1 Perkembangan t anaman kent ang di Indonesia

3. Memf asil it asi keingint ahuan pet ani Desa Ci hideung t ent ang berbagai penget ahuan yang ber kait an dengan t eknik pembuat an kompos bioakt if . 4. Terbukanya pel uang unt uk meni ngkat kan penget ahuan pet ani secar a l uas dal am prakt ek budidaya pert anian khususnya biot eknol ogi berbasi s mikroba Pengabdian kepada masyarakat i ni bermanf aat unt uk : 1. Meni ngkat kan penget ahuan pet ani t ent ang berbagai t eknik pembuat an kompos bioakt if . 2. Memot ivasi pet ani Desa Cihideung unt uk memanf aat kan l imbah pert anian sebagai bahan pembuat an pupuk organik, memanf aat kan bahan or gani k sebagai pupuk di l ahan pert anian, kar ena bahan t ersebut merupakan bahan yang cepat mel apuk. 3. Memot ivasi pet ani Desa Cihideung unt uk ber usaha t ani l ebih mengar ah menuj u pert anian yang ber kel anjut an dan secara ekol ogi dapat berperan dal am upaya konser vasi t anah. 4. Tereal isasikan Program Tri Dharma Per gur uan Tinggi 5. Terj al i nnya komuni kasi il miah ant ara Unpad dan masyarakat .

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Perkembangan t anaman kent ang di Indonesia

Tanaman kent ang Sol anum t uber osum L. menghasil kan umbi sebagaikomodit as sayuran yang diprior it askan unt uk dikembangkan dan berpot ensi unt uk dipasarkan di dal am neger i dan di ekspor . Tanaman kent ang merupakan sal ah sat u t anaman penunj ang progr am diversi f ikasi pangan unt uk memenuhi kebut uhan gizi masyar akat . Sebagai bahan makanan, kandungan nut ri si umbi kent ang dinil ai cukup baik, yait u mengandung prot ein ber kual it as t inggi , asam amino esensial , mineral , dan el emen-el emen mikro, di samping j uga merupakan sumber vit amin C asam askorbat , beber apa vit ami n B t iamin, niasin, vit amin B6, dan mineral P, Mg, dan K. Perbandingan pr ot ein t erhadap karbohidrat umbi kent ang l ebi h t inggi daripada bij i ser eal ia dan umbi l ainnya. Kandungan asam aminonya j uga seimbang sehingga sangat bai k bagi kesehat an manusia . Umbi kent ang t idak mengandung l emak dan kol est rol , namun mengandu ng karbohidr at , sodi um, serat di et , prot ein, vit amin A, vit amin C, kal si um, dan zat besi, di samping j uga vit amin B6 yang cukup t inggi dibandingkan dengan beras . Tingginya kandungan karbohidrat menyebabkan umbi kent ang di kenal sebagai bahan pangan yang dapat menggant ikan bahan pangan penghasi l karbohidr at l ai n sepert i beras, gandum, dan j agung. Tanaman kent ang j uga dapat meningkat kan pendapat an pet ani sert a produknya merupakan komodit as nonmigas dan bahan baku i ndustri prosesing. Sel ai n it u, umbi kent ang l ebi h t ahan l ama disimpan dibandingkan dengan sayuran l ainnya. Di Indonesia sampai saat ini umbi kent ang yang digunakan untuk makanan ol ahan adal ah umbi kent ang kult ivar At l ant ic. Kul t ivar At l ant ic mengandung beber apa keunggul an, yait u kemudahan dal am pengol ahan hasi l umbi, t ingkat produksi yang t inggi , dan mempunyai kual it as umbi chi p and f r i ed wal aupun j uga mengandung kel emahan, yait u t idak t ahan t er hadap penyakit dan hama . kul t ivar At l ant ic t ergol ong ke dal am Sol anum t uberosum L. yang di sel eksi di Amerika Ser ikat dengan karakt erist ika t ert ent u, yait u produkt ivit as t inggi, kul it umbi put ih kekuningan, daging umbi put ih, mat a umbi dangkal , bent uk umbi bul at , kadar air r endah, dan tidak mengal am i perubahan set el ah diproses. Produkt ivit as t anaman kent ang di Indonesia rel at i f masih r endah dan t idak st abil , yait u berkisar ant ara 13 sampai 17 t ha -1 St at ist ical Yearbook of Indonesia, 2000. Produkt i vit as t anaman kent ang nasional dar i t ahun 1998 sampai t ahun 2002 bert ur ut -t ur ut , 15. 348, 14. 700, 15. 400 t ha- 1 , 15, 600 t ha -1 , dan 14, 800 t ha -1 St at ist ical Yearbook of Indonesia, 2002. Hasil r at a-rat a it u masih j auh l ebih rendah daripada hasil rat a-rat a negara maj u sepert i Amerika Seri kat , negara-negara Eropa Barat , dan negara-negara Oseani a yang mencapai 25 t ha -1 Hasil kent ang maksi mum di Aust ral ia dan Cal if or nia, Amerika serikat , l ebi h dari 50 t ha -1 dengan umur panen 120 hari dan kul t ivar yang dit anam adal ah Del awar e, Kennebec, dan At l ant ic. Hasil kent ang di daerah berikl im sedang dapat mencapai 30 sampai 40 t ha -1 Ridw an, 1980; Rukmana, 1997. Hasil budidaya secara int ensi f at au pada skal a penelit ian bisa mencapai 21 sampai 30 t ha -1 Rukmana, 1997. Rendahnya hasil yang dicapai disebabkan ol eh kebij akan program int ensi f ikasi yang secara l angsung at au t idak l angsung memberi kan dampak yang seri us t erhadap l ingkungan, ant ar a l ain meningkat nya degr adasi l ahan i n si t u akibat erosi sehingga t erj adi pencucian dan pengur asan har a , meningkat nya pol usi l ahan ex si t u ol eh l imbah pupuk dan pest isida, dan meningkat nya serangan hama dan penyakit . Hal it u sej al an dengan r evol usi hij au t el ah menurunkan kual it as sumberdaya l ahan akibat pemakaian pupuk dan pest isida sert a pengol ahan l ahan secara mekani s. Penggunaan pupuk kimia berkadar hara t inggi sepert i Ur ea, ZA, TSP at au SP-36, dan KCl t idak sel amanya mengunt ungkan karena dapat menyebabkan l ingkungan menj adi t ercemar j ika t idak menggunakan at uran yang semest inya. Pemupukan dengan pupuk kimia hanya mampu menambah unsur hara t anah t anpa memperbai ki sif at f isika dan biol ogi tanah, bahkan dapat menimbul kan dampak negat i f t erhadap t anah. Penggunaan pupuk sint et i s yang t inggi pada t anah akan mendorong hil angnya hara, pol usi l ingkungan, dan r usaknya kondisi al am.

2. 2 KOMPOS SEBAGAI SUMBER PUPUK ORGANIK