Analisis kinerja koperasi berdasarkan metode balanced scorecard (studi kasus pada KPRI UNISRI, Surakarta).
xvii
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta
Tarra Igadania NIM: 112114047 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja KPRI UNISRI, Surakarta berdasarkan metode Balanced Scorecard. Penelitian ini penting karena pengukuran kinerja dalam suatu organisasi tidak hanya berdasarkan pada aspek keuangan saja, namun juga aspek non keuangan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada KPRI UNISRI, Surakarta. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan dokumentasi yang ditujukan kepada pengurus, karyawan, dan anggota. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis rasio-rasio keuangan untuk perspektif keuangan, analisis Multiatribute Attitude Models dan prioritas kepentingan untuk perspektif pelanggan serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, sedangkan analisis deskriptif untuk perspektif proses bisnis internal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja KPRI UNISRI, Surakarta ditinjau dari: 1) Perspektif Keuangan berdasarkan ketiga rasio yaitu: NPM, ROA, dan ROE mengalami penurunan dari tahun 2011-2014. 2) Perspektif Pelanggan adalah baik. Hal ini ditunjukkan dengan dua dari tiga indikator yang menunjukkan dalam keadaan baik. Akuisisi anggota yang mengalami peningkatan setiap tahun, tingkat kepuasan anggota adalah sangat puas. 3) Pada Perspektif Proses Bisnis Internal menunjukkan hasil yang baik dikarenakan proses inovasi, operasi, dan purna jual telah memenuhi kriteria pada Balanced Scorecard. 4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran juga menunjukkan hasil yang baik dikarenakan hasil kuesioner pengurus dan karyawan adalah sangat puas serta retensi karyawan yang menunjukkan bahwa KPRI UNISRI telah mampu mempertahankan karyawannya.
(2)
xviii
ABSTRACK
ANALYSIS OF COOPERATIVE’S PERFORMANCE BASED ON BALANCED SCORECARD METHOD
A Case Study at KPRI UNISRI, Surakarta
Tarra Igadania NIM: 112114047 University of Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
The purpose of this study is to determine the performance of KPRI UNISRI Surakarta based on Balanced Scorecard method. This research is importance because performance assessment in an organization should not only on the financial aspects, but also non financial aspects.
The type of the study is a case study at KPRI UNISRI Surakarta. The data collection techniques were questionnaire, interviews, and documentation. The respondents were the manager, employees, and customers. The data analysis technique used were financial ratios analysis for financial perspective, analysis of Multiatribute Attitude Models and priority interest for customer perspective as well as for learning and growth perspective, while descriptive analysis for the internal business processes perspective.
The result showed that the performance of KPRI UNISRI, Surakarta from: 1) Financial perspective based on three ratios: NPM, ROA, and ROE had a decrease from 2011-2014. 2) Customer perspective was good. It showed by two of three indicators were in a good condition. The customer acquisition had increase each year, the satisfaction level of customers was very satisfied. 3) Internal business process’s perspective showed a good result because the process of innovation, operation, and after-sales had fulfill the criteria of Balanced Scorecard. 4) Growth and learning perspective also showed a good result based on questionnaire on manager and employees were very satisfied. In addition,
employee’s retention showed that KPRI UNISRI was able to maintain them. Key words: Cooperative, Performance, Balanced Scorecard
(3)
ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh: Tarra Igadania NIM: 112114047
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh: Tarra Igadania NIM: 112114047
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
Skripsi
ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta
Oleh:
Tanggal: 26 Agustus 2015 Tarra Igadania
NIM: 112114047
Telah Disetujui Oleh:
Drs. Gabri IAnto Listianto, M.S.A., Akt Pembimbing:
(6)
Ketua
SKRlPSI
ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Tarra Igadania
NIM: 112114047
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 27 Oktober 2015
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ale, C.A
~~'
Sekretaris Lisia Apriani, S.B., M.Si., Ak., QIA., C.AAnggota Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A.,Akt
Anggota Lisia Apriani, S.B., M.Si., Ak., QIA., C.A Anggota Ir. Drs. Hansiadi Yuli H., M.Si., Ak., QIA
(7)
iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Tuhan menjamin masa depan kita
sejauh kita mempercayakan masa depan
kita pada Tuhan ( Yeremia 17:7)
Orang sukses itu bukanlah orang yang tidak pernah gagal,
melainkan orang yang tetap berusaha dan berani mencoba
lagi walaupun dia telah gagal.
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Papa dan Mama tercinta
Kakakku dan Mr.Jho
Sahabat dan teman-temanku
(8)
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus karena atas berkat dan rahmatNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS KINERJA KOPERASI
BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD” disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Yohanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku rektor Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Gabriel Anto Listianto, M.S.A, Akt selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Bambang Widarno, S.E, M.M selaku ketua pengurus KPRI UNISRI yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan segenap karyawan yang telah memberikan bantuan selama proses penelitian.
(9)
6. Papa dan mama atas segala doa dan yang tak hentinya rnernberikan dukungan serta sernangat.
7. Kakakku Danu Hardian, rnbak Ovi yang telah rnenernani dan rnenghibur saat putus asa.
8. Yohanes Eko yang selalu rnernotivasi dan rnengingatkan untuk rnengerjakan skripsi.
9. Sahabat-sahabatku Ditul, Anul, Wulan, Gala, Util, Thaw, Eto, Karte atas kerjasarna, bantuan, dan dukungan selarna ini.
10. Ternan-ternan kos Barokah Mbak Arum, Mbak Finta, Mbak Wiwid, Mbak Reta, Mbak Siwi, Ata, Dona atas kebersarnaannya selarna ini.
11. Ternan-ternan satu angkatan dan ternan-ternan seperjuangan MPT yang telah berjuang bersama.
12. Serta segala pihak yang telah rnernbantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis rnenyadari bahwa dalarn penulisan skripsi ini rnasih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sernpuma. Oleh karena itu, penulis rnengharapkan kritik dan saran yang dapat rnernbangun. Sernoga skripsi ini dapat rnernberikan manfaat bagi pernbaca.
Yogy.karla,
3~5
Tarra Igadania
(10)
UNIVERSITAS SANATADHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALIS KlNERJA KOPERASI BERDASARKAN
METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus pada KPRI UNISRI, SurakartaDan diajukan untuk diuji pada tanggal 27 Oktober 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan pada referensi) pada penulis aslinya.
Bila kemudian hari terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang te1ah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Tarra Igadania
(11)
LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN
PUBLlKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Tarra Igadania
NIM :112114047
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang beIjudul: ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE
BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta)
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya se1ama tetap mencanturnkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 30 Oktober 2015
~~~~
Tarra Igadania
(12)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
KATA PENGANTAR ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vii
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv
ABSTRAK ... xvii
ABSTRACK ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
E. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
(13)
x
B. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja ... 6
C. Penilaian Kinerja ... 9
D. Balanced Scorecard... 10
E. Penelitian Sebelumnya ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
C. Subyek dan Objek Penelitian... 26
D. Teknik Pengumpulan Data ... 27
E. Data yang dibutuhkan ... 28
F. Populasi dan Sampel... 29
G. Teknik Pengujian Instrumen... 30
H. Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 44
A. Sejarah Berdirinya KPRI Universitas Slamet Riyadi ... 44
B. VISI, MISI, dan NILAI-NILAI KPRI UNISRI ... 45
C. Struktur Organisasi KPRI Universitas Slamet Riyadi ... 45
D. Susunan dan Pembagian Tugas Pengurus dan Karyawan ... 47
E. Bidang Usaha KPRI Universitas Slamet Riyadi ... 50
F. Jenis Simpanan ... 51
G. Kebijakan dan Jenis Pinjaman ... 54
BAB V ANALISIS dan PEMBAHASAN ... 57
(14)
xi
B. Analisis Data dan Pembahasan ... 60
C. Pembahasan ... 85
BAB VI PENUTUP ... 88
A. Kesimpulan ... 88
B. Keterbatasan Penelitian ... 89
C. Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 92
(15)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Penilaian KPRI UNISRI ... 41
Tabel 5.1 Uji Validitas Kuesioner Anggota ... 58
Tabel 5.2 Uji Validitas Kuesioner Pengurus ... 58
Tabel 5.3 Uji Validitas Kuesioner Karyawan ... 59
Tabel 5.4 Uji Reliabilitas ... 60
Tabel 5.5 NPM KPRI Universitas Slamet Riyadi tahun 2011-2014 ... 61
Tabel 5.6 ROA Universitas Slamet Riyadi tahun 2011-2014 ... 62
Tabel 5.7 ROE Universitas Slamet Riyadi tahun 2011-2014 ... 63
Tabel 5.8 Retensi Anggota KPRI UNISRI tahun 2011-2014 ... 65
Tabel 5.9 Akuisisi Anggota KPRI UNISRI tahun 2011-2014 ... 66
Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Kuesioner Anggota ... 67
Tabel 5.11 Hasil Selisih Total Ideal Rata-Rata dengan Total Belief Rata-Rata Masing-Masing Atribut Serta Bobot Kepentingannya ... 68
Tabel 5.12 Urutan Kepentingan Atribut Harga, Mutu, Waktu ... 69
Tabel 5.13 Hasil Perkalian Urutan Kepentingan dan Bobot Masing-Masing Atribut ... 69
Tabel 5.14 Perbandingan Perspektif Bisnis Internal Balanced Scorecard dan KPRI UNISRI ... 70
(16)
xiii
Tabel 5.16 Hasil Selisih Total Ideal Rata-Rata dengan
Total Belief Rata-Rata Masing-Masing Atribut Serta
Bobot Kepentingannya ... 74 Tabel 5.17 Urutan Kepentingan Atribut Komunikasi, Penghargaan, dan
Dukungan ... 75 Tabel 5.18 Hasil Perkalian Urutan Kepentingan dan
Bobot Masing Masing Atribut ... 76 Tabel 5.19 Hasil Perhitungan Kuesioner Pengurus ... 77 Tabel 5.20 Hasil Selisih Total Ideal Rata-Rata dengan
Total Belief Rata-Rata Masing-Masing Atribut Serta
Bobot Kepentingannya ... 78 Tabel 5.21 Urutan Kepentingan Kemampuan Karyawan,
Kemampuan Sistem Informasi, Motivasi, Pemberian, dan
Pembatasan Wewenang ... 79 Tabel 5.22 Hasil Perkalian Urutan Kepentingan dan
Bobot Masing Masing Atribut ... 80 Tabel 5.23 Retensi Karyawan KPRI UNISRI ... 80 Tabel 5.24 Perbandingan masing-masing persepektif pada Balanced Scorecard
(17)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Pengukuran Kinerja ... 8 Gambar 2 Perspektif Proses Bisnis Internal:
Model Rantai Nilai Genetik ... 18 Gambar 3 Struktur Organisasi KPRI UNISRI ... 46
(18)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Pedoman Wawancara ... 95
Lampiran II Kuesioner Bagi Anggota ... 97
Lampiran III Kuesioner Bagi Karyawan ... 100
Lampiran IV Kuesioner Bagi Pengurus ... 103
Lampiran V Hasil Kuesioner Kepuasan Karyawan ... 106
Lampiran VI Hasil Kuesioner Kepuasan Pengurus ... 107
Lampiran VII Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Pengurus Belief... 108
Lampiran VIII Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Pengurus Ideal ... 109
Lampiran IX Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Karyawan Belief ... 110
Lampiran X Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Karyawan Ideal ... 111
Lampiran XI Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Anggota Belief ... 112
Lampiran XII Output Pengujian Validitas dan Reliabilatas Kuesioner Anggota Ideal ... 113
Lampiran XIII Neraca KPRI UNISRI tahun 2011 ... 114
Lampiran XIV Perhitungan Hasil Usaha KPRI UNISRI tahun 2011 ... 115
(19)
xvi
Lampiran XVI Perhitungan Hasil Usaha KPRI UNISRI tahun 2012 ... 117
Lampiran XVII Neraca KPRI UNISRI tahun 2013 ... 118
Lampiran XVIIIPerhitungan Hasil Usaha KPRI UNISRI tahun 2013 ... 119
Lampiran XIX Neraca KPRI UNISRI tahun 2014 ... 120
Lampiran XX Perhitungan Hasil Usaha KPRI UNISRI tahun 2014 ... 121
(20)
xvii
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KOPERASI BERDASARKAN METODE BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada KPRI UNISRI, Surakarta
Tarra Igadania NIM: 112114047 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja KPRI UNISRI, Surakarta berdasarkan metode Balanced Scorecard. Penelitian ini penting karena pengukuran kinerja dalam suatu organisasi tidak hanya berdasarkan pada aspek keuangan saja, namun juga aspek non keuangan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada KPRI UNISRI, Surakarta. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan dokumentasi yang ditujukan kepada pengurus, karyawan, dan anggota. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis rasio-rasio keuangan untuk perspektif keuangan, analisis Multiatribute Attitude Models dan prioritas kepentingan untuk perspektif pelanggan serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, sedangkan analisis deskriptif untuk perspektif proses bisnis internal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja KPRI UNISRI, Surakarta ditinjau dari: 1) Perspektif Keuangan berdasarkan ketiga rasio yaitu: NPM, ROA, dan ROE mengalami penurunan dari tahun 2011-2014. 2) Perspektif Pelanggan adalah baik. Hal ini ditunjukkan dengan dua dari tiga indikator yang menunjukkan dalam keadaan baik. Akuisisi anggota yang mengalami peningkatan setiap tahun, tingkat kepuasan anggota adalah sangat puas. 3) Pada Perspektif Proses Bisnis Internal menunjukkan hasil yang baik dikarenakan proses inovasi, operasi, dan purna jual telah memenuhi kriteria pada Balanced Scorecard. 4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran juga menunjukkan hasil yang baik dikarenakan hasil kuesioner pengurus dan karyawan adalah sangat puas serta retensi karyawan yang menunjukkan bahwa KPRI UNISRI telah mampu mempertahankan karyawannya.
(21)
xviii
ABSTRACK
ANALYSIS OF COOPERATIVE’S PERFORMANCE BASED ON BALANCED SCORECARD METHOD
A Case Study at KPRI UNISRI, Surakarta
Tarra Igadania NIM: 112114047 University of Sanata Dharma
Yogyakarta 2015
The purpose of this study is to determine the performance of KPRI UNISRI Surakarta based on Balanced Scorecard method. This research is importance because performance assessment in an organization should not only on the financial aspects, but also non financial aspects.
The type of the study is a case study at KPRI UNISRI Surakarta. The data collection techniques were questionnaire, interviews, and documentation. The respondents were the manager, employees, and customers. The data analysis technique used were financial ratios analysis for financial perspective, analysis of Multiatribute Attitude Models and priority interest for customer perspective as well as for learning and growth perspective, while descriptive analysis for the internal business processes perspective.
The result showed that the performance of KPRI UNISRI, Surakarta from: 1) Financial perspective based on three ratios: NPM, ROA, and ROE had a decrease from 2011-2014. 2) Customer perspective was good. It showed by two of three indicators were in a good condition. The customer acquisition had increase each year, the satisfaction level of customers was very satisfied. 3) Internal business process’s perspective showed a good result because the process of innovation, operation, and after-sales had fulfill the criteria of Balanced Scorecard. 4) Growth and learning perspective also showed a good result based on questionnaire on manager and employees were very satisfied. In addition,
employee’s retention showed that KPRI UNISRI was able to maintain them. Key words: Cooperative, Performance, Balanced Scorecard
(22)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan suatu badan usaha berasaskan kekeluargaan yang bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Koperasi yang dipandang sebagai soko guru perekonomian diharapkan tetap mampu bertahan ditengah perkembangan jaman yang erat akan persaingan bisnis. Koperasi dituntut untuk dapat tetap menjalankan usahanya dengan terus meningkatkan kinerja dalam pengorganisasiannya agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk mengukur hasil kinerja dibutuhkan suatu pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja penting dilakukan untuk menilai kinerja yang telah dilakukan organisasi tersebut serta dapat mengevaluasi aktivitas yang telah dilakukan.
Pengukuran kinerja tradisional hanya berfokus pada aspek keuangan saja karena dianggap bahwa segi keuangan mudah diukur. Pengukuran kinerja dengan melihat hanya dari segi keuangan saja tidaklah cukup untuk menilai kinerja suatu organisasi secara keseluruhan karena hanya mampu mengukur aktivitas dalam jangka pendek. Dewasa ini, pengukuran kinerja tidak hanya dilihat dari aspek keuangan saja, tetapi juga dari aspek non keuangan. Kinerja suatu organisasi tidak lagi diukur dari segi keuangan, namun juga memperhatikan aspek lain dari segi non keuangan pula sehingga antara aspek keuangan dan non keuangan terdapat keseimbangan. Metode yang digunakan
(23)
untuk mengukur kinerja baik dari aspek keuangan maupun non keuangan adalah dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.
Balanced Scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton
pada tahun 1992. Balanced Scorecard mengukur kinerja berdasarkan pada empat perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif internal bisnis, dan perspektif pertumbuhan serta pembelajaran. Dengan menggunakan Balanced Scorecard, perusahaan dapat melakukan perbaikan mutu perusahaan dengan tidak hanya melihat pada segi keuangan saja, tetapi juga melakukan perbaikan untuk menciptakan kepuasan pelanggan, melakukan inovasi-inovasi baru terhadap produknya, dan juga menyejahterakan karyawannya. Kepuasan pelanggan menjadi aspek penting dalam kinerja perusahaan, karena apabila pelanggan terpuaskan maka akan mempengaruhi tingkat pendapatan perusahaan tersebut sehingga perusahaan harus dapat mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja perusahaan. Inovasi-inovasi baru terhadap produk juga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba agar pelanggan menjadi tidak bosan oleh produk yang telah ada. Kesejahteraan karyawan juga perlu diperhatikan agar karyawan dapat bekerja secara maksimal dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh sebab itu, pengukuran kinerja dari segi non keuangan juga perlu dilakukan agar perusahaan tidak hanya berfokus pada peningkatan dan perbaikan di aspek keuangan saja, tetapi juga memperhatikan aspek non keuangan.
(24)
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Kinerja Koperasi berdasarkan metode Balanced Scorecard”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kinerja KPRI UNISRI berdasarkan metode Balanced Scorecard?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja KPRI UNISRI berdasarkan metode Balanced Scorecard.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Penulis
Penulis berharap dengan penelitian ini mendapatkan manfaat dalam hal pengalaman serta dapat mempraktikkan pengetahuan dan hal-hal yang telah dipelajari di bangku perkuliahan.
2. Bagi KPRI UNISRI
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal memberikan informasi kepada KPRI UNISRI mengenai kinerja koperasi serta dapat memberikan saran untuk penggunaan Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan bagi pembaca serta memberikan informasi mengenai kinerja KPRI UNISRI bila diukur dengan menggunakan metode Balanced
(25)
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab yang berupa:
1. BAB I: PENDAHULUAN
Dalam Bab I ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian, serta sistematika penulisan.
2. BAB II: LANDASAN TEORI
Bab II menjelaskan mengenai teori yang digunakan oleh penulis dari berbagai sumber mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Teori yang digunakan berasal dari buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3. BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode tersebut terdiri dari: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, data yang dibutuhkan, populasi dan sampel penelitian, serta teknik pengujian instrumen dan teknik analisis data.
4. BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini menguraikan gambaran singkat mengenai KPRI UNISRI mulai dari sejarah berdirinya, visi, misi, nilai-nilai dalam koperasi, struktur organisasi dan deskripsi jabatan serta bidang usaha, jenis simpanan dan pinjaman KPRI UNISRI.
(26)
5. BAB V: ANALISIS dan PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi mengenai analisis data dan hasil pengolahan data yang didapat dari KPRI UNISRI bedasarkan masing-masing perspektif Balanced
Scorecard.
6. BAB VI: PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil analisis data yang telah dilakukan, keterbatasan dalam penelitian, serta saran yang berguna bagi peneliti selanjutnya dan bagi KPRI UNISRI.
(27)
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Koperasi
1. Definisi Koperasi
Dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 bab 1 pasal 1 Tentang Perkoperasian yang dimaksud koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Tujuan Koperasi
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UU Nomor 25 tahun 1992 pasal 3).
B. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, dkk, 2011:141). Kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak
(28)
mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya. Untuk mengukur hasil kinerja suatu organisasi dibutuhkan adanya pengukuran kinerja.
Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumberdaya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan), hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan, dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan (Robertson, 2000).
Menurut Lohman (2003), pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Simons (dalam BPKP, 2000) menyebutkan bahwa pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, pengukuran kinerja dapat disimpulkan tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan (Yuwono, dkk., 2002: 23).
(29)
Gambar 1: Skema Pengukuran Kinerja
Sumber: BPKP 2000 1. Manfaat Pengukuran Kinerja
Menurut Lynch dan Cross (1993:328), manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik adalah sebagai berikut:
a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.
b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-rantai pelanggan dan pemasok internal.
c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of waste). d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi
lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi. e. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan
memberi “reward” atas perilaku yang diharapkan tersebut.
Rencana Strategis
Pengukuran kinerja
Implementasi Evaluasi
(30)
2. Tujuan pengukuran kinerja
Menurut Gaspersz (2005:68), tujuan dari pengukuran kinerja adalah untuk menghasilkan data, yang kemudian apabila data tersebut dianalisis secara tepat akan memberikan informasi yang akurat bagi pengguna data tersebut. Berdasarkan tujuan pengukuran kinerja, maka suatu metode pengukuran kinerja harus dapat menyelaraskan tujuan organisasi perusahaan secara keseluruhan (goal congruence).
C. Penilaian Kinerja
Menurut Mulyadi dan Setyawan (2002:227), mendefinisikan mengenai penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. Manfaat Penilaian Kinerja
Manfaat dari penilaian kinerja bagi manajemen perusahaan (Mulyadi, 2001:416) adalah sebagai berikut:
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum.
b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka.
(31)
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
f. Penghargaan digolongkan dalam dua kelompok, yaitu: penghargaan intrinsik dan penghargaan ekstrinsik
2. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi (Mulyadi, 2002:227).
D. Balanced Scorecard
Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert
S.Kaplan dan David P.Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam
artikel yang berjudul “Balanced Scorecard-Measures that Drive
Performance”. Balanced Scorecard terdiri atas tolok ukur keuangan yang
menunjukkan hasil dari tindakan yang diambil sebagaimana ditunjukkan pada tiga perspektif tolok ukur operasional lainnya, kepuasan pelanggan, proses internal, dan kemampuan berorganisasi untuk belajar dan melakukan perbaikan.
Dalam perkembangannya, Balanced Scorecard dikembangkan untuk menghubungkan tolok ukur bisnis dengan strategi perusahaan. Norton dan Kaplan menjelaskan pentingnya memilih tolok ukur berdasarkan keberhasilan strategis dalam artikel kedua Harvard Business Review, “Putting the Balanced Scorecard to Work” (1993). Balanced Scorecard tidak hanya
(32)
digunakan sebagai sistem pengukuran kinerja namun berkembang lebih jauh lanjut sebagai sistem majemen strategis.
Balanced Scorecard mendidik manajemen dan organisasi pada
umumnya untuk memandang perusahaan dari kurang lebih empat perspektif: keuangan, pelanggan, pembelajaran, dan pertumbuhan serta bisnis internal, yang menghubungkan pengendalian, operasional, jangka pendek ke dalam visi dan strategi bisnis jangka panjang.
1. Pengertian Balanced Scorecard
Menurut Norton dan Kaplan (1996), Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu: kartu skor (scorecard) yang berarti kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang yang nantinya digunakan untuk membandingkan dengan hasil kerja sesungguhnya, dan berimbang (balanced) menunjukkan bahwa kinerja personel atau karyawan diukur secara seimbang dan dipandang dari dua aspek yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, dan dari segi intern maupun ekstern. Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat hasil kinerja seseorang. Menurut Kaplan dan Norton sendiri (1996), Balanced Scorecard merupakan:
“... a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of the bussiness..includes financial measures that tell the result of action already taken..complements the financial measures with operational measures on customer satisfaction, internal processes, and the organization’s innovation and improvement activities-operational measures that are the
(33)
Sementara, menurut Anthony, dkk (1997) mendefinisikan Balanced
Scorecard sebagai :
“a measurement and management system that views a
business unit’s performance from four perspective: financial, customer, internal business process, and learning and growth.”
Dengan demikian, Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang
performance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis
dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan.
2. Aspek-aspek yang diukur dalam Balanced Scorecard a. Perspektif Keuangan
Secara tradisional, laporan keuangan merupakan indikator historis-agregatif yang merefleksikan akibat dari implementasi dan eksekusi strategi dalam satu periode. Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus kehidupan bisnis (Kaplan dan Norton, 1996:48) yaitu:
1) Growth adalah tahapan awal siklus kehidupan perusahaan di mana perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan terbaik. Tolok ukur kinerja yang
(34)
cocok dalam tahap ini misalnya: tingkat pertumbuhan pendapatan atau penjualan dalam segmen pasar yang telah ditargetkan.
2) Sustain adalah tahapan kedua dimana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Dalam tahap ini, perusahaan mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan mengembangkannya, jika mungkin. Sasaran keuangan pada tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan.
3) Harvest adalah tahapan ketiga di mana perusahaan benar-benar memanen atau menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya. Tolok ukur yang digunakan dalam tahap ini adalah memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja.
Pengukuran kinerja dalam perspektif keuangan ini menggunakan rasio-rasio profitabilitas sebagai berikut:
a) Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk mengukur tingkat laba yang diperoleh koperasi atas setiap pendapatan yang diperoleh. Semakin tinggi NPM, berarti kinerja koperasi semakin efisien pula (Arifin, 2004:14). NPM dapat dhitung dengan cara:
NPM = x 100%
Keterangan:
NPM : Net Profit Margin SHU : Sisa Hasil Usaha
(35)
b) Return On Assets digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang diperoleh koperasi atas setiap investasi yang dilakukan. Semakin tinggi ROA, semakin baik pula kinerja perusahaan. ROA dirumuskan:
ROA = x 100%
Keterangan:
ROA : Return On Assets SHU : Sisa Hasil Usaha Total Aktiva : Total Seluruh aktiva
c) Return On Equity digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal, dengan membandingkan SHU dengan total modal yang ada dalam koperasi. Semakin tinggi ROE, maka kinerja koperasi semakin baik. ROE dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
ROE = x 100%
Keterangan:
ROE : Return On Equity SHU : Sisa Hasil Usaha Total Modal : Total seluruh modal b. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan Balanced Scorecard, para manajer mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar di mana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis di dalam segmen sasaran. Perspektif pelanggan merupakan leading indikator karena jika pelanggan tidak puas mereka akan mencari produsen lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kinerja yang buruk dari
(36)
perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan di masa depan meskipun saat ini kinerja keuangan terlihat baik. Perspektif pelanggan mempunyai dua kelompok pengukuran, yaitu customer core
measurement dan customer value prepositions (Kaplan dan Norton,
1996: 63).
1) Customer Core Measurement memiliki beberapa komponen pengukuran, yang terdiri dari (Kaplan dan Norton, 1996: 67):
a) Market Share, pengukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi antara lain: jumlah pelanggan, jumlah penjualan, dan volume unit penjualan.
b) Customer Retention (CR) mengukur tingkat di mana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.
c) Customer Acquisition (CA) mengukur tingkat di mana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru.
d) Customer Satisfaction menaksir tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan kriteria kinerja spesifik dalam value proposition. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan terhadap anggota koperasi.
e) Customer Profitability mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut.
(37)
2) Customer Value Proposition merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada core value proposition yang didasarkan pada atribut (Kaplan dan Norton, 1996:73):
a) Product/service attributes, meliputi fungsi dari produk atau jasa: mutu, harga, dan waktu.
(1) Mutu
Mutu telah menjadi faktor hygience, pelanggan merasa bahwa sudah selayaknya pemasok kebutuhan mereka menghasilkan produk atau jasa sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Ukuran mutu untuk barang manufaktur dapat diukur dengan jumlah barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan. Ukuran mutu lainnya adalah pengembalian produk oleh pelanggan, tuntutan garansi, dan permintaan perbaikan (Kaplan dan Norton, 1996:76).
(2) Harga
Apapun strategi yang diterapkan sebuah unit bisnis, biaya rendah atau diferensiasi, pelanggan akan selalu menaruh perhatian terhadap harga yang dibayar untuk produk atau jasa yang diterima. Pelanggan yang sensitif terhadap harga, bagaimanapun juga akan menyukai para pemasok yang memberikan bukan harga yang rendah tetapi biaya yang
(38)
rendah dalam menerima dan menggunakan produk dan jasa tersebut (Kaplan dan Norton, 1996: 77).
(3) Waktu
Waktu telah menjadi senjata andalan dalam persaingan bisnis dewasa ini. Kemampuan memberi tanggapan secara cepat dan terpercaya seringkali merupakan keahlian penting yang dibutuhkan untuk mendapatkan dan mempertahankan bisnis yang berharga dari pelanggan (Norton dan Kaplan, 1996:74-75).
b) Customer relationship, menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan.
c) Image and reputation, menggambarkan faktor-faktor intangible yang menarik seorang konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Kaplan dan Norton (1996: 96) membagi proses bisnis internal ke dalam:
1) Proses Inovasi
Dalam proses ini, unit bisnis menggali pemahaman tentang kebutuhan laten dari pelanggan dan menciptakan produk dan jasa yang mereka butuhkan.
(39)
2) Proses Operasi
Proses Operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan produk/jasa. Aktivitas di dalam proses operasi terbagi ke dalam dua bagian, yaitu: proses pembuatan produk dan proses penyampaian produk kepada pelanggan.
3) Proses Pelayanan Purna Jual
Proses ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah penjualan produk/jasa tersebut dilakukan. Aktivitas yang terjadi dalam tahap ini, misalnya: penanganan garansi dan perbaikan penanganan atas barang yang rusak dan yang dikembalikan serta pemrosesan pembayaran pelanggan.
Proses Inovasi Proses Operasi Proses Layanan Purna Juaal
Gambar 2: Perspektif Proses Bisnis Internal Model Rantai Nilai Genetik
Sumber: Robert S. Kaplan, David P. Norton, 1996. d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Dalam berbagai kasus, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan fondasi keberhasilan bagi knowledge-worker
organization dengan tetap memperhatikan faktor sistem dan organisasi.
Menurut Kaplan dan Norton “learning” lebih sekedar “training” karena
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Kenali Pasar
Ciptakan Produk / Jasa
Bagunan Produk /
Jasa
Luncurkan Produk /
Jasa
Kebutuhan Pelanggan Terpenuhi Layani
(40)
pembelajaran meliputi pula proses “mentoring dan tutoring”, seperti
kemudahan dalam komunikasi di segenap pegawai yang memungkinkan mereka untuk siap membantu jika dibutuhkan. Dalam perspektif ini, perusahaan melihat tolok ukur (Kaplan dan Norton, 1996: 127):
1) Employee Capabilities
Perencanaan dan upaya implementasi reskilling pegawai yang menjamin kecerdasan dan kreativitasnya dapat dimobilisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Information System Capabilities
Dengan kemampuan sistem informasi yang memadai, kebutuhan seluruh tingkatan manajemen dan pegawai atas informasi yang akurat dan tepat waktu dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya. 3) Motivation, Empowerment, and Alignment
Paradigma manajemen terbaru menjelaskan bahwa proses pembelajaran sangat penting bagi pegawai untuk melakukan trial
and error sehingga turbulensi lingkungan sama-sama dicoba-kenali
tidak sengaja oleh jenjang manajemen strategis tetapi juga oleh segenap pegawai di dalam organisasi sesuai kompetensinya masing-masing.
Sebagian besar perusahaan menetapkan tujuan pekerja yang ditarik dari tiga pengukuran utama yang berlaku umum. Ketiga pengukuran tersebut adalah:
(41)
a) Kepuasan Pekerja
Tujuan kepuasan pekerja menyatakan bahwa moral pekerja dan kepuasan kerja secara keseluruhan saat ini dipandang sangat penting oleh sebagian besar perusahaan. Perusahaan biasanya mengukur kepuasan pekerja dengan survei. Unsur-unsur dalam suatu survei kepuasan pekerja meliputi (Kaplan dan Norton, 1996: 112) :
(1) keterlibatan dalam pengambilan keputusan
(2) penghargaan karena telah melakukan pekerjaan dengan baik (3) akses yang memadai kepada informasi untuk melaksanakan
pekerjaan dengan baik
(4) dorongan aktif untuk bekerja kreatif dan menggunakan inisiatif
(5) tingkat dukungan dari fungsi staff
(6) kepuasan keseluruhan dengan perusahaan b) Retensi Pekerja
Tujuan retensi pekerja adalah untuk mempertahankan selama mungkin para pekerja yang diminati perusahaan. Retensi pekerja umumnya diukur dengan presentase keluarnya pekerja yang memegang jabatan kunci (Kaplan dan Norton, 1996: 113). c) Produktivitas Pekerja
Produktivitas pekerja adalah ukuran hasil, dampak keseluruhan usaha peningkatan moral dan keahlian pekerja,
(42)
inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah membandingkan keluaran yang dihasilkan oleh para pekerja dengan jumlah pekerja yang dikerahkan untuk menghasilkan keluaran tersebut (Kaplan dan Norton, 1996: 113). 3. Keunggulan Balanced Scorecard
Beberapa keunggulan utama sistem Balanced Scorecard dalam mendukung proses manajemen strategis antara lain :
a. Memotivasi personel untuk berfikir dan bertindak strategis. Untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, personel perlu menempuh langkah-langkah strategis dalam hal permodalan yang memerlukan langkah besar berjangka panjang. Selain itu, sistem ini juga menuntut personel untuk mencari inisiatif-inisiatif strategis dalam mewujudkan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
b. Menghasilkan program kerja yang menyeluruh. Sistem Balanced
Scorecard merumuskan sasaran strategis melalui keempat perspektif.
Ketiga perspektif non keuangan hendaknya dipicu dari aspek keuangan. c. Menghasilkan business plan yang terintegrasi. Sistem Balanced
Scorecard dapat menghasilkan dua macam integrasi: integrasi antara
visi dan misi perusahaan dengan program, dan integrasi program dengan rencana meningkatkan profit bersih.
E. Penelitian Sebelumnya
Kusumaningtyas (2004) dalam penelitiannya, menggunakan data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode convenience sampling. Metode pengujian instrumen penelitian yang
(43)
digunakan adalah pengujian validitas dan reliabilitas. Sedangkan, metode analisis data yang digunakan berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perspektif keuangan Koperasi Sarana Bhakti Semarang mengalami kenaikan pada ROE, LDR, akan tetapi pada rasio likuiditas, ROA, solvabilitas mengalami penurunan. Perspektif konsumen dalam kondisi baik terlihat dari kenaikan retensi, akuisisi, dan profitabilitas anggota. Perspektif proses bisnis internal dalam kondisi baik terlihat dari kenaikan pada pelayanan purna jual. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran juga dalam kondisi baik karena rendahnya tingkat perputaran karyawan dan tercapainya kepuasan karyawan.
Vola, dkk (2009) melakukan peneltian yang bertujuan untuk mengetahui kinerja manajemen pada Koperasi Piedmont berdasarkan
Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja pada Koperasi Piedmont
menggunakan empat perspektif yang ada pada balanced scorecard, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan serta pembelajaran. Perspektif keuangan diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas, manajemen aset, dan pengurangan biaya operasional. Perspektif pelanggan dinilai dari retensi pelanggan, akuisisi pelanggan, kepuasan pelanggan yang diukur dengan menggunakan survey berdasarkan kuesioner dengan atribut produk/jasa. Perspektif proses bisnis internal menggunakan tiga tolok ukur seperti: inovasi, operasi, dan layanan purna jual. Sedangkan, pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran tolok ukur yang digunakan adalah retensi karyawan, kepuasan karyawan, serta kemampuan karyawan.
(44)
Penelitian yang dilakukan oleh Mitayani (2011) didasari oleh latar belakang pentingnya pengukuran kinerja dalam suatu organisasi yang tidak hanya berdasarkan aspek keuangan saja, namun juga aspek non keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Koperasi Susu Warga Mulya DIY yang diukur berdasarkan metode Balanced Scorecard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Koperasi Susu Warga Mulya ditinjau dari: (1) perspektif keuangan adalah baik (rasio NPM meningkat dari tahun 2006-2010. Sedangkan ROA dan ROE meningkat dari tahun 2006-2009, namun menurun pada tahun 2010), (2) Perspektif pelanggan adalah baik (retensi dan akuisisi fluktuatif, tetapi tingkat kepuasan pelanggan sangat puas dengan MAM sebesar 20, 59 terhadap atribut harga, mutu, dan waktu), (3) perspektif proses bisnis internal adalah baik (meliputi proses inovasi, operasi dan pelayanan purna jual), (4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah baik (karyawan sangat puas dengan MAM sebesar 68,05 terhadap atribut komunikasi, penghargaan, dan dukungan, sedangkan manajer memberikan hasil sangat puas dengan MAM sebesar 41,17 terhadap kemampuan karyawan, kemampuasn sistem informasi, serta motivasi, pemberian, dan pembatasan wewenang). Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Koperasi Susu Warga Mulya DIY secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik.
Penelitian lain yang dapat mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Putrayasa (2011). Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kinerja Koperasi Mertha Yasa jika diukur dengan
(45)
menggunakan Balanced Scorecard yang terdiri atas empat perspektif yakni perspektif keuangan, pelanggan, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal. Pendekatan yang digunakan adalah survey dengan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perspektif keuangan dalam keadaan baik dengan adanya peningkatan pada rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Perspektif pelanggan diukur dengan kuesioner dengan hasil sebesar -0,27 yang berada pada interval -0,32≤IKP<-0,16 menunjukkan hasil puas. Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari proses inovasi menunjukkan telah menjalin kemitraan dengan lancar. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mencerminkan hasil yang baik (ditandai dengan kemampuan koperasi dalam mempertahankan karyawannya) dan karyawan merasa puas dari hasil kuesioner kepuasan karyawan.
Budiatmo, dkk (2012) menyatakan bahwa kinerja Koperasi Karyawan Krama Yudha Ratu Motor secara keseluruhan sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari segi perspektif keuangan yang pada dasarnya memiliki kriteria cukup baik, namun secara menyeluruh pencapaian kinerja masih kurang begitu memuaskan karena masih banyaknya aktiva lancar yang tidak digunakan dengan baik, meskipun peningkatan SHU terjadi setiap tahunnya. Perspektif pelanggan juga menunjukkan hasil yang cukup baik dari tingkat pemerolehan yang didapat dengan kemampuan mempertahankan anggota lama yang dimiliki. Perspektif kemitraan, kriteria yang diperoleh dari dua ukuran yang dinilai memperoleh hasil cukup baik. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran masih tergolong lemah karena pelatihan yang ada di
(46)
koperasi belum memiliki rencana jangka panjang yang baik bagi karyawannya.
Purwono, dkk (2013) melakukan penelitian pada Koperasi Produksi Susu (KPS) Bogor. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk menganalisis kinerja Koperasi Produksi Susu baik dari segi financial maupun non financial dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purpossive sampling dengan anggota, ketua, dan manajer koperasi sebagai respondennya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja KPS Bogor kurang sehat dengan total skor 53,4 persen sehingga dibutuhkan perbaikan kinerja baik dari segi financial maupun non financial.
(47)
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di KPRI UNISRI yang terletak di Jalan Sumpah Pemuda 18, Kadipiro, Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2015.
C. Subyek dan Objek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang atau pihak-pihak yang akan dijadikan sasaran penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Dalam penelitian ini, subjek penelitian terdiri dari:
a. Pengurus Koperasi b. Karyawan Koperasi c. Anggota Koperasi 2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah hal-hal yang ingin diteliti. Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
(48)
a. Laporan Keuangan KPRI UNISRI periode 2011-2014.
b. Hasil wawancara dengan pengurus dan karyawan yang akan digunakan sebagai data dalam perspektif proses bisnis internal serta gambaran umum KPRI UNISRI.
c. Hasil kuesioner anggota, pengurus, dan karyawan koperasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan anggota pada perspektif pelanggan dan kepuasan pengurus serta karyawan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung. Wawancara dilakukan kepada pengurus KPRI UNISRI untuk memperoleh informasi mengenai perspektif dalam proses bisnis internal, yaitu: proses inovasi, operasi, dan layanan purna jual.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini kuesioner yang dikembangkan dari penelitian Kusumaningtyas (2004) akan dibagikan untuk mengetahui kepuasan anggota, karyawan dan pengurus koperasi terhadap kinerja koperasi.
(49)
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Dari data-data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil penelitian.
E. Data yang dibutuhkan
1. Data Primer
Menurut Umar (2004), data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama dari individu atau perseorangan dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini data primer berupa:
a. Hasil wawancara dengan pengurus koperasi mengenai penjelasan informasi-informasi yang akan dibutuhkan dalam penelitian.
b. Hasil jawaban dari kuesioner yang dibagikan kepada anggota, karyawan dan pengurus koperasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dalam bentuk publikasi. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa:
a. Data mengenai gambaran umum KPRI UNISRI.
b. Data mengenai jumlah anggota yang dapat mendukung penelitian ini. c. Laporan Keuangan KPRI UNISRI periode 2011-2014.
(50)
F. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh anggota, karyawan, dan pengurus KPRI UNISRI.
Sampel menurut Sugiyono adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel untuk anggota koperasi adalah purposive sampling, sedangkan pada karyawan dan pengurus digunakan metode sensus dalam pengambilan sampelnya dimana seluruh populasi yang terdiri 7 orang karyawan dan 5 orang pengurus dijadikan sebagai sampel penelitian. Penentuan jumlah sampel anggota dihitung dengan menggunakan rumus (Simamora, 2002: 37):
n = n =
n = 72,53 dibulatkan menjadi 73 Keterangan:
N = populasi anggota koperasi n = sampel
e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yang masih dapat ditolerir. Penelitian ini menggunakan persentase kelonggaran ketelitian 10%. Hal ini berarti tingkat keyakinan bahwa sampel mewakili populasi adalah 90%.
(51)
G. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan dengan cara melakukan uji validitas dan reliabilitas pada setiap butir pertanyaan kuesioner.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid tidaknya setiap butir pertanyaan pada kuesioner. Azwar (2000:5) mengartikan validitas sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dalam melakukan uji validitas digunakan rumus Product Moment sebagai berikut:
di mana:
n = jumlah responden
X = skor variabel (jawaban responden) Y = skor total variabel untuk responden n
Butir pertanyaan dinyatakan valid apabila nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Dalam penelitian ini digunakan taraf signifikan (α) = 5%. Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17.0. Hasil uji validitas dapat dilihat pada output SPSS tabel Item- Total Statistics. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Sugiyono, 2007). Pengujian reliabilitas dapat dihitung dengan rumus Alpha Cronbach’s sebagai berikut:
(52)
r = [ ][1- ] Keterangan:
r = koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha) k = jumlah butir pertanyaan
∑σ2
= total varian butir σ2
t = total varian
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17.0. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada output SPSS tabel Reliability
Statistic. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha
lebih besar dari 0,60.
H. Teknik Analisis Data
1. Mengumpulkan yang dibutuhkan dalam penelitian. Data tersebut berupa: Laporan Keuangan dan jumlah anggota KPRI UNISRI tahun 2011-2014; hasil kuesioner anggota, karyawan, dan pengurus; hasil wawancara dengan pengurus.
2. Mengukur kinerja koperasi berdasarkan perspektif pada Balanced
Scorecard
a. Perspektif Keuangan
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan KPRI Universitas Slamet Riyadi periode 2011-2014 kemudian akan dianalisis menggunakan rasio-rasio seperti berikut:
1) Net Profit Margin (NPM):
Net Profit Margin digunakan untuk mengukur tingkat laba
(53)
Semakin tinggi rasio NPM berarti kinerja koperasi semakin efisien. NPM dapat dihitung dengan cara:
NPM = X 100%
2) Return On Assets (ROA)
Return On Assets digunakan untuk mengukur tingkat
pengembalian yang diperoleh koperasi atas setiap investasi yang dilakukan. Semakin tinggi ROA, semakin baik pula kinerja koperasi. ROA dirumuskan:
ROA = X 100%
3) Return On Equity (ROE)
Return On Equity digunakan untuk mengukur efisiensi
penggunaan modal, dengan membandingkan SHU dengan total modal yang ada dalam koperasi. Semakin tinggi ROE, maka kinerja koperasi semakin baik. ROE dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
ROE = X 100
b. Perspektif Pelanggan
Dari segi perspektif pelanggan tolok ukur yang digunakan adalah:
1) Customer Retention (CR) atau Retensi pelanggan
Untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam mempertahankan anggotanya dapat digunakan rumus:
(54)
CR = X 100%
2) Customer Acquisition (CA) atau akuisisi pelanggan
Akuisisi pelanggan digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan koperasi dalam menarik anggota baru. Rumus yang digunakan untuk mencari akuisisi anggota adalah:
CA = X 100%
3) Kepuasan Pelanggan
Untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan, maka dilakukan survei kepuasan pelanggan dengan membagikan kuesioner kepada anggota koperasi. Kuesioner kepuasan pelanggan didasarkan pada atribut harga, mutu, dan waktu. Hasil dari kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan:
a) Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM):
Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM) dirumuskan sebagai berikut (Engel, 1994: 353)
Ab =
Keterangan:
Ab = sikap pelanggan secara keseluruhan terhadap obyek Wi = bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap
atribut i
Ii = nilai ideal rata-rata pelanggan pada atribut i Xi = nilai belief rata-rata pelanggan pada atribut i n = jumlah atribut
(55)
Rumus diatas dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
(a) Menentukan Wi dengan rumus:
Wi = X 100%
Perolehan bobot masing-masing atribut sebagai berikut:
Nomor Urut Nilai Bobot (Wi)
1 2 3
3 2 1
3/6 x 100% = 50 2/6 x 100% = 33 1/6 x 100% = 17 Total 6 100 (b) Menentukan n dengan cara memilih atribut yang dominan.
Selanjutnya diberi nilai dari satu sampai ke-n, urutan sebelumnya diberi nilai lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n.
(c) Menentukan skala sikap dari kuesioner dalam bentuk skor dengan 1 sampai dengan 5, urutannya sebagai berikut:
No Jawaban Skor
Sikap 1 Sangat Puas dan Sangat Berharap 5
2 Puas dan Berharap 4
3 Ragu-Ragu 3
4 Tidak Puas dan Tidak Berharap 2 5 Sangat Tidak Puas dan Sangat Tidak
Berharap
1
(d) Nilai ideal dan belief dihitung menggunakan rumus:
nilai ideal = skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban
(56)
nilai belief = skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban
Kemudian mencari nilai belief rata dan nilai ideal rata-rata:
Nilai ideal rata-rata = Nilai belief rata-rata =
(e) Memasukkan data di dalam tabel kemudian memasukkan ke dalam skala Likert (Sugiyono, 1998). (sikap – 1) x 100 = X, sehingga diterapkan di dalam penelitian diperoleh (5-1) x 100 = 400 artinya skor/bobot tertinggi yaitu 5 dikurangi dengan skor/bobot terendah yaitu 1.
SP P RR TP STP
0 80 160 240 320 400 Keterangan:
0-80 = Sangat Puas 80-160 = Puas
160-240 = Ragu-Ragu 240-320 = Tidak Puas
320-400 = Sangat Tidak Puas
Hasil perhitungan skala sikap secara keseluruhan dapat diartikan jika skala semakin kecil atau mendekati nol, maka sikap anggota secara keseluruhan semakin baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa anggota merasa puas terhadap produk dan layanan jasa yang diberikan oleh Koperasi. Jika skala semakin ke kanan maka sikap anggota secara keseluruhan
(57)
relatif tidak baik/negatif, hal ini dapat dikatakan bahwa pelanggan merasa tidak puas terhadap produk dan layanan jasa yang diberikan oleh koperasi.
b) Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling menentukan sikap anggota dalam menggunakan jasa yang diberikan oleh koperasi. Dalam kuesioner, jawaban responden diberi peringkat sebagai berikut:
Peringkat Bobot
1 3
2 2
3 1
Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang diberikan dari setiap atribut, kemudian dijumlahkan. Hasil dari perkalian setiap atribut menentukan ukuran-ukuran kepentingan. Hasil yang paling banyak merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dalam menggunakan suatu jasa.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Untuk menjawab rumusan masalah yang berkaitan dengan perspektif internal bisnis, dilakukan wawancara dengan pengurus koperasi. Indikator yang digunakan adalah proses inovasi, operasi, pelayanan purna jual. Teknik analisis data yang digunakan yaitu berupa analisis deskriptif dengan menjelaskan informasi yang didapat dari hasil
(58)
wawancara dengan pengurus koperasi mengenai keadaan koperasi yang berkaitan dengan perspektif internal bisnis.
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Dalam penelitian ini, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diukur dengan cara membagikan kuesioner kepuasan karyawan dan pengurus koperasi serta mengukur retensi karyawan.
1) Kepuasan Pengurus dan Karyawan
Untuk mengukur kepuasan pengurus dan karyawan dibagikan kuesioner kepada pengurus dan karyawan. Kuesioner yang akan dibagikan kepada karyawan berdasarkan pada atribut: komunikasi, penghargaan, serta dukungan. Sedangkan kuesioner untuk pengurus berdasarkan pada atribut: kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi dan motivasi, pemberian dan pembatasan wewenang. Hasil dari kuesioner tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan: a) Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM):
Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM) dirumuskan sebagai berikut (Engel, 1994: 353)
Ab =
Keterangan:
Ab = sikap pelanggan secara keseluruhan terhadap obyek Wi = bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap
atribut i
Ii = nilai ideal rata-rata pelanggan pada atribut i Xi = nilai belief rata-rata pelanggan pada atribut i n = jumlah atribut
(59)
Rumus diatas dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
(1) Menentukan Wi dengan rumus:
Wi = X 100%
Perolehan bobot masing-masing atribut sebagai berikut:
Nomor Urut Nilai Bobot (Wi)
1 2 3
3 2 1
3/6 x 100% = 50 2/6 x 100% = 33 1/6 x 100% = 17 Total 6 100 (2) Menentukan n dengan cara memilih atribut yang dominan.
Selanjutnya diberi nilai dari satu sampai ke-n, urutan sebelumnya diberi nilai lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n.
(3) Menentukan skala sikap dari kuesioner dalam bentuk skor dengan 1 sampai dengan 5, urutannya sebagai berikut:
No Jawaban Skor Sikap
1 Sangat Puas dan Sangat Berharap 5
2 Puas dan Berharap 4
3 Ragu-Ragu 3
4 Tidak Puas dan Tidak Berharap 2 5 Sangat Tidak Puas dan Sangat Tidak
Berharap
1
(4) Nilai ideal dan belief dihitung menggunakan rumus:
nilai ideal = skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban
nilai belief = skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban
(60)
Kemudian mencari nilai belief rata dan nilai ideal rata-rata:
Nilai ideal rata-rata = Nilai belief rata-rata =
(5) Memasukkan data di dalam tabel kemudian memasukkan ke dalam skala Likert (Sugiyono, 1998). (sikap – 1) x 100 = X, sehingga diterapkan di dalam penelitian diperoleh (5-1) x 100 = 400 artinya skor/bobot tertinggi yaitu 5 dikurangi dengan skor/bobot terendah yaitu 1.
SP P RR TP STP
0 80 160 240 320 400 Keterangan:
0-80 = Sangat Puas 80-160 = Puas
160-240 = Ragu-Ragu 240-320 = Tidak Puas
320-400 = Sangat Tidak Puas
Hasil perhitungan skala sikap secara keseluruhan dapat diartikan jika skala semakin kecil atau mendekati nol, maka sikap anggota secara keseluruhan semakin baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa anggota merasa puas terhadap produk dan layanan jasa yang diberikan oleh Koperasi. Jika skala semakin ke kanan maka sikap anggota secara keseluruhan relatif tidak baik/negatif, hal ini dapat dikatakan bahwa pelanggan merasa
(61)
tidak puas terhadap produk dan layanan jasa yang diberikan oleh koperasi.
b) Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling menentukan sikap anggota dalam menggunakan jasa yang diberikan oleh koperasi. Dalam kuesioner, jawaban responden diberi peringkat sebagai berikut:
Peringkat Bobot
1 3
2 2
3 1
Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang diberikan dari setiap atribut, kemudian dijumlahkan. Hasil dari perkalian setiap atribut menentukan ukuran-ukuran kepentingan. Hasil yang paling banyak merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dalam menggunakan suatu jasa.
2) Retensi Karyawan
Retensi karyawan digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam mempertahankan karyawannya. Retensi karyawan dapat dihitung dengan jumlah keluar dan masuknya karyawan. semakin lama karyawan bekerja, maka semakin tinggi retensinya. 3. Menentukan baik dan buruknya kinerja yang dimiliki KPRI UNISRI
Untuk mempermudah dalam melakukan penilaian secara keseluruhan, penulis membuat tabel yang berisi kriteria pada
(62)
masing-masing perspektif. Standar untuk melihat baik dan buruknya kinerja KPRI UNISRI adalah dengan menentukan kriteria pada masing-masing perspektif. Kriteria tersebut kemudian dibandingkan dengan keadaan koperasi yang sebenarnya. Jika keadaan koperasi sesuai dengan kriteria yang ada pada Balanced Scorecard, maka perspektif tersebut dikatakan baik. Sebaliknya, apabila keadaan koperasi tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan maka perspektif tersebut dikatakan buruk atau tidak baik. Kriteria baik dan buruknya masing-masing perspektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Hasil Penilaian KPRI UNISRI
No.
Perspektif
Balanced Scorecard
Kriteria Keadaan
Koperasi Keterangan 1. Perspektif
Keuangan a) NPM b) ROA c) ROE
a) Peningkatan NPM
b) Peningkatan ROA
c) Peningkatan ROE
2. Perspektif Pelanggan a) Retensi
pelanggan b) Akuisisi
pelanggan c) Kepuasan
pelanggan Mampu mempertahankan jumlah anggota Mampu menarik anggota baru Mampu memberikan kepuasan terhadap anggota berdasarkan atribut harga, mutu, dan waktu
(63)
Tabel 3.1 Hasil Penilaian KPRI UNISRI (Lanjutan)
No.
Perspektif
Balanced Scorecard
Kriteria Keadaan
Koperasi Keterangan 3. Perspektif
Proses Bisnis Internal a) Proses
Inovasi
b) Proses Operasi
c) Proses Layanan Purna Jual
Mampu memahami kebutuhan anggota dan melakukan inovasi terhadap produk/jasa sesuai kebutuhan anggota
Mampu melakukan kegiatan operasi secara cepat dan tepat dalam menyampaikan produk/ jasa
Mampu memberikan pelayanan setelah penjualan produk/jasa 4. Perspektif
Pertumbuhan dan
Pembelajaran a) kepuasan
Karyawan
b) kepuasan Pengurus c) Retensi karyawan Mampu memberikan kepuasan terhadap atribut komunikasi, penghargaan, serta dukungan. Mampu memberikan kepuasan terhadap kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi dan motivasi, pemberian dan pembatasan wewenang atribut Mampu mempertahankan karyawannya.
(64)
4. Menilai kinerja KPRI UNISRI secara keseluruhan berdasarkan masing-masing perspektif Balanced Scorecard.
Untuk mengetahui kriteria baik dan buruk kinerja koperasi secara keseluruhan digunakan penilaian yang dikembangkan oleh Carolina (2011) sebagai berikut:
1) Kinerja sangat baik = jika 4 perspektif dinilai baik 2) Kinerja baik = jika 3 perspektif dinilai baik 3) Kinerja kurang baik = jika 2 perspektif dinilai baik 4) Kinerja tidak baik = jika 1 perspektif dinilai baik
(65)
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya KPRI UNISRI
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Slamet Riyadi atau yang sering disebut dengan KPRI UNISIRI adalah koperasi yang berada di lingkungan Universitas Slamet Riyadi. KPRI UNISRI berdiri sejak tahun 1980 dan telah berbadan hukum dengan No.11731/BH/VI/1991 pada tanggal 30 Oktober 1991. Letak KPRI UNISIRI berada di Jalan Sumpah Pemuda No.18, Joglo, Kadipiro, Surakarta. Berdirinya KPRI UNISRI ini dipelopori oleh Bapak Hendro Harjono, Bapak Sutarno, dan Ibu Sumarsih. KPRI UNISRI beranggotakan dosen dan karyawan di Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Pada awalnya KPRI UNISRI hanya memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam. Saat ini KPRI UNISRI telah berkembang dan memiliki beberapa unit usaha, yaitu: simpan pinjam, fotocopy, toko, PPOB (Payment
Point Online Bank), kantin, wisma, dan kerja sama dengan pihak ke III.
Perkembangan koperasi tidak lepas dari dukungan Yayasan Perguruan Tinggi Slamet Riyadi dan segenap jajaran Pimpinan Universitas Slamet Riyadi yang telah memberikan fasilitas kepada koperasi. Saat ini KPRI UNISRI semakin mendapat kepercayaan dan dukungan baik dari pimpinan lembaga maupun anggota.
(66)
B. VISI, MISI, dan NILAI-NILAI KPRI UNISRI
1. VISI
Terwujudnya koperasi yang sehat, tangguh, dan mandiri yang mampu mensejahterakan anggota.
2. MISI
a. Memberikan layanan optimal kepada seluruh anggota. b. Memperluas pemenuhan kebutuhan anggota dan masyarakat.
c. Meningkatkan kepercayaan anggota dan civitas akademika kepada koperasi.
d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
e. Menjadi acuan tata kelola koperasi yang baik sesuai jati diri koperasi. 3. NILAI-NILAI
Nilai-nilai positif yang terdapat dalam KPRI UNISRI antara lain: a. Kebersamaan.
b. Keadilan. c. Kerja keras. d. Keutuhan. e. Kreatif. f. Kemandirian.
C. Struktur Organisasi KPRI UNISRI
Struktur organisasi yang terdapat di KPRI UNISRI digunakan untuk mengetahui jalur atau garis kewenangan dari setiap bagian sehingga
(67)
mempermudah untuk melaksanakan tanggungjawab serta tugas yang dimiliki. Susunan organisasi dari KPRI UNISRI secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Rapat Anggota Tahunan 2. Pengawas
a. Ketua b. Sekretaris c. Anggota 3. Pengurus
a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara I d. Bendahara II e. Pembantu Umum 4. Staf Koperasi
Gambar 3: Struktur Organisasi KPRI UNISRI
Sumber: KPRI UNISRI Rapat Anggota
Tahunan
Pengurus Pengawas
(68)
D. Susunan dan Pembagian Tugas Pengurus dan Karyawan
1. Pengurus
a. Ketua : Bambang Widarno, SE, MM.
1) Sebagai koordinator dan penanggung jawab seluruh kegiatan Koperasi UNISRI
2) Mewakili koperasi ke dalam maupun keluar daerah kerja Koperasi UNISRI
3) Mengesahkan penerimaan dan pengeluaran dana koperasi 4) Mengesahkan realisasi kredit bersama bendahara
5) Mengelola pembukuan baik Simpan Pinjam maupun non-Simpan Pinjam
b. Sekretaris : Suntoro Wardoyo, S.Psi
1) Menyelenggarakan kegiatan rapat-rapat dan kerumahtanggaan koperasi.
2) Mengatur dan mengelola tata usaha dan administrasi koperasi. 3) Membuat konsep-konsep surat koperasi, surat perjanjian dan
lain-lain.
4) Mencatat setiap kegiatan rapat kerja.
5) Mengkoordinir pengelolaan Wisma Koperasi. c. Bendahara I : Widodo, SE
1) Bertanggungjawab atas keabsahan semua potongan, simpanan, dan angsuran pinjaman.
(69)
3) Menerbitkan dan memeriksa semua buku, catatan dan lampiran administrasi keuangan bersama Bendahara II dan staf
4) Mewakili koperasi mengikuti pengadaaan barang di tingkat universitas.
5) Menangani kerjasama usaha Koperasi. d. Bendahara II : Ida Nur Aini
1) Menerima dan menyimpan pemasukan uamg kas koperasi sesuai ketentuan.
2) Membayar semua pengeluaran uang koperasi setelah ada pengesahan yang berwenang sesuai ketentuan.
3) Menyelenggarakan kerumahtanggaan koperasi.
4) Menertibkan semua buku, catatan dan lampiran administrasi keuangan bersama Bendahara I dan karyawan
e. Pembantu Umum : Joko Hartono, S.Pd
1) Menangani bidang legal, seperti: Peraturan khusus, SK, Perjanjian Kredit, dan lain-lain.
2) Menangani unit usaha toko, fotocopy, dan PPOB bersama staf 3) Menangani bidang Sumber Daya Manusia.
2. Karyawan
a. Sugeng Priyadi, SE (Koordinator)
1) Menyiapkan seluruh bukti penerimaan dan pengeluaran kas koperasi. 2) Melayani anggota pada unit simpan pinjam.
(70)
3) Membantu Bendahara II menerima pembayaran dan mengeluarkan uang sesuai ketentuan.
4) Menangani Wisma Koperasi.
5) Koordinator pengadaan/pembangunan sarana dan prasarana b. Widi Widayat
1) Operator software simpan pinjam dan akuntansi. 2) Membantu melayani anggota pada unit simpan-pinjam. 3) Menyiapkan buku kas harian (back up).
4) Menangani pembukuan jasa usaha anggota. 5) Menghitung jasa simpanan anggota.
6) Menangani administrasi wisma koperasi. c. Asnawi
1) Penanggungjawab unit usaha servis komputer. 2) Membantu unit usaha fotocopy pada siang hari 3) Operator PPOB saat siang hari
4) Menyiapkan laporan toko, fotocopy, dan PPOB/Pulsa elektrik d. Sri Rahayu
1) Menangani unit usaha dan administrasi toko.
2) Menangani unit usaha dan administrasi fotocopy, operator PPOB pada pagi hari.
e. Handayani
1) Menangani unit usaha penjualan pulsa elektrik saat pagi hari 2) Membantu unit usaha fotocopy dan toko saat pagi hari
(71)
3) Menangani wisma koperasi f. Murtiningsih
1) Menangani unit usaha penjualan pulsa elektrik pada pagi hari 2) Membantu unit usaha fotocopy dan toko pada pagi hari. g. Miyartiningsih
1) Menangani unit usaha penjualan pulsa elektrik saat siang hari. 2) Membantu unit usaha fotocopy dan toko saat siang hari. 3) Administrasi penjualan pulsa elektrik.
E. Bidang Usaha KPRI UNISRI
1. Simpan Pinjam
KPRI UNISRI menyediakan usaha simpan pinjam bagi anggotanya. Jenis simpanan yang disediakan KPRI UNISRI yaitu: simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan manasuka, simpanan pendidikan, simpanan wisata, dan lain-lain. Jenis pinjaman KPRI UNISRI terdiri dari: pinjaman khusus, pinjaman reguler, pinjaman barang, pinjaman kendaraan, dan lain-lain.
2. Pertokoan dan kantin
KPRI UNISRI menyediakan pertokoan dan kantin bagi mahasiswa dan karyawan Universitas Slamet Riyadi. Pertokoan sebagai salah satu bidang usaha yang dimiliki KPRI UNISRI ini menyediakan berbagai macam kebutuhan seperti sembako dan alat tulis. Kantin KPRI UNISRI menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau bagi mahasiswa dan karyawan Universitas Slamet Riyadi.
(72)
3. Fotocopy
Bidang usaha lain yang dimiliki KPRI UNISRI adalah fotocopy. KPRI UNISRI melayani jasa fotocopy bagi mahasiswa Universitas Slamet Riyadi. Bidang usaha fotocopy ini juga melayani penjilidan biasa.
4. Pulsa Elektrik dan PPOB (Payment Point Online Bank)
KPRI UNISRI juga melayani penjualan pulsa elektrik dan pembayaran rekening listrik, telepon, dan PDAM. KPRI UNISRI melayani penjualan pulsa elektrik semua operator, seperti: Telkomsel, Indosat, XL, Smart, Flexi, dan lain-lain.
5. Wisma Koperasi
Wisma Koperasi UNISRI terletak di belakang kampus UNISRI. Wisma ini berdiri di atas tanah seluas 330 m2, bentuk bangunan minimalis, dan terdiri dari dua lantai dengan 30 kamar. Fasilitas lengkap, tempat tidur, almari, kamar mandi dalam, tempat parkir luas. Wisma ini disediakan bagi mahasiswi Universitas Slamet Riyadi.
F. Jenis Simpanan
KPRI UNISRI menyediakan berbagai jenis simpanan bagi anggotanya, antara lain:
1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah simpanan yang dibayarkan oleh anggota koperasi pada saat pertamakali menjadi anggota. Simpanan pokok hanya dibayarkan satu kali selama menjadi anggota. Simpanan pokok yang harus dibayarkan oleh anggota sebesar Rp 200.000,00 dan jumlahnya sama bagi
(73)
setiap anggota yang baru masuk. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama masih menjadi anggota koperasi, kecuali apabila anggota tersebut mengundurkan diri.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib merupakan simpanan yang wajib dibayarkan oleh anggota setiap bulannya. Balas jasa simpanan per tahun adalah 7,2%. Besarnya simpanan wajib yang dibayarkan oleh anggota terbagi menjadi 3 kelompok bagian:
a. kelompok 1 sebesar Rp 30.000,00 b. kelompok 2 sebesar Rp 45.000,00 c. kelompok 3 sebesar Rp 70.000,00 3. Simpanan Manasuka
Simpanan manasuka memiliki karakteristik setoran minimal sebesar Rp 20.000,00 dan balas jasa per tahun sebesar 7,2%.
4. Simpanan Hari Raya
Simpanan Hari Raya merupakan simpanan yang digunakan untuk mempersiapkan kebutuhan hari raya. Setoran minimal Simpanan Hari Raya adalah sebesar Rp 20.000,00 dengan balas jasa per tahun 6%.
5. Simpanan Pendidikan
Setoran minimal dalam simpinan pendidikan sebesar Rp 50.000,00 dengan balas jasa per tahun 8,4%. Simpanan ini bersifat tidak wajib.
(74)
6. Simpanan Wisata
Simpanan wisata mempunyai karakteristik setoran minimal sebesar Rp 50.000,00 dan balas jasa simpanan sebesar 8,4% per tahun. Jenis simpanan ini kurang diminati oleh anggota.
7. Simpanan Wajib Pinjaman
Setoran minimal dari simpanan wajib pinjaman adalah sebesar 1% dari nilai pinjaman dengan balas jasa per tahun sebesar 7,2%. Tidak semua anggota yang melakukan simpanan ini, hanya anggota yang pernah melakukan peminjaman saja yang dapat melakukan simpanan ini.
8. Simpanan Qurban
Simpanan Qurban memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Setoran minimal sebesar Rp 50.000,00
b. Balasa jasa simpanan per tahun 8,4% 9. Simpanan Berjangka
Simpanan berjangka dibagi menjadi 3 yaitu:
a. jangka waktu 3 bulan dengan setoran minimal Rp 2.000.000,00 dan balas jasa simpanan 7,2% per tahun
b. jangka waktu 6 bulan dengan setoran minimal Rp 3.000.000,00 dan balas jasa simpanan 8,4% per tahun
c. jangka waktu 12 bulan dengan setoran minimal Rp 5.000.000,00 dan balas jasa simpanan 9,6% per tahun
(75)
10. Simpanan Haji
Karakteristik dari simpanan haji yaitu: setoran minimal sebesar Rp 100.000,00 dan balas jasa simpanan sebesar 9,6% per tahun. Seperti simpanan wisata, simpanan haji kurang begitu diminati oleh anggota.
G. Kebijakan dan Jenis Pinjaman
1. Kebijakan yang diambil oleh KPRI UNISRI seputar pemberian pinjaman adalah:
a. Jangka waktu pinjaman maksimal 60 bulan atau 5 tahun dengan pertimbangan Pengurus terdapat anggota tertentu yang melebihi 6 bulan.
b. Jasa penutupan pinjaman dihitung: 5% x sisa pokok pinjaman
2. Berbagai jenis pinjaman yang ditawarkan oleh KPRI UNISRI kepada anggotanya yaitu:
a. Pinjaman Reguler
Pinjaman reguler bersifat tanpa jaminan dengan tarif jasa pinjaman per tahun sebesar 12%. Angsuran pinjaman dibayarkan dengan sistim potong gaji bagi anggota yang melakukan pinjman. b. Pinjaman Khusus
Pinjaman khusus memiliki tarif jasa pinjaman sebesar 24% per tahun dan menggunakan jaminan dengan sistim pembayaran tidak diangsur.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
A1amat: JI.Sumpah Pemuda 18 Kadlplro, BanJarsarl, Surakarta 57136 Telp. 851987 Pst. 121
SURAT KETERANGAN
Dengan ini, Koperasi UNISRI menyatakan bahwa: Nama
NIM
Program Studi Universitas
: Tarra Igadania : 112114047 : Akuntansi : Sanata Dharma
Telah melakukan penelitian di Koperasi UNISRI pada bulan Januari-Maret 2015 untuk kepentingan skripsi.
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.