peneliti
merasa lebih tepat jika menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan pendekatan yang
menekankan pada deskriptif yang terjadi secara ilmiah, apa adanya dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya. Data
yang dihasilkan dari jawaban yang luas terhadap pertanyaan spesifik dalam wawancara, atau dari respons terhadap pertanyaan terbuka dalam
kuesioner, lewat observasi, atau dari informasi dari berbagai sumber yang telah ada sebelumnya.
Sedangkan variasi pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi bertujuan
memahami respon atas keberadaan manusiamasyrakat, serta pengalaman
32
yang dipahami dalam berinteraksi Saladien, 2006. Jadi, fenomenologi mempelajari suatu yang tampak atau apa yang menampakkan diri.
3.2 Alasan ketertarikan peneliti Acknowledge
Alasan peneliti untuk meneliti permasalahan ini yaitu untuk memahami dan mengetahui bagaimana sesungguhnya cara atau proses
penyusunan anggaran keuangan pemerintah daerah, terutama pada Pemerintah Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Peneliti ingin
memahami dan mengetahui alur yang sebenarnya dalam menyusun suatu anggaran daerah, apakah alurprosedur penyusunan anggaran yang terjadi
di lapangan sesuai dengan yang ada pada teori atau peraturan-peraturan yang sudah ada.
Peneliti ingin mengetahui, bagaimana kerja dari para aparatur yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran daerah pada pemerintah
Kabupaten Banggai. Dalam penyusunan anggaran, aparaturbirokrat memiliki power
yang sangat besar dalam mengalokasikan suatu anggaran. Di satu sisi, pemerintah daerah dituntut lebih transparan dan akuntabilitas terhadap
publik. Disini, peneliti ingin mengetahui sejauh mana transparansi dan akuntabilitas yang di berikan aparatur terhadap publikmasyarakat.
Pada era otonomi daerah seperti saat ini, dalam menyusun Anggaran, Pendapatan Dan Belanja Daerah, masyarakat dituntut terlibat
langsung. Jadi masyarakat berhak memberi aspirasi dan turut serta
membangun daerah mereka, sesuai dengan yang mereka inginkan. Tentu saja, harus sesuai visi-misi Pemerintah Kota tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui sejauhmana kinerja dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah
DPPKAD kabupaten Banggai dalam proses penyusunan anggaran daerah untuk pembangunan daerah masyarakat setempat. Sudahkah
mereka melakukan proses penyusunan anggaran sesuai dengan teori dan undang-undang yang berlaku??
Seberapa besarkah pengaruh Dinas pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah DPPKAD dan Masyarakat didaerah setempat terhadap
adanya “Musrenbang” Musyawarah Perencanaan Pembangunan? Apakah aspirasi masyarakat dalam Musrenbang dapat dijadikan
suatu ‘prioritas’, atau aspirasi mereka hanya sekedar ‘formalitas’? Dengan penelitian ini, peneliti berharap dapat memahami proses
penyusunan anggaran pada Pemerintah Kabupaten Banggai. Dan ingin mengetahui apakah Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai telah
menyusun anggaran daerah sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku, demi mewujudkan tuntutan Pemerintah Pusat dan Publikmasyarakat.
Yaitu : transparansi, akuntabilitas, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
3.3 Lokasi Penelitian