Teknik Pengumpulan Data Teknik analisis Data
b.
Return On Assets
ROA
Return on assets
digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang diperoleh koperasi atas setiap investasi yang dilakukan. Semakin
tinggi rasio ROA yang dihasilkan, semakin tinggi pula tingkat keefektifan investasi yang dilakukan sehingga dapat dikatakan
semakin baik pula kinerja operasi.
c. Return On Equity
Return on equity
digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan ekuitas dana dalam koperasi, dengan membandingkan antara SHU
dengan modal yang digunakan dalam koperasi. Semakin tinggi rasio ROE dapat dikatakan semakin baik pula kinerja operasi.
2. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan, data diperoleh dari kuisioner yang telah
dibagikan kepada responden anggota serta data-data yang diperoleh dari perusahaan . Dalam perspektif ini yang menjadi tolak ukur perusahaan adalah
a. Customer acquisition
, yang mengukur tingkat dimana perusahaan mampu menarik konsumen baru. Data ini diperoleh dari arsip
perusahaan
b. Customer retention
, mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen lamanya. Data ini
diperoleh dari arsip perusahaan
c. Customer satisfaction
, mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja tertentu, seperti tingkat pelayanan. Data ini
diperoleh dari kuisioner yang dibagikan kepada pelanggan anggota
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, maka pengolahan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Data kualitatif yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh para responden diubah menjadi data kuantitatif
dengan memberikan skor masing-masing pilihan jawaban dengan skala likert seperti dikemukakan oleh
Sugiyono, 2002: 74 sebagai berikut : 1 = Sangat tidak setuju STS
2 = Tidak setuju TS 3 = Ragu
– ragu R 4 = Setuju S
5 Sangat setuju SS 2. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh
dari seluruh responden akan diketahui pencapaian
indeks kepuasan pelanggan, seperti yang dirumuskan oleh Sugiyono, 2002: 79 sebagai berikut:
IKP = PP Dimana :
IKP =
Indeks Kepuasan Pelanggan
PP =
Perceived Performance
3. Setelah diketahui IKP dari seluruh responden kemudian digolongkan pada skala a. sangat tidak puas, b. tidak
puas, c. cukup, d. puas dan e. sangat puas. Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan
indeks kepuasan minimal dan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari dari pengurangan antara indeks
kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal dibagi menjadi lima seperti yang dirumuskan oleh Sugiyono,
2002: 80 sebagai berikut : IK maks
= R x PP x EX maks IK min
= R x PP x EX min Interval
= IK maks – IK min
Dimana : PP
= Banyaknya Pertanyaan R
= Jumlah Responden
EX min = Skor minimal yang bisa diberikan
EX maks = Skor maksimal yang bisa diberikan
Mengartikan nilai minimal yang harus diperoleh responden untuk dapat dikategorikan puas, dengan melihat nilai
minimal yang harus dicapai seluruh responden untuk bisa dikategorikan a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup,
d. puas, e. puas.
3. Perpespektif pembelajaran dan pertumbuhan Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, data diperoleh dari
kuisioner yang telah dibagikan kepada responden karyawan serta data-data yang diperoleh dari perusahaan. Dalam perspektif ini yang menjadi tolak
ukur perusahaan adalah: a. Kepuasan karyawan
Mengukur tingkat kepuasan karyawan terhadap kinerja koperasi. Pengukuran dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan
atas hubungan dengan perusahaan. Kepuasan karyawan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memuaskan kebutuhan
karyawannya. Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan, maka pengolahan data
yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Data kualitatif yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh para responden diubah menjadi data kuantitatif dengan
memberikan skor masing-masing pilihan jawaban dengan skala likert seperti dikemukakan oleh Sugiyono, 2002: 74 sebagai
berikut: 1 = Sangat tidak setuju STS
2 = Tidak setuju TS 3 = Ragu
– ragu 4 = Setuju S
5 Sangat setuju SS 2 Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari
seluruh responden akan diketahui pencapaian indeks kepuasan karyawan, seperti yang dirumuskan oleh Sugiyono, 2002: 79
sebagai berikut: IKK = PP
Dimana : IKK
=
Indeks Kepuasan Karyawan
PP =
Perceived Performance
3 Setelah diketahui IKK dari seluruh responden kemudian digolongkan pada skala a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c.
cukup, d. puas dan e. sangat puas. Untuk menentukan skala ini
terlebih dahulu ditentukan indeks kepuasan minimal dan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari dari
pengurangan antara indeks kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal dibagi menjadi lima seperti yang
dirumuskan oleh Sugiyono, 2002: 80 sebagai berikut : IK maks
= R x PP x EX maks IK min
= R x PP x EX min Interval
= IK maks – IK min
Dimana : PP
= Banyaknya Pertanyaan R
= Jumlah Responden EX min
= Skor Minimal yang Bisa Diberikan EX maks
= Skor maksimal yang bisa diberikan Mengartikan nilai minimal yang harus diperoleh responden
untuk dapat dikategorikan puas, dengan melihat nilai minimal yang harus dicapai seluruh responden untuk bisa dikategorikan
a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup, d. puas, e. puas. b. Retensi Karyawan
Mengukur tingkat
kemampuan perusahaan
mempertahankan karyawannya. Data ini diperoleh dari arsip perusahaan.
c. Produktivitas Karyawan Mengukur tingkat produktivitas karyawan dengan membandingkan
keluaran yang dihasilkan oleh para karyawan dengan jumlah karyawan yang dikerahkan untuk menghasilkan keluaran tersebut. Data ini
diperoleh dari arsip perusahaan. d. Kapabilitas karyawan
Mengukur tingkat kemampuan karyawan dengan melihat jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan, baik pelatihan yang dilakukan
oleh internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Data ini diperoleh dari arsip perusahaan.
4. Perspektif proses bisnis internal Dalam perspektif ini, agar dapat menentukan tolak ukur bagi kinerja ini,
manajemen perusahaan pertama-tama perlu mengidentifikasi proses bisnis internal yang terdapat didalam perusahaan. Dalam perspektif terdapat tiga
pengukuran yaitu; a.
Innovation
Proses inovasi dibagi menjadi dua bagian yaitu mengidentifikasi kebutuhan pasar dan menciptakan produk atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan pasar tersebut.
b. Operations Tahapan ini merupakan tahapan aksi dimana perusahaan secara nyata
berupaya memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi keinginan kebutuhan mereka.
c. Pelayanan purna jual Tahapan ini perusahaan berupaya untuk memberikan manfaat
tambahan kepada para pelanggan, seperti garansi, aktivitas perbaikan dan pemrosesan pembayaran.