2.2.1.1 Pengertian Anggaran Keuangan Daerah
Suparmoko,2002 Anggaran keuangan daerah merupakan suatu alat perencanaan mengenai pengeluaran dan pendapatan pada masa yang
akan datang umumnya disusun untuk masa satu tahun. Anggaran juga berfungsi sebagai alat kontrol atau pengawasan, baik terhadap
pendapatan maupun pengeluaran pada masa yang akan datang.
2.2.1.2 Konsep Anggaran Daerah
Sejak tahun 1967 Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah RAPBD di Indonesia disusun dan diberlakukan mulai 1 April
sampai dengan 31 Maret tahun berikutnya. Namun, khusus untuk tahun 2000 anggaran dimulai 1 April sampai dengan 31 Desember dan
selanjutnya anggaran ditetapkan mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember yang berlaku hingga sekarang.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD menurut Mamesah 1995 didefinisikan sebagai rencana operasional keuangan
pemerintah daerah. APBD tersebut di satu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaraan setinggi-tinginya guna membiayai kegiatan-
kegiatan dan proyek-proyek dalam satu tahun anggaran tertentu dan di pihak lain menggambarkan perkiraan pendapatan dan sumber-sumber
pendapatan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran dimaksud. Menurut Abdul Halim 2000: 235, menyebutkan bahwa
anggaran adalah suatu bentuk statement daripada rencana dan kebijakan
manajemen yang dipakai dalam suatu periode tertentu sebagai petunjukblue print dalam periode itu.
Menurut Bastian 2001 : 79 mengatakan anggaran dapat diimplementasikan sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan dan
pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.
Sedangkan Mardiasmo 2002 : 61 mengatakan bahwa anggaran merupakan pernyataan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk
mempersiapkan suatu anggaran.
2.2.1.3 Siklus Anggaran
Siklus anggaran adalah suatu masa atau jangka waktu mulai saat anggaran di persiapkan, disusun sampai dengan saat perhitungan
anggaran yang ditetapkan dalam suatu peraturan perundang-undangan. Tahapan dalam siklus anggaran :
1. tahapan persiapan anggaran
2. tahap ratifikasi
3. tahap pelaksanaan implementasi
4. tahap pelaporan
5. tahap evaluasi
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 dalam Bastian 2006 : 101, berikut ini adalah gambar siklus Perencanaan
Daerah Gbr 2.1 : Siklus Perencanaan Anggaran
Pedoman Dijabarkan Diacu diperhatikan
Pedoman Dijabarkan
20 tahun 5 tahun 1 tahun
Pedoman Diacu
1 tahun
5 tahun Pedoman
RPJP Nasional
RPJP Daerah RPJM Daerah
RKP Daerah
RKP
RPJM Nasional
Rensrta SKPD Renja SKPD
Sumber : Bastian 2006 : 101
Perencanaan anggaran daerah secara keseluruhan yang mencakup penyusunan Kebijakan Umum APBD sampai dengan disusunnya
Rancangan APBD terdiri dari beberapa tahapan proses perencanaan anggaran daerah. Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 serta
Undang-Undang No. 32 dan 33 Tahun 2004, tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1 Pemerintah daerah menyampaikan kebijakan umum APBD tahun
anggaran berikutnya sebagai landasan penyusunan rancangan APBD paling lambat pada pertengahan bulan Juni tahun berjalan.
Kebijakan umum APBD tersebut berpedoman pada RKPD. Proses penyusunan RKPD tersebut dilakukan antara lain dengan
melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan musrenbang yang selain diikuti oleh unsur-unsur pemerintahan
juga mengikutsertakan danatau menyerap aspirasi masyarakat terkait, antara lain asosiasi profesi, perguruan tinggi, lembaga
swadaya masyarakat LSM, pemuka adat, pemuka agama, dan kalangan dunia usaha.
2 DPRD kemudian membahas kebijakan umum APBD yang
disampaikan oleh pemerintah daerah dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.
3 Berdasarkan Kebijakan Umum APBD yang telah disepakati
dengan DPRD, pemerintah daerah bersama DPRD membahas prioritas dan plafon anggaran sementara untuk dijadikan acuan
bagi setiap SKPD.
4 Kepala SKPD selaku pengguna anggaran menyusun RKA-SKPD
tahun berikutnya dengan mengacu pada prioritas dan plafon anggaran sementara yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah
bersama DPRD. 5
RKA-SKPD tersebut kemudian disampaikan kepada DPRD untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD.
6 Hasil pembahasan RKA-SKPD disampaikan kepada pejabat
pengelola keuangan daerah sebagai bahan penyusunan rancangan perda tentang APBD tahun berikutnya.
7 Pemerintah daerah mengajukan rancangan perda tentang APBD
disertai dengan penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD pada minggu pertama bulan Oktober tahun
sebelumnya. 8
Pengambilan keputusan oleh DPRD mengenai rancangan perda tentang APBD dilakukan selambat-lambatnya satu bulan sebelum
tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan.
2.2.1.4 Tahap Penyusunan Anggaran