126
1. Pangkatnya ditetapkan sesuai dengan pangkat terakhir IVa.
2. Angka kreditnya diperhitungkan dengan
menjumlahkan: a. angka kredit terakhir selama menduduki jabatan
guru sebelum pindah ke jabatan struktural; b. angka kredit dari kegiatan yang relevan selama
menduduki jabatan struktural; c. angka kredit dari kegiatan pembelajaran dan
kegiatan lain yang relevan, setelah yang bersangkutan melaksanakan kegiatan
pembelajaran selama 1 satu tahun. misalnya:
1 angka kredit pada saat pembebasan sementara
= 350 2 mendapatkan ijasah S-2 yang relevan 150-100
= 50 3 menulis 2 dua buku selama menduduki
jabatan struktural dan 2 dua buku tingkat nasional ber-ISBN setelah menduduki kembali
jabatan fungsional guru, sehingga mendapat nilai = 6
4 menulis 6 enam jurnal tingkat nasional yang terakreditasi = 36
Total angka kredit yang diperoleh = 350 + 50 + 6 + 36 = 442
Dengan demikian, Dra. Diana Kusuma yang berpangkat IVa ditetapkan dengan jabatan
fungsional Guru Madya.
D. PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA
1. Program induksi guru pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pembimbingan,
dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran bagi calon pegawai
negeri sipil CPNS guru dan PNS yang ditugaskan sebagai guru pada satuan pendidikan yang
127
diselenggarakan oleh Pemerintahpemerintah
daerah. 2. Program induksi guru pemula diwajibkan bagi
seseorang yang akan diangkat dalam jabatan fungsional guru.
3. Program induksi guru pemula dilaksanakan paling sedikit 1 satu tahun dan dapat diperpanjang
sampai dengan 2 dua tahun. 4. Program induksi guru pemula dilaksanakan di
satuan pendidikan tempat pengangkatan dalam jabatan fungsional guru.
5. Kepala sekolahmadrasah bersama pengawas sekolahmadrasah bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program induksi guru pemula dan penilaiannya. Penilaian kinerja bagi guru pemula
program induksi meliputi 4 empat kompetensi yang dipersyaratkan dengan nilai minimal baik.
E. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL GURU
1. Formasi jabatan fungsional guru disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan guru kelasbidang
studibimbingan konseling per satuan pendidikan. 2. Apabila formasi jabatan guru tidak dapat dipenuhi
oleh pemerintah provinsi dan kabupatenkota yang bersangkutan, maka formasi jabatan fungsional guru
dapat dipenuhi antar pemerintah provinsi danatau kabupatenkota lainnya, termasuk jabatan guru di
lingkungan Kementerian Agama.
F. PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
FUNGSIONAL GURU 1. Pejabat yang berwenang membebaskan sementara,
mengangkat kembali, dan memberhentikan pegawai negeri sipil dalam dan dari jabatan fungsional guru:
a. Menteri Pendidikan Nasional bagi guru pada sekolah Indonesia di Luar Negeri;
b. Menteri Agama bagi guru di lingkungan
128
Kementerian Agama; c. Gubernur bagi guru di lingkungan pemerintah
provinsi; dan d. BupatiWalikota bagi guru
di lingkungan pemerintah kabupatenkota.
2. Pembebasan sementara Guru dibebaskan sementara dari jabatannya
apabila: a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
b. diberhentikan sementara sebagai pegawai negeri sipil PNS;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional guru sebagai pegawai negeri sipil
PNS; d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; dan
e. melaksanakan tugas belajar selama 6 enam bulan atau lebih.
Guru yang dibebaskan sementara
berupa penurunan pangkat, selama menjalani hukuman
disiplin tersebut, tetap dapat melaksanakan tugas pokoknya, tetapi kegiatan tersebut tidak diberi angka
kredit.
3. Pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional guru.
a. Guru yang dibebaskan karena diberhentikan sementara sebagai pegawai negeri sipil, dapat
diangkat kembali dalam jabatan fungsional guru apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman
pidana percobaan.
b. Guru yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh di luar jabatan
fungsional guru, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional guru apabila berusia paling
tinggi 51 lima puluh satu tahun, dengan
129
mempertimbangkan formasi jabatan fungsional guru yang tersedia.
c. Pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional guru sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b,
menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah dengan angka kredit dari
publikasi ilmiah danatau karya inovatif yang diperoleh selama pembebasan sementara.
4. Guru diberhentikan dari jabatannya, apabila dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat.
G. MEKANISME USULAN KENAIKAN PANGKAT GURU