Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat penelitian Kerangka Pikir

disamping itu di tambah pula dengan beberapa permasalahan distribusi dan pasokan.Anonim,2008 : 37-38 Pada bulan Desember 2010 pertumbuhan kredit mencapai 22,1 yoy, meningkat dari bulan sebelumnya bulan sebelumnya sebesar 21,3 yoy.Dengan demikian penyaluran kredit pada bulan Desember 2010 bertambah sebesar 59,9 triliun rupiah, dan selama tahun 2010 bertambah sebesar 325,2 triliun rupiah.Anonim,2011 : 16

I.2. Rumusan Masalah

Bedasarkan dari latar belakang di atas ,maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu: 1. Apakah penyaluran kredit pada bank umum dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga, PDB, Suku Bunga dan Inflasi? 2. Manakah dari keempat faktor tersebut yang paling dominan pengaruhnya terhadap penyaluran kredit pada Bank Umum di Indonesia?

I.3. Tujuan Penelitian

Sesuai latar belakang dan permasalahan yang telah ditemukan,maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga, PDB, Suku Bunga dan Inflasi terhadap penyaluran kredit pada bank umum di Indonesia. 2. Untuk mengetahui variable manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap penyaluran kredit bank umum di Indonesia. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

I.4. Manfaat penelitian

1. Sebagai bahan informasi bagi pembaca yang ingin mengetahui factor- faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit bank umum di Indonesia. 2. Sebagai bahan pengetahuan dan wawasan tentang kredit bank umum di Indonesia. 3. Sebagai bahan pertimbangan dan perancangan bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian terhadap masalah yang serupa. 4. Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana ekonomi jurusan ilmu ekonomi pada fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”VETERAN”. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian ini menggunakan beberapa sumber terdahulu sebagai referensi serta bahan kajian yang berkaiatan dengan penelitian sekarang. Para peneliti tersebut adalah. a. Windayani 2005 : x dengan judul penelitian yaitu “Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Modal Kerja Oleh Bank Umum Di Indonesia”. secara simultan ketiga variable bebas menunjukkan adanya hubungan yang nyata terhadap penyaluran kredit modal kerja oleh bank umum di Indonesia. b. Nurdianti 2008 : x dengan judul penelitian yaitu“ Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Investasi Pada Bank Umum di Jawa Timur”., Jumlah Dana Bank Dana Pihak Ketiga X 2 berpengaruh nyata terhadap Penyaluran Kredit Investasi Y, Pendapatan perkapita X 3 berpengaruh nyata terhadap Penyaluran Kredit investasi Pada Bank Umum di Jawa Timur Y, Penanaman Modal Asing X 4 signifikan tidak berpengaruh nyata terhadap Penyaluran Kredit Investasi Pada Bank Umum di Jawa Timur Y. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Purnomo. 2009 : 14 Jurnal penelitian dengan judul “ Pengaruh Pendapatan Pegadaian, Jumlah Nasabah, dan Tingkat Inflasi Terhadap Penyaluran Kredit Pada Perum pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika Periode 2004-2008 “. Hasil secara inparsial menunjukkan bahwa variabel pendapatan perum pegadaian X 1 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perum pegadaian syariah cabang dewi sartika Y. Veriabel jumlah nasabah X 2 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perum pegadaian syariah cabang dewi sartika., Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit perum pegadaian cabang dewi sartika. d. Pratama, 2010 : 13 Jurnal penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Perbankan Studi pada Bank Umum di Indonesia Periode Tahun 2005-2009 “. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Capital Adequacy Ratio CAR dan Non Performing Loan NPL berpengaruh negative dan signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Sementara Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.1. Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Saat Ini

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini berbeda dengan peneliti sebelumnya. Perbedaan penelitian yang dilkakukan sekarang terletak pada kurun waktu, ruang lingkup, tempat penelitian dan jumlah variabel yang digunakan untuk penelitian penelitian terdahulu seperti yang telah disebut di atas juga merupakan dasar acuan untuk penelitian kali ini.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Bank

Bank adalah lembaga keungan financial institution yang berfungsi sebagai perantara keuangan financial intermediary antara pihak yang kelebihan dana surplus unit dan pihak yang kekurangan dana deficit unit. Melalui bank kelebihan dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bank menerima simpanan uang dari masyarakat Dana Pihak Ketiga dan kemudian menalurkan kembali dalam bentuk kredit. Pada dasarnya lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang berfungsi sebagai perantara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana surplus of funds dengan pihak-pihak yang kekurangan dana dan memerlukan dana lock of funds, sehingga peranan dari lembaga keuangan sebenarnya adalah peranan keuangan masyarakat. Salah satu bentuk dari lembaga keuangan adalah “bank” Pengertian Bank menurut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Undang-Undang RI N0.10 Th 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk yang lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kasmir,2003 : 12 Pengertian bank yang terdapat pada pasal 1 undang – undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbahan atas undang – undang nomor 7 tahun 1992 tetang perbakan yakni bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkanya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk – bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Dendawijaya,2003 : 17 2.2.1.1. Fungsi dan Tugas Bank Fungsi Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkanya kembali pada masyarakat untuk berbagi tujuan atau sebagai finansial intermediary. Secara spesifik fungsi bank adalah sebagai berikut: a. Agen of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah Trust atau kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila di landasi oleh unsur kepercayaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Agen of Development Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu moneter dan sektor riil, tidak dapat di pisahkan. Keadaan sektor tersebut berinteraksi saling mempengaruhi satu dengan yang lain. c. Agen of Services Disamping melakkan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa – jasa yang di tawarkan bank ini erat kaitanya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Susilo dkk, 2000 : 6 Tugas pokok bank adalah: 1. Macleod Didalam buku yang berjudal the theory and practice of banking 1856,tugas bank adalah essentiality to create credit yang artinya semudah mungkin menyiptakan kredit. 2. Hahn Didalam bukunya volkswirtshaftliche Theory desBank Kredits yang diterbitkan pada tahun 1920 berpendapat bahwa tugas bank adalah terletak pada pemberian pinjaman dari simpanan yang dipercayakan. 3. Hawtrey Menyebutkan bahwa bamk memberikan kredit dengan cara menciptakan “means of payment out of nothing” atau dengan kata lain menciptakan alat pembayaran dari yang tidak ada. Simorangkir, 2000: 9-10 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.2. Jenis- Jenis Bank

Dalam praktek perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan seperti yang diatur dalam Undang-Undang. Tetapi juga ditinjau dari segi fungsinya maka bank dapat dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu: 1. Bank Sentral Bank sentral merupakan bank yang mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbankan dan dunia keuangan disuatu Negara. Di setiap Negara hanya ada satu bank sentral yang dibantu oleh cabang- cabangnya. Di Indonesia fungsi Bank Sentral dipegang oleh Bank Indonesia BI. 2. Bank Umum Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat, baik itu masyarakat perseorangan maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank umum juga juga dikenal dengan nama bank komersial dan dikelompakkan kedalam dua jenis yaitu: Bank Umum Devisa dan Bank Umum non Devisa. 3. Bank Perkreditan Rakyat BPR Bank Perkreditan Rakyat BPR merupakan bank yang khusus melayani masyarakt kecil di kecamatan dan pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat berasal dari bank desa,bank pasar,lumbung desa,bank pegawai serta bank- bank lainnya kemudian melebur menjadi satu yaitu Bank Perkeditan Rakyat BPR. Kasmir, 2003 : 7 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dilihat dari segi penciptaan uang giral. Ada dua jenis bank, yaitu: A. Bank Primer, yaitu bank yang dapat menciptakan uang giral. Yang tergolong dalam pengertian ini adalah: - Bank Sirkulasi Bank Sentral yang dapat menciptakan kredit dalam bentuk uang kertas dan uang giral. - Bank Umum yang dapat menciptakan uang giral B. Bank Sekunder, yaitu bank yang bertugas sebagai perantara dalam penyaluran kredit. Yang tergolong dalam pengertian ini adalah: - Bank Tabungan - Bank-bank lainnya bank pembangunan dan bank hipotik yang tidak dapat menciptakan uang giral. Kasmir, 2003 : 17

2.2.1.3. Bank Umum

Bank umum merupakan lembaga keuangan yang menerima depositosimpanan dari masyarakat depositor yang dibayarkan atas permintaan dan memberikan kredit serta jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Dikatakan sebagai “commercial bank” karena bank semacam ini mendapatkan keuntungan yang didapat dari selisih bunga yang diterima dari pinjaman dengan bunga yang dibayarkan oleh bank kepada depositor. Menurut Undang-Undang pokok perbankan No.10 tahun 1998. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara kovensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Dendawijaya, 2001 : 17. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bank Umum adalah lembaga keuangan yang sangat penting peranannya dalam proses penciptaan kredit yang pada gilirannya besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi. Nopirin, 2000 : 33 Kegiatan bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. Menghimpun dana funding Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering juga disebut dengan nama rekening atau account. Jenis- jenis simpanan yang dewasa ini adalah: a. Simpanan Giro demand deposit, merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan mengunakan cek atau bilyet giro b. Simpanan Tabungan saving deposit, merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan dengan mengunakan buku tabungan,slip penarikan. c. Simpanan Deposito time deposit, merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu jatuh tempo penarikannya pun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Menyalurkan Dana lending Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi: a. Kredit investasi, merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi, biasanya dalam jangka waktu diatas 1 tahun. b. Kredit modal kerja, merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha biasanya dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun. c. Kredit perdangangan, merupakan kredit yang diberikan kepada pedangang dalam rangka mempelancar atau memperluas kegiatan perdangangan. d. Kredit produktif, merupakan kredit yang dapat berupa investasi,modal kerja atau perdangangan. e. Kredit konsumtif, merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang, papan. f. Kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan professional seperti dosen, dokter. 3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya service Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran menghimpun dan menyalurankan dana. Semakin Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani suatu bank, maka semakin baik. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi : a. Kiriman uang transfer, merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. b. Kliring clearing, merupakan penagihan warkat surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro yang berasal dari dalam kota. c. Inkaso collection, merupakan penagihan warkat surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro yang berasal dari luar kota atau luar negeri. d. Safe deposit box safe loket, merupakan jasa pelayanan yang berupa penyewaan box. e. Bank card kartu kredit, merupakan kartu yang dapat dibelanjakan atau tempat-tempat hiburan, juga dapat digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM yang tersebar di berbagai tempat yang strategis. f. Bank note, merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank mengunakan kurs. g. Bank garansi, merupakan jaminan bank yang diberikan pada nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha. h. Bank Daft, merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank pada nasabahnya. I. Letter of Credit LC, merupakan surat kredit yang diberikan pada para eksportir dan importer yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan. j. Dan jasa-jasa bank lainnya. Kasmir, 2003 : 30-36 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2. Pengertian kredit

Pengertian kredit itu sendiri mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari arti “kredit” yang berasal dari bahasa yunani “credere”yang berarti “kepercayaan” karena itu dasar kredit adalah kepercayaan. Dengan demikian seseorang memperoleh kredit pada dasarnya adalah memperoleh kepercayaan. Kredit dalam bahasa latin “creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran, dalam praktek sehari-hari pengertian ini selanjutnya berkembang lebih luas lagi antara lain: 1. Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. 2. Sedangkan pengertian yang lebih baik untuk kegiatan perbankan di Indonesia, yaitu menurut undang-undang republik Indonesia Nomer 1998 dalam pasal 1; kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setalah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.Abdullah,2003 : 84 3. Kredit yaitu kemampuan untuk melaksanakn suatu pembelian atau menggandakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan dilakukan dalam jangka waktu yang disepakati.Muljono,2000:9 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kredit merupakn penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan persetujuan pinjam-meminjam antara pihak bank dengan pihak lain dalam hal pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah di tetapkan.

2.2.2.1. Tujuan Dan Fungsi Kredit

Tujuan kredit Tujuan kredit yang diberikan oleh bank mengembangkan tugas sebagai agent of development adalah untuk : 1. Turut mentukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. 2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat. 3. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya. Simorangkir, 2004 : 102 Fungsi Kredit Kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang peranan sangat penting. Oleh karena itu, organisasi-organisasi bank selalu diikut sertakan dalam menentukan kebijaksanaan dibidang moneter, pengawasan devisa, dan lain-lain. Hal ini antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memberikan kredit, dan kredit yang diberikan oleh bank merupakan pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang kehidupan, khususnya dibidang ekonomi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut: a. Meningkatkan daya guna untility atau uang Yaitu Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang, maksudnya jika hanya uang disimpan saja di rumah, tidak akan mengahasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit, kemudian juga dapat memberikan penghasilan tambahan kepada pemilik dana. b. Kredit dapat meningkatkan daya guna untility dari suatu barang. Yaitu kredit diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang semula tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. Misalnya dana dari suatu bank digunakan untuk barang rumah tangga. c. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Yaitu dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain. d. Kredit dapat meningkatkan peredaran barang Kredit dapat pula menambah tau memperlancar arus barang dari suatu ke wilayah lainnya, sehingga meningkatkan jumlah barang yang beredar. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. e. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilas ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. f. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. g. Untuk meningkatkan hubungan internasional Dalam hal peminjaman internasional akan dapat meningkatkan hubungan antara si penerima kredit dengansi pemberi kredit. Pemberian kredit oleh Negara lain akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya. Sehingga dapat pula tercipta perdamaian dunia. Kasmir, 2003 : 106-109 2.2.2.2. Jenis-Jenis Kredit Jenis kredit menurut jangka waktu dibedakan atas : 1. Kredit jangka pendek Short Tren Loan Yaitu kredit yang berjangka maksimum satu tahun. 2. Kredit jangka menengah Medium Tern Loan Yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu tahun sampai tiga tahun. 3. Kredit jangka panjang Long Tern Loan Yaitu kredit yang berjangka lebih dari tiga tahun. Jenis kredit menurut sifat penggunaannya yaitu: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Kredit eksploitasi Adalah kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar. Kredit ini berupa pembelian bahan baku, bahan penolong, dan biaya-biaya produksi lainnya seperti upah buruh, biaya pengepakan, distribusi, dan sebagainya. 2. Kredit Investasi Adalah kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau menanamkan modal. Yang dimaksudkan disini adalah untuk pembelian barang-barang modal dan jasa yang diperlukan untuk rehabilitas atau modernisasi maupun ekspansi proyek yang sudah ada atau pendirian proyek baru, pembangunan pabrik, pembelian mesin-mesin yang semuanya itu di tujukan untuk meningkatkan produktifitas. Jenis kredit menurut tujuannya, dibedakan atas beberapa sebagai berikut: 1. Kredit Konsumtif Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses konsumtif. 2. Kredit Produktif Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Kredit Perdagangan Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang untuk di jual lagi.Suyatno, 2005 : 25-28

2.2.2.3. Macam-Macam Kredit

Bedasaran berbagai keperluan usaha serta berbagai unsur ekonomi yang mempengaruhi bidang usaha para nasabah,maka jenis kredit menjadi beragam,yaitu berdasarkan: sifat penggunaan, keperluan, jangka waktu, cara pemakaian dan jaminan atas kedit-kredit yang diberikan bank. a. Macam-macam kredit menurut sifat penggunaan, ada 2 macam,antara lain: 1. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang digunakan oleh peminjam untuk keperluan konsumsi. Artinya uang kredit akan habis digunakan unutk semua akan terpakai untuk memenuhi kebutuhannya. Kredit ini tidak bernilai bila ditinjau dari segi utility uang. 2. Kredit Produktif, yaitu kredit yang ditujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Melalui kredit produktif ini suatu unility uang dan barang dapat terlihat dengan nyata. Tegasnya kredit ini digunakan untuk meningkatkan usaha baik usaha-usaha produksi, perdaganan, maupun investasi. Kredit produktif yang disediakan dalam rangka menunjang progam pembangunan antara lain: Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja Permanen KMKP, Kredit BimasInmas, Kredit Usaha Tani KUT, Kredit Usaha Kecil KUK. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Macam-macam kredit menurut keperluannya,dibedakan menjadi: 1. Kredit ProduksiEksploitasi, yaitu kredit yang diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif maupun peningkatan kualitatif, kredit ini disebut kredit eksploitasi karena bantuan modal kerja tersebut digunakan untuk menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas. 2. Kredit Perdagangan, yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan perdagangan pada umumnya yang berarti peningkatan dari suatu barang. Kredit perdagangan ini dapat terbagi menjadi dua yaitu kredit perdagangan dalam negeri dan kredit perdagangan luar negeri. 3. Kredit Investasi, yaitu kredit yang diberikan bank untuk keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha atau pun mendirikan usaha proyek baru. Ciri dari kredit ini adalah diperlukan untuk penanaman modal, mempunyai perencanaan yang terarah dan matang, dan memiliki penyelesaian kredit berjangka menengah dan panjang. c. Macam-Macam Kredit Menurut Jangka Waktu pembedaan menurut jangka waktu di Indonesia,disesuaikan dengan pengertian menurut pengaturan bank Indonesia, adalah sebagai berikut: 1. Kredit jangka pendek, yaitu kredit untuk jangka waktu kurang dari pada 1 tahun. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara 2-4 tahun. 3. Kredit jangka panjang, yaitu kredit untuk waktu 5 tahun atau lebih.

2.2.2.4. Prinsip-Prinsip Kredit

Untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat telah dikenal adanya prinsip 5 C atau juga ada menyebutnyaprinsip 6 C. Menurut Harijanto 1999:86 ke 5 prinsip ini adalah : a. Character kepribadian, watak Menunjukkan adanya pelanggan untuk secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban untuk membayar kembali. b. Capital modal, kekayaan Modal yang ada pada peminjam hakekatnya akan mengurangi resiko modal tersebut meliputi barang bergerak serta barang tidak bergerak yang ada dalam perusahaan. c. Condition Off Economy keadaan Bank harus menilai sampai dimana dan berapa jauh pengaruh dari adanya suatu kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi terhadap prospek industri dimana perusahaan pemohon kredit termasuk di dalamnya, disini apakah pelaksanaan usaha dilakukan dalam keadaan baik sehingga dapat berjalan lancar serta menguntungkan . d. Capacity kemampuan, kesanggupan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kemampuan calon nasabah dalam mengembangkan dan kesanggupannya dalam menggunakan fasilitas kredit yang diberikan serta mengendalikan usahanya dan mengembalikan pinjamannya. e. Collateral jaminan Menunjukkan jaminan untuk mendapatkan kredit yang diberikan oleh pihak bank. f. Contrainst Tambahan C dan 5 C dijadikan pertimbangan dalam penilaian dan pemberian kredit dalam hal ini prinsip contrainst atau adanya hambatan batas pemanfaatan kredit tersebut ada di lokasi yang tidak disukai yang ada disekitar lingkungan proyek yang dibiayai oleh kredit tersebut.

2.2.2.5. Unsur Dan Kebijakan Kredit

Unsur-unsur kredit Unsur-unsur kredit yang terdapat dalam kredit, sebagai berikut : a. Kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang di berikan baik dalam berupa uang, barang atau jasa benar- banar di terimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. b. Waktu yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberi prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterimanya pada masa yang akan datang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Degree of risk yaitu suatu tingkat resiko yang dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi yang akan diterima di kemudian hari. Dengan adanya unsur resiko inilah, maka timbulah jaminan dalam pemberian kredit. d. Prestasi atau proyek kredit itu saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat bentuk barang atau jasa.Kasmir, 2004 : 103

2.2.3. Dana Pihak Ketiga

2.2.3.1. Pengertian Dana Pihak Ketiga

Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan persoalan bagi bank yang paling utama. Tanpa adanya dana, bank tidak berbuat apa-apa, artinya tidak berfungsi sama sekali. Uang tunai yang dimiliki ataupun yang di kuasai bank tidaklah berasal dari uang milik bank itu sendiri, melainkan juga berasal dari uang orang lain atau uang pihak lain yang di titipkan kepada bank dan sewaktu-waktu atau pada suatu saat tertentu akan di ambil kembali baik sekaligus maupun secara berangsur-angsur. 1. Dana pihak ketiga adalah besarnya dana masyrakat yang dapat dihimpun oleh bank umum dalam bentuk giro, deposito dan tabungan. Dimana piha-pihak yang dimaksud disini adalah: Pihak ke 1 yaitu:  Sumber dana sendiri: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berupa modal disetor, dana dari penjualan saham di bursa efek akumulasi laba di tahan,cadangan-cadangan dan agro saham. Pihak ke 2 yaitu:  Bank IndonesiaBI terdiri dari: 1. Sertifikat Bank IndonesiaSBI Berbentuk setoran jaminan, dana transfer, surat berharga pasar uang dan diskonto Bank Indonesia. 2. LBI Likuiditas Bank Indonesia Berbentuk pinjaman antara bank dan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia terutama kepada bank yang sedang mengalami likuiditas Susilo, 2000 : 6 Dalam usaha menghimpun dana tersebut,sudah barang tentu bank mengenal sumber sumber dana yang terdapat di dalam berbagai lapisan masyarakat denga bentuk yang berbeda-beda pula. Dalam garis besarnya sumber dana bagi sebuah bank ada 3 yaitu: 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Adalah dana berbentuk modal setor yang berasal dari pemegang saham dan cadangan-cadangan serta keuntungan bank yang belum dibagikan kepada pemegang saham. Adapun dana yang bersumber dari modal sendiri atas : a. Modal disetor adalah uang disetor secara efektif oleh pemegang saham pada saat bank didirikan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Laba ditahan merupakan laba milik pemegang saham yang diputuskan oleh mereka sendiri melalui rapat umum pemegang saham untuk tidak dibagikan sebagai deviden. Tetapi dimasukkan kembali dalam modal kerja untuk operasional bank. 1. Cadangan-cadangan maksudnya adalah sebagian laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk menutup kemungkinan timbulnya resiko di kemudian hari. 2. Agio saham merupakan nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang saham baru dibandingkan dengan nilai nominal saham. 2. Dana yang berasal dari masyarakat luas Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai kegiatan operasinya dari sumber dana ini. Pencarian sumber dana ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya. Kasmir, 2004 : 64 adapun sumber dana dari masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk sebagai berikut: a. Giro adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Deposito Adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan. c. Tabungan Adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. 3. Dana yang berasal dari lembaga keuangan lainnya. Sumbar dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana. Pencarian sumbar dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini akan digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain: a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank- bank indonesia yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu. b. Pinjaman antar bank call money biasannya pinjamn ini diberiakan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga relatif tinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh perbankan dari pihak luar negeri. d. Surat berharga pasar uang SBPU dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU yang kemudian diperjual belikan kepada pihak yang berminat, bank itu perusahaan keuangan maupun non keuangan. Kasmir, 2004 : 65

2.2.3.2. Hubungan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit

Sebagai lembaga keuangan bank memiliki usaha pokok berupa menghimpun dana yang tidak di pergunakan sementara untuk kemudian menyalurkan kembali dana tersebut ke dalam masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Fungsi untuk mencari dan selanjutnya menghimpun dana dalam bentuk simpanan deposit sangat dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam bentuk penanaman dana yang menghasilakan, misalnya dalam bentuk pemberian kredit, pembelian efek-efek atau surat berharga. Boediono, 2001 : 10 Apabila Dana Pihak Ketiga mengalami penurunan maka akan mempengaruhi penyaluran kredit masyarakat. Peningkatan Dana Pihak Ketiga berdampak pada kemampuan bank dalam memberi kredit meningkat, sehingga berakibat pada peningkatan jumlah penyaluran kredit di masyarakat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.4. Produk Domestik Bruto PDB 2.2.4.1. Pengertian PDB Produk domestik bruto merupakan hasil bersih semua kegiatan produksi yang dihasilkan oleh semua produsen dalam suatu negara dari berbagai sektor ekonomi. Agregat ini tidak sama dengan jumlah produksi barang dan jasa secara keseluruhan, sebab dalam jumlah produksi barang dan jasa ini ada kemungkinan terjadi perhitungan dua kali atau lebihyaitu untuk bahan bahan yang dipergunakan untuk proses produksi sebagai bahan baku dan penolong untuk memproduksi bahan- bahan dari sektor lain. Oleh karea itu Produk domestik bruto di definisikan sebagai jumlah nilai tambah bruto dari semua sektor dan diperoleh sebagai selisih antara nilai produk domestik bruto yang dinilai atas harga yang diterima oleh produsen dikurangi pemakaian bahan baku dan penolong yang dinilai atas harga pembelian. Suparmoko,1999 : 11. Produk domestik bruto atau PDB adalah nilai produksi barang dan jasa yang diproduksikan didalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Sukirno,2004 : 34 PDB diyakini sebagai indicator ekonomi terbaik dalam menilai perkembangan ekonomi suatu Negara, perhitungan pendapatan nasional ini mempunyai ukuran makro tentang kondisi suatu Negara. Pada umumnya perbandingan kondisi antar Negara dapat dilihat dari pendapatan nasionalnya sebagai gambaran, bank dunia menentukan apakah suatu Negara berada dalam kelompok negara maju atau Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. berkembang melalui pengelompokan besarnya PDB. PDB suatu Negara sama dengan total pengeluaran atas barang dan jasa dalam perekonomian.Herlambang, 2001 : 16 Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa produk domestic bruto PDB merupakan jumlah nilai tambah atau jumlah nilai barang atau jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu daerah pada satu tahun. Secara popular pendekatan penghitungan produk domestic bruto PDB dengan 3 metode pendekatan yang dipakai yaitu: 1 Pendekatan produksi Metode ini di hitung dengan menjumlahkan nilai produksi yang diciptakan sector ekonomi produktif dalam wilayah suatu Negara secara matematis : 2 Pendekatan pendapatan Metode ini dihitung dengan menjumlah besarnya total pendapatan balas jasa setiap factor-faktor produksi secara matematis 3 Pendekatan pengeluaran Metode ini dihitung dengan menjumlahkan semua pengeluaran yang dilakukan berbagai golongan pembeli dalam masyarakat secara matematis: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Mengawali penjelasan mengenai konsep dan defenisi,berikut ini dijelaskan mengenai beberapa istilah yang berhubungan dengan perhitungan domestic bruto PDB yaitu: a. Output Output adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu. Pada dasarnya nilai output = O, diperoleh dari perkalian kuantum produksi quantum = q dan harganya price = p. dengan demikian besaran output dapat diperoleh dengan rumus: O = qxp. Anonim,2002 : 23 b. Biaya Antara Biaya antara merupakan nilai barang dan jasa yang digunakan sebagai bahan untuk memproduksi output dan terdiri dari bahan tidak tahan lama dan jasa yang digunakan dalam proses oleh unit-unit produksi dalam domestik tertentu dalam rentang waktu tertentu biasanya satu tahun . c. Nilai Tambah Bruto Nilai tambah bruto NTB merupakan pengurangan dari nilai output dengan biaya antaranya atau apabila dirumuskan menjadi NTB = output-biaya antara.

2.2.4.2. Pendekatan Penghitungan Produk Domestik Bruto PDB

Cara penghitungan produk domestic bruto PDB menurut badan pusat statistic 2002 dapat diperoleh melalui tiga pendekatan yaitu: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Pendekatan produksi, produk domestic adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi Sembilan sector atau lapangan usaha,yaitu: 1 Pertanian 2 Pertambangan dan penggalian 3 Industri dan pengolahan 4 Listrik,gas dan air bersih 5 Bangunan 6 Perdagangan,hotel dan restaurant 7 Pengakutan dan komunikasi 8 Jasa keuangan,persewaan dan jasa perusahaan 9 Jasa-jasa b. Pendekatan pengeluaran, produk domestic bruto PDB adalah penjumlahan komponen permintaaan terakhir,yaitu: 1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swata yang tidak mencari untung. 2 Konsumsi pemerintah 3 Pembentukan modal tetap domestic bruto 4 Perubahan Stok 5 Ekspor netto dalam jangka panjang waktu tertentu biasanya satu tahun ekspor netto adalah ekspor dikurangi impor Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Pendekatan pendapatan, produk domestic bruto PDB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa factor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan. Semua hitungan tersebut akan dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Anonim,2002 : 25 2.2.4.3. Hubungan PDB dengan Penyaluran kredit Bahwa PDB berhubungan erat dengan permintaan disebabkan dengan adanya kenaikan PDB maka tingkat konsumsi masyarakat akan semakin meningkat, oleh sebab itu jika PDB meningkat maka permintaan akan kredit juga akan mengalami peningkatan guna mencukupi tingkat konsumsi yang dihadapi oleh masyarakat. Rifai, 2007 : 57 2.2.5. Suku Bunga 2.2.5.1. Pengertian Suku Bunga Kasmir 2003 : 37 mengemukakan bahwa: “Bunga kredit dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya”. Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki simpanan dan harga yang harus diterima oleh bank dari nasabah yang memperoleh pinjaman. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh beberapa penulis diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga adalah tarif pinjaman yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diberikan oleh bank dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank nasabah yang memperoleh pinjaman. Sunariyah 2003 : 62 mengemukakan bahwa: “ Tingkat suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumberdaya yang digunakan oleh debitur yang dibayarkan kepada kreditur” Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian. Jadi, suku bunga adalah harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya. Puspopranoto, 2004 : 70 Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan Suku Bunga adalah harga dari penggunaan uang atau juga bisa dipandang sebagai sewa atas pengguanaan uang atas jangka waktu tertentu. Atau harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya dan biasanya dinyatakan dalam persen . Menurut Marshall, bunga uang dilihat dari segi penawaran seeorang untuk menyimpan sebagian pendapatannya. Besarnya tingkat suku bunga uang menurut aliran ekonomi klasik jika jumlah tabungan uang lebih besar dari permintaan akan uang yang hendak ditanamkan, maka tingkat suku bunga uang akan turun dan jumlah penanaman modal akan bertambah besar hingga tercapai titik keseimbangan baru antara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tabungan dan penanaman modal. Begitu pula sebaliknya, akan terjadi bila permintaan akan modal lebih besar dari penawarannya, maka tingkat suku bunga uang akan naik dan penanaman modal akan berkurang. Dengan demikian, anggapan dari Teori Klasik tentang tabungan adalah jumlah tabungan selalu ditentukan oleh besarnya suku bunga uang. Bedasarkan gambar 1 kurva S adalah kurva penawaran dana modal tabungan dan I adalah kurva permintaan dana modal Investasi. Keseimbangan tercapai pada titik E dan ini menunjukkan bahwa jumlah dana modal yang akan diinvestasikan sebesar 0I dan tingkat bunga sebesar 0r . Kalau dimisalkan permintaan dana modal berubah menjadi 0I 1 ,sedangkan penawaran modal tetap sebesar S, keseimbangan berpindah ke E 1 yang berarti tingkat bunga naik dari 0r menjadi 0I 1 . Dan apabila permintaan dana modal tetap sebesar I,tetapi penawarannya bertambah menjadi S 1 . Maka keseimbangan berpindah ke E 2 . Dengan demikian perubahan tersebut menyebabkan tingkat bunga turun dari 0r menjadi 0r 2 dan dana yang diinvestasikan bertambah dari 0I menjadi 0I 2 . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Eo E 2 E 1 Gambar 1 : Teori Klasik tentang Tingkat Suku Bunga Sumber : Sardono, 2002. Pengatar Teori Makro Ekonomi. ,Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hal 325.

2.2.5.2. Hubungan Suku Bunga Dengan Penyaluran Kredit

Suku bunga adalah hargabiaya dari penggunaan dana yang tersedia untuk di pinjamkan,suku bunga berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit. Artinya semakin tinggi suku bunga yang mencerminkan semakin mahalnya biaya maka akan menurunkan permintaan kredit, dan sebaliknya semakin rendah suku bunga yang mencerminkan semakin murahnya biaya akan meningkatkan permintaan kredit. Siswanto, 2002 :106-111 Fenomena ini mencerminakan bahwa masih tingginya suku bunga saat ini menjadi salah satu pertimbangan bagi dunia usaha dalam melakukan permohonan kredit kepada bank. r 1 r r 2 0 I I 2 I 3 S S 1 I 1 I INVESTASI SUKU BUNGA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6. Inflasi

2.2.6.1. Pengertian Inflasi

Cukup banyak definisi inflasi tetapi hingga kini belum diperoleh suatu definisi yang baku yang disetujui oleh seluruh ahli ekonomi. Definisi inflasi menurut beberapa penulis pada dasarnya sama yaitu antara lain : 1. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaikkan secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dri satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain. Begitupula kenaikkan harga-harga karena,misalnya: musiman, menjelang hari-hari besar, atau terjadi sekali saja dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan tidak disebut inflasi.Boediono, 2001:161 2. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik denga presentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah bersamaan yang penting terdapat kenaikan umum barang secara terus-menerus selam satu periode. Nopirin, 2000 Dari penjelasan di atas, dapat di simpulkan inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus.

2.2.6.2. Teori inflasi

Dalam perkembangannya teori inflasi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Teori kuantitas Teori menyatakan bahwa inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang yang beredarapakah berupa penambahan uang giral atau uang yang beredar, kejadian seperti misalnya, kegagalan panen, hanya akan menaikkan harga-harga untuk sementara waktu saja. Penambahan jumlah uang ibarat “Bahan Bakar”bagi api inflasi, bila jumlah uang tidak ditambah, inflasi akan berhenti dengan sendirinya, apapun sebab musabab awal dari kenaikan harga tersebut.Boediono,2001:161 2. Teori Keynes Teori ini menyatakan bahwa inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya. Proses inflasi menurut perdagangan ini, tidak lain adalah proses perebutan bagian rezeki diantara kelompok-kelompok social yang menginginkan bagian yang lebih besar daripada yang biasa disediakan oleh masyarakat tersebut. Proses perebutan ini akhirnya diterjemahkan keadaan menjadi keadaan dimana permintaan masyarakat terhadap barang-barang selalu melebihi jumlah yang tersediatimbulnya apa yang disebut dengan inflantionary gap. Inflationary gap ini timbul karena golongan masyarakat tersebut menterjemahkan aspirasi mereka permintaan yang efektif akan barang- barang dengan lain perkataan, mereka berhasil memperoleh dana untuk mengubah aspirasinya menjadi rencana pembelian barang-barang yang didukung dengan dana.Boediono,2001:163 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Teori Strukturalis Teori ini bersifat jangka panjang karena menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi, khususnya ketegaran suplay bahan makanan dan barang-barang ekspor. Karena sebab-sebab structural ini terlalu lambat dibanding dengan pertumbuhan kebutuhannya sehingga menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Akibat selanjutnya adalah kenaikan harga-harga lain sehingga terjadi inflasi. Inflasi semacam ini tidak bisa diobati hanya dengan misalnya menguranggi jumlah uang beredar, tapi harus dengan perbaikkan sector bahan makanan dan ekspor. Boediono,2001:170

2.2.6.3. Penggolongan Inflasi

Sebelum kebijaksanaan untuk mengatasi inflasi diambil perlu terlebih dahulu diketahui penggolongan atau kategori apa inflasi yang sedang dihadapi, dan penggolongan mana yang kita pilih tergantung pada tujuan kita. 1. Penggolongan Inflasi Menurut Parah Tidaknya Inflasi Penggolongan pertama menurut parah tidaknya inflasi, beberapa macam inflasi : Boediono, 2001:156 1. Inflasi ringan dibawah 10 setahun 2. Inflasi sedang antara 10 – 30 setahun 3. Inflasi berat antara 30 –100 4. Hiperinflasi diatas 100 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penentuan parah tidaknya inflasi tentu saja sangat relatif dan tergantung pada “selera” kita untuk menamakannya. 2. Penggolongan Inflasi Menurut Penyebabnya Penggolongan kedua adalah atas dasar sebab musabab awal dari inflasi. Atas dasar ini kita bedakan 2 macam inflasi : 1. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang tertentu kuat Demand Inflation. Adalah infalsi yang timbul akibat adanya banyak permintaan akan barang-barang konsumsi oleh masyarakat, karena permintaan masyarakat agregat demand bertambah, maka kurva agregat demand bergeser dari D 1 ke D 2 . Akibatnyaharga berubah dari H 1 ke H 2 kenaikan harga barang akhir mendahului harga barang input dan kenaikan faktor produksi, Gambar 2 Gambar 2 : Kurva Demand Pull Inflation Harga S H 1 D 2 H 2 D 1 Q 1 Q 2 Output Sumber : Sardono, 2004, Teori Pengantar Ekonomi Makro. , Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.hal 334. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi Cost Push Inflation Adalah inflasi yang timbul karena biaya produksi. Apabila biya produksi naik misalnya, karena kenaikan harga sarana produksi yang di datangkan dari luar negeri, atau karena kenaikan harga bahan bakar minyak maka kurva penawaran masyarakat aggregate supply bergeser dari S1 ke S2. Gambar 3 Gambar 3 : Kurva Cost Push Inflation Harga S 2 P H 4 S 1 H 3 D H Q 4 Q 3 Output Sumber : Sardono, 2004, Teori Pengantar Ekonomi makro, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.hal 335. 3. Penggolongan Inflasi Menurut Asalnya. Kita bedakan penggolongan yang ketiga adalah berdasarkan asal dari inflasi: 1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri Domestic Inflation Misalnya disebabkan oleh defisit anggaran pendapatan dan belanja yang dibiayai dengan cara pencetakan uang baru. 2. Inflasi yang berasal dari luar negeri Imported Inflation Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berawal dari kenaikan barang import dan mengakibatkan: a. Kenaikan harga-harga barang luar negeri yang dijual di dalam negeri. b. Kenaikan biaya produksi yang diakibatkan oleh kenaikan harga bahan baku barang yang berasal dari luar negeri atau barang- barang import. c. Kenaikan harga barang-barang dalam negeri yang dijual di dalam negeri, kenaikan tersebut berdasarkan acuan kenaikan barang-barang import yang dijual di dalam negeri.

2.2.6.4. Hubungan Inflasi dengan Penyaluran Kredit

Inflasi merupakan salah satu penyakit ekonomi yang sering kambuh dan dialami oleh hampir semua Negara. Dengan kenaikan inflasi akan terjadi penurunan daya beli uang yang dimiliki untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Uang yang dimiliki akan mengalami penurunan daya beli sehingga secara riil pendapatan masyarakat tersebut akan mengalami penurunan sehingga dengan penurunan daya beli tersebut, penyaluran kredit menjadi terhambat. Sebaliknya dengan penurunan inflasi daya beli masyarakat akan mengalami peningkatan karena selalu diiringi dengan turunnya harga- harga barang dan jasa sehingga permintaan akan barang dan jasa tersebut akan meningkat, yang kemudian akan mendorong para pengusaha untuk menambah jumlah produksinya melalui jalan kredit investasi dan kredit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. modal kerja. Hal ini mengakibatkan penyaluran kredit meningkat. Suparmono, 2002 : 39

2.2. Kerangka Pikir

Kegiatan bank setelah menghimpun dari masyarakat luas adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya,dalam bentuk atau lebih dikenal dengan kredit. Faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit yaitu DPK Dana Pihak Ketiga, PDB Produk Domestik Bruto, Inflasi, Suku bunga yang di jelaskan sebagai berikut: 1. DPK Dana Pihak Ketiga apabila dana pihak ketiga meningkat maka kemampuan bank dalam menyalurkan kredit akan naik, sehingga besarnya penyaluran kredit akan meningkat.Boediono, 2001 : 19 2. Produk Domestik Bruto PDB berhubungan erat dengan permintaan disebabkan dengan adanya kenaikan PDB maka tingkat konsumsi masyarakat akan semakin meningkat, maka permintaan akan kredit juga akan mengalami peningkatan guna mencukupi tingkat konsumsi yang dihadapi oleh masyarakat. Rifai, 2007 : 57 3. Suku bunga adalah hargabiaya dari penggunaan dana yang tersedia untuk di pinjamkan, suku bunga berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit. Artinya semakin tinggi tingkat resiko kredit semakin tinggi tingkat suku bunga yang diminta bank, hal ini disebabkan karena kreditur harus mempunyai dana cadangan untuk menutup tambahan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. resiko kredit yang beresiko tinggi dibandingkan dengan kredit dengan tingkat resiko normal. Menurunnya suku bunga kredit menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan akan kredit, sehingga kredit yang disalurkankan juga akan mengalami kenaikan.Siswanto, 2002 : 106- 111 4. Dalam teori Irving Fisher mengenai tingkat bunga riil, yang didasarkan atas pengamatan jangka panjang berlaku tingkat bunga dan laju inflasi di Amerika Serikat mengatakan bahwa dalam jangka panjang, tingkat bunga riil tidak dipengaruhi laju inflasi. Maka kecenderungan pada umumnya adalah bahwa tingkat bunga nominal akan naik atau turun searah dan bersama-sama dengan naik turunnya laju inflasi. Apabila laju inflasi turun maka tingkat suku bunga kredit juga turun dan akan berdampak pada besarnya penyaluran kredit meningkat.Pranoto, 2004 : 40 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4 : Kerangka Pikir Sumber : Peneliti 2.3. Hipotesis Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disusun suatu hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara terhadapa permasalahan penelitian yang masih harus di buktikan secara empiris sebagai berikut : 1. Di duga penyaluran kredit pada bank umum di Indonesia di pengaruhi secara nyata oleh Dana Pihak Ketiga, PDB Produk Domestik Bruto, Inflasi, Suku Bunga. PDB X 2 Suku Bunga Kredit X 3 Tingkat konsumsi Penyaluran Kredit Y Inflasi X 4 Permintaan Kredit Tingkat Suku Bunga DPK X 1 Kemampuan Bank Menyalurkan Kredit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Di duga DPK merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap penyaluran kredit pada bank umum di Indonesia. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Yang dimaksud dengan definisi operasional dan pengukuran variabel adalah pernyataan tentang definisi dan pengukuran variable- variabel alami pemilihan secara operasional, baik berdasarkan teori yang telah ada maupun pengalaman empiris. Definisioperasional variable yang digunakan dapat di uraikan sebagai tersebut: a. Variabel terikat Dependent Variabel Penyaluran kredit Y, yaitu Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga dalam jutaan rupiah. b. Variabel bebas Independent variabel terdiri atas: 1. DPK XI Simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari giro, tabungan, dan simpanan berjangka deposito. Jumlah Dana Pihak Ketiga dapat diketahui dengan cara menghitung besarnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.