Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Kategori penilaian untuk masing-masing aitem favourable
adalah nilai 4 untuk Sangat Setuju SS, nilai 3 untuk Setuju S, nilai 2 untuk Tidak Setuju TS, dan nilai 1 untuk Sangat Tidak
Setuju STS. Sedangkan untuk masing-masing aitem unfavourable adalah
nilai 1 untuk Sangat Setuju SS, nilai 2 untuk Setuju S, nilai 3 untuk Tidak Setuju TS, dan nilai 4 untuk Sangat Tidak Setuju
STS. Skala ini disusun dari sejumlah pernyataan positif favorable dan unfavorable. Tujuan penentuan nilai skala tersebut adalah
memberikan bobot tertinggi bagi jawaban yang paling favorable. Jawaban favorable adalah respon setuju terhadap pernyataan yang
favorable dan respon tidak setuju terhadap pernyataan yang tidak favorable. Jawaban tak faforable adalah respon setuju terhadap
pernyataan yang favorable dan respon tidak setuju terhadap pernyataan favorable.
Tabel 4 Alternatif Jawaban dan Pembobotan
Alternatif Jawaban Favourable
Unfavourable Sangat Setuju SS
4 1
Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS
2 3
Sangat Tidak Setuju STS
1 4
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Penelitian 1. Uji Validitas
Validitas yaitu sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2007.
Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila dapat menjalankan fungsi ukurnya atau dengan kata lain dapat memberikan hasil
ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud pengukurannya. Selain itu alat ukur tersebut juga hars mempunyai kecermatan tinggi yaitu
kecermatan dalam mendeksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya tersebut. Oleh sebab itu validitas merupakan
karakteristik utama yang harus dimiliki oleh setiap skala Azwar, 2010. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dan
validitas tampang. Validitas isi yaitu sejauh mana peryataan dalam skala mencakup keseluruhan kawasan yang hendak diukur oleh skala motivasi
dan tingkat pendapatan orang tua, termasuk didalamnya validitas tampang yaitu pemeriksaan terhadap aitem-aitem tes apakah sudah bisa
memberikan kesimpulan bahwa tes tersebut mengukur aspek yang relevan yang didasarkan pada akal sehat serta validitas logis yaitu apakah
keseluruhan aitem telah merupakan semple yang representative bagi seluruh item yang mungkin dibuat. Validitas alat penelitian ini diketahui
dengan cara melakukan professional judgement oleh dosen pembimbing skripsi.
2. Seleksi Item
Uji daya beda item atau seleksi item dilakukan sebelum melakukan pengujian terhadap reliabilitas dan validitas. Prosedur seleksi item
dilakukan dengan cara menguji karakteristik masing-masing item yang menjadi bagian skala pengukuran. Item yang tidak memenuhi syarat
kualitas tidak diikutkan menjadi bagian tes Azwar,2010. Menurut Azwar, pengujian daya diskriminan item dilakukan dengan cara
menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri. Hasil dari pengujian ini disebut koefisien korelasi
item total r
ix
2012. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 - 13 Juni
2014 dengan melibatkan 120 subyek, yaitu Siswa-siswi Kelas X SMA N 2 Blora. Peneliti menggunakan batasan r
ix
≥ 0,30 sebagai kriteria untuk
memilih item yang baik dan berkualitas. Hasil pada skala Persepsi dari jumlah 5 item, terdapat 3 item yang baik dan 2 item yang tidak baik.
Besarnya r
ix
bergerak dari angka -0,140 sampai 0,243. Pada skala motivasi intrinsik dari jumlah 18 item, terdapat 17 item yang baik dan 1 item yang
tidak baik. Besarnya r
ix
bergerak dari angka 0,091 sampai 0,696. Sedangkan, pada skala motivasi ekstrinsik dari jumlah 32 item, terdapat
24 item yang baik dan 8 item yang tidak baik. Besarnya r
ix
bergerak dari angka -0,421 sampai 0,593. Berdasarkan analisis tersebut, ditemukan
bahwa ada dua indikator persepsi pendapatan orang tua dan satu indicator external regulation yang tidak digunakan oleh peneliti karena memiliki
nilai diskriminan yang sangat rendah, yaitu: Kesejahteraan dengan nilai nilai r
ix
-0,358 ; Perbandingan dengan Keluarga Tetangga dengan nilai r
ix
-0,140 dan Mendapat imbalan dalam indicator external regulation dengan nilai r
ix
0,049 ; 0,98 ; 0,165 ; 0,117 . Hal yang memungkinkan nilai tersebut sangat rendah adalah penyusunan item yang kurang dapat dipahami oleh
subyek yang memungkinkan untuk menimbulkan multi tafsir dalam mengartikan kejahteraan, perbandingan pendapatan orang tua tetangga
dengan pendapatan orang tua sendiri dan dalam pemberian imbalan apabila melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dalam hal
ini, peneliti menyadari bahwa hal tersebut menjadi salah satu kekurangan yang terdapat dalam penelitian tersebut.
Tabel 5 Daftar item yang gugur
Skala Persepsi Pendapatan Orang Tua Indikator
Acakan Pilihan Pernyataan Kesejahteraan
A D B C E Ketercukupan
D A E B C Perbandingan dengan
Keluarga Tetangga C B E A D
Perbandingan dengan Keluarga Saudara
C E D A B Perbandingan dengan
Keluarga Teman Sekolah B A D E C
Total Pernyataan 25
Keterangan: item gugur karena r
ix
≤ 0,30
Tabel 6 Daftar item gugur
Skala Motivasi Instrinsik Aspek
Indikator Aitem
Total Favourable
Unfavourable
Motivasi intrinsik
Kesenangan melanjutkan jenjang
pendidikan ke perguruan tinggi.
15, 8, 6 2, 13, 7
6 Ketertarikan
melanjutkan jenjang pendidikan ke
perguruan tinggi 16, 9, 11
17, 1, 10 6
Suka melanjutkan pendidikan jenjang
pendidikan ke perguruan tinggi
4, 14, 3 18, 5, 12
6 Jumlah
18 Keterangan: item gugur karena r
ix
≤ 0,30 Tabel 7
Daftar item gugur Skala Motivasi Eksrinsik
Aspek Indikator
Aitem Total
Favourable Unfavourable
Identified Regulation
Melanjutkan jenjang pendidikan ke
perguruan tinggi berdasarkan cita-cita.
Melanjutkan jenjang pendidikan ke
perguruan tinggi berdasarkan orientasi
masa depan 11, 17
22, 12 7, 21
2, 27 4
4
Introjected Regulation
Menghindari perasaan gagal
Menghindari perasaan bersalah
Melanjutkan jenjang pendidikan ke
perguruan tinggi karena kewajiban dan
kepercayaan diri 16, 26
5, 18 13, 20
28, 10 29, 1
31, 30 4
4 4
External Regulation
Tuntutan dunia kerja Kewajiban
pendidikan dan keluarga
Mendapat imbalan. 4, 8
19, 9 24, 15
3, 6 23, 32
25, 14 4
4 4
Jumlah 32
Keterangan: item gugur karena r
ix
≤ 0,30
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang berarti mengandung kecermatan pengukuran Aswar, 2010.
Menurut Supratiknya 1998, suatu tes yang reliable atau konsisten akan menunjukan skor yang sama bila sejumlah orang: a dites pada dua
kesempatan berbeda yang menggunakan alat tes yang sama, b dites dengan dua versi berbeda dari tes yang sama, dan c dites dengan
kelompok-kelompok item berlainan dari tes yang sama. Reliabilitas r
xx
ditunjukan dengan angka atau koefisien korelasi yang berkisar antara 0 dan 1. Semakin tinggi koefisien korelasi mendekati 1 berarti alat tes semakin
reliabel. Penelitian ini menggunakan uji realibilitas Alpha Cronbach
Azwar, 2007 adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah tingkat kesukaran seimbang, merupakan tes kemampuan dan dan dapat dibelah
menjadi dua atau tiga dengan jumlah aitem yang sama banyak. Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
koefisien Alpha Cronbach pada variable persepsi terhadap tingkat pendapatan orang tua adalah 0,528. Hal tersebut menunjukkan bahwa
koefisien realiabilitas pada variable persepsi terhadap pendapatan orang