jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Pengambilan keputusan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi ini akan mempengaruhi
motivasi anak, apakah anak ingin melanjutkan atau tidak ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, motivasi ini
berkaitan erat dengan persepsi terhadap tingkat pendapatan orang tua. Motivasi melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi adalah
suatu energy, proses serta dorongan psikologis untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi baik jenjang diploma maupun sarjana
Wingkel dalam Sri Ratna, 2002; Nasution dalam Alex Sobur, 2003; Purwanto, 2002; Mc Donald dalam Hamalik, 2005 . Motivasi melanjutkan
jenjang pendidikan ke perguruan tinggi pada anak atau siswa menekankan pada kekuatan yang mendorong serta mengarahkan anak untuk memaknai
kegiatan belajar yang dijalaninya sehingga tujuan yang dikehendaki dalam belajar tercapai. Menurut Ryan Dacy 2000 motivasi dibagi menjadi 2
jenis yaitu; motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Kedua motivasi tersebut berdiri sendiri memiliki faktor dan aspek yang berbea-beda
menurut pembentukannya. Menurut Ryan dan Deci 2000; Rainey 1965; Amabile et.al 1994
motivasi intrinsik cenderung mendorong peserta didik untuk lebih memfokuskan diri dalam pencapaian tujuan yang didasarkan pada
individual differences meliputi tingkat emosi senang, kepuasan serta ketertarikan. Motivasi ekstrinsik sendiri adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya rangsangan dari luar, karena adanya pengaruh
motif-motif lain dari luar tersebut menyebabkan rangsangan dari luar menjadi motivasi ekstrinsik bagi individu Sardiman, 2008 Ryan dan
Deci, 2000. Jika persepsi terhadap pendapatan orang tua tergolong tinggi, besar
kemunginan motivasi anak untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi juga tinggi, dan sebaliknya jika persepsi terhadap tingkat
pendapatn orang tua rendah maka besar kemungkinan motivasi melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi akan rendah Mulyanti Hans Ever
dalam Koban, 2007 Sebagai mana diketahui diatas bahwa pendapatan orang tua
tergolong faktor eksternal dari persepsi maka motivasi untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi terbentuk dari faktor luar yakni
pendapatan orang tua. Oleh karena itu motivasi untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi ini merupakan motivasi ekstrinsik.
Meskipun demikian, tidak bisa ditampik bahwa ada motivasi intrinsik dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke
perguruan tinggi. Berdasarkan pemaparan diatas menjadi hal yang menarik untuk
mengetahui bagai mana hubungan antara persepsi tingkat pendapatan orang tua dengan motivasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik.
Gambar 1: Bagan Dinamika Motivasi Melanjutkan Jenjang Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Persepsi Tingkat Pendapatan
Orang Tua
Tingginya Biaya Pendidikan
Orang Tua Sebagai Sumber Biaya
Anak Sebagai Peserta Didik
Persepsi Pendapatan
Orang Tua
Keputusan Anak Untuk Melanjutkan
atau Tidaknya ke Perguruan Tinggi
Intrinsik Ekstrinsik
Faktor Internal
Motivasi Melanjutkan ke
Perguruan Tinggi Faktor
Eksternal
D. Hipotesis
1. Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tingkat pendapatan orang tua dengan motivasi intrinsik melanjutkan jenjang
pendidikan ke perguruan tinggi. 2. Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tingkat
pendapatan orang tua dengan motivasi ekstrinsik melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi.
34
BAB III MOTODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu
variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi Azwar, 2010. Jadi, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar motivasi melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi ditinjau dari persepsi tingkat pendapatan orang tua.
B. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel atau faktor yang mempengaruhi atau dapat pula disebut sebagai variabel penyebab, bebas atau Independent
Variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi tingkat pendapatan orang tua.
2. Variabel tergantung
Variabel tergantung adalah variabel akibat atau dapat juga disebut sebagai Dependent Variabel Y. Variabel tergantung dalam penelitian ini
adalah motivasi melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi, meliputi:
a. Motivasi Intrinsik b. Motivasi Ekstrinsik
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah batasan atau spesifikasi dari variabel-variabel penelitian yang secara nyata berhubungan dengan realitas yang akan diukur dan
merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Persepsi Tingkat Pendapatan Orang Tua
Persepsi tingkat pendapatan orang tua didefinisikan sebagai proses mengetahui dan memahami segala pendapatan orang tua baik secara uang
maupun barang menggunakan alat indera. Rakhmat 2004 menjelaskan bahwa proses penyadaran terhadap stimulus yang diterima oleh alat indra
dapat dimaknai bebeda-beda oleh individu, karena setiap individu mempunyai kecenderungan dalam melihat benda yang sama dengan cara
yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman dan sudut pandangnya.
Faktor persepsi meliputi faktor internal dalam diri dan faktor eksternal yang terdiri dari adanya objek yang diamati, alat indra, dan adanya
perhatian. Faktor internal meliputi perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian fokus, proses belajar,
keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal meliputi latar belakang keluarga,
informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau
ketidak asingan suatu objek.
Persepsi mengenai pendapatan orang tua meliputi beberapa aspek yaitu; ketercukupan keluarga, kesejahteraan keluarga dan perbandingan
dengan kondisi keluarga lain. Persepsi pendapatan orang tua terhadap ketercukupan keluarga dapat dilihat dari pendapatan orang tua dalam
mencukupi kebutuhan sehari-hari. Persepsi pendapatan orang tua terhadap kesejahteraan keluarga dapat dilihat dari anggapan mengenai pendapatan
orang tua dalam menyejahterakan keluarga, serta persepsi terhadap perndapatan orang tua dapat dilihat dari perbandingan dengan keluarga lain.
Perbandingan dengan keluarga lain meliputi keluarga tetangga disekitar tempat tinggal, keluarga teman sekolah dan keluarga saudara seperti paman,
bibi, dan sepupu yang masih terikat ikatan persaudaraan sedarah.
2. Motivasi Melanjutkan Jenjang Pendidikan Ke Perguruan Tinggi
Motivasi melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi adalah suatu energy, proses serta dorongan psikologis untuk melanjutkan
jenjang pendidikan ke perguruan tinggi baik jenjang diploma maupun sarjana. Motivasi melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi pada
anak atau siswa menekankan pada kekuatan yang mendorong serta mengarahkan anak untuk memaknai kegiatan belajar yang dijalaninya
sehingga tujuan yang dikehendaki dalam belajar tercapai. Motivasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu; motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Kedua motivasi tersebut berdiri sendiri memiliki faktor dan aspek yang berbea-beda menurut pembentukannya.
a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah dorongan yang timbul dari dalam diri
karena adanya kesenangan, ketertarikan dan rasa suka terhadap melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi yang timbulnya
tanpa intervensi dari luar baik berupa reward maupun Punishment. Intrinsik terdiri dari motivasi intrinsik sebagai aspek dari
dimensi intrinsik. Aspek tersebut meiliki tiga indikator yaitu rasa senang untuk melakukan sesuatu, adanya ketertarikan melakukan
sesuatu, dan adanya rasa suka untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor dari motivasi intrisik adalah adanaya kebutuhan,
harapan dan minat akan suatu hal. Kebutuhan need meliputi kebutuhan baik biologis maupun psikologis. Harapan Expectancy
meliputi keinginan untuk berhasilan, adanya harapan keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri
meningkat dan menggerakkan seseorang ke arah pencapaian tujuan. Minat meiputi rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa
ada yang menyuruh. b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar baik berupa reward, punishment atau faktor-faktor dari luar yang berpengaruh pada
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik merukapan motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Aspek dari motif