JENIS DAN PENUGASAN GURU

6 menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. 22. Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni. 23. Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat. 24. Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni yang bermanfaat bagi pendidikan danatau masyarakat.

E. JENIS DAN PENUGASAN GURU

1. Berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatannya, guru digolongkan dalam 3 tiga jenis sebagai berikut. a. guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di TKRATKLB dan SDMISDLB dan satuan pendidikan formal yang sederajat, kecuali guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan serta guru pendidikan agama. b. guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada 1 satu mata pelajaran tertentu pada satuan pendidian formal pada jenjang pendidikan dasar SDMISDLB, SMPMTsSMPLB dan pendidikan menengah SMAMASMALBSMKMAK. c. guru bimbingan dan konselingkonselor adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik satuan pendidikan formal 7 pada jenjang pendidikan dasar SMPMTs SMPLB dan pendidikan menengah SMAMA SMALB, SMKMAK. 2. Penugasan Guru a. Penugasan seorang guru harus disesuaikan dengan latar belakang kualifikasi akademik danatau sertifikat pendidikkeahlian yang dimiliki dengan beban mengajar guru paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka per minggu. Contoh 1 Andika, S.Pd. adalah guru SMP yang memiliki kualifikasi akademik S-1 Matematika dan yang bersangkutan mempunyai sertifikat pendidik Matematika, maka yang bersangkutan harus ditugasi mengajar mata pelajaran Matematika. Contoh 2 Marta, S.Pd adalah guru SMP yang memiliki kualifikasi akademik S-1 Fisika dan memperoleh sertifikat pendidik Fisika, mengajar bidang studi IPA, maka yang bersangkutan ditugasi mengajar IPA untuk bidang Fisika. Apabila yang bersangkutan belum memenuhi beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu, maka guru tersebut dapat ditugasi mengajar IPA untuk bidang Fisika di SMP lainnya atau ditugasi mengajar Fisika di SMA. Contoh 3 Darlan, S.Pd adalah guru MTs Cisauk, Tangerang Selatan yang memiliki kualifikasi akademik S-1 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dan mendapat sertifikat pendidik Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Apabila yang bersangkutan belum memenuhi beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu, maka yang bersangkutan dapat ditugasi mengajar 8 pendidikan jasmani dan kesehatan di satuan pendidikan formal lainnya. b. Guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolahmadrasah wakil kepala sekolahmadrasah atau tugas lain wajib melaksanakan tugas mengajar sesuai dengan sertifikat pendidikkeahlian yang dimiliki, dengan beban mengajar paling sedikit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh 1: Drs. Budi Kuncoro yang memiliki kualifikasi akademik S-1 Biologi dan sertifikat pendidik Biologi bila yang bersangkutan , diberi tugas tambahan sebagai Kepala SMA, maka yang bersangkutan wajib bertugas mengajar paling sedikit 6 enam jam tatap muka per minggu pada mata pelajaran Biologi. Contoh 2: Drs. Darnianto yang memiliki kualifikasi akademik S-1 Ekonomi dan sertifikat pendidik Ekonomi bila yang bersangkutan, diberi tugas tambahan sebagai Wakil Kepala MA, maka yang bersangkutan wajib bertugas mengajar paling sedikit 12 dua belas jam tatap muka per minggu pada mata pelajaran Ekonomi. c. Penugasan guru mata pelajaran dari satuan pendidikan ke satuan pendidikan lain yang lebih tinggi atau sebaliknya dapat dilaksanakan apabila yang bersangkutan memiliki sertifikat pendidikkeahlian yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu dan angka kreditnya diperhitungkan. Contoh 1: Drs. Achmad, memiliki kualifikasi akademik S- 1 Bahasa Indonesia menjadi guru SMP dan memperoleh sertifikat pendidik Bahasa 9 Indonesia, yang bersangkutan dapat ditugaskan mengajar di SMA untuk mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Contoh 2: Tika, S.Pd. memiliki kualifikasi akademik S-1 PGSD menjadi guru SD dan memperoleh sertifikat pendidik guru kelas. Yang bersangkutan tidak bisa ditugaskan ke satuan pendidikan yang lebih tinggi, kecuali yang bersangkutan memiliki kualifikasi akademik S- 1 mata pelajaran dan sertifikat pendidik yang sesuai dengan bidang tugas yang akan diampu.

F. JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN RUANG, DAN ANGKA KREDIT YANG