Uji Autokorelasi Uji Normalitas

u i berdistribusi normal dengan sendirinya b , b 1 , b 2 , b 3 dan b 4 juga berdistribusi normal. Berikut ini hasil dari uji normalitas pada residual : Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROE CR DER DPR N 32 32 32 32 Mean 30.2728 30.2728 111.8606 0.5000 Normal Parametersa,b Std. Deviation 20.66032 20.66032 103.22482 0.15308 Absolute 0.180 0.180 0.229 0.094 Positive 0.180 0.180 0.229 0.060 Most Extreme Differences Negative -0.102 -0.102 -0.198 -0.094 Kolmogorov-Smirnov Z 1.016 1.016 1.297 0.530 Asymp. Sig. 2-tailed 0.253 0.253 0.069 0.941 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : data diolah, lampiran 2 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa uji Kolmogorov-Smirnov dengan Lilliefors Significance Correction menunjukkan hasil signifikan, bahwa semua variable yang diteliti memiliki distribusi yang normal nilai signifikansi lebih dari 0,05.

4.3.1. Uji Asumsi Klasik

Tujuan utama menggunakan uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan koefisien yang terbaik linier dan tidak bias BLUE : Best Linier Unbiassed Estimator. Uji asumsi klasik tersebut meliputi asumsi autokorelasi, multikolinieritas dan heteroskedastisitas.

1. Uji Autokorelasi

Adanya Autokorelasi dalam model regresi artinya adanya korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin Watson. Berikut ini hasil uji Durbin Watson : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.6 : Hasil Uji Durbin Watson Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .846a 0.716 0.686 0.08582 1.428 a. Predictors: Constant, DER, ROE, CR b. Dependent Variable: DPR Sumber : data diolah, lampiran 2 Nilai DW Durbin Watson yang dihasilkan adalah sebesar 1,428 karena nilai DW Durbin Watson berada du 1,55 ≤ d1,428 ≤ 4 – du 4-1,55=2,45, maka dapat disimpulkan bahwa antar residual kesalahan pengganggu terdapat korelasi atau model regresi linier berganda yang dihasilkan terjadi autokorelasi. Salah satu alternatif untuk mengatasi model regresi linear yang terkena gangguan autokorelasi adalah dengan memasukkan lag dari variabel terikat menjadi salah satu variabel bebasnya. Pada tahap interpretasi model, lag variabel tidak usah diinterpretasikan karena hanya merupakan metode untuk menghilangkan gangguan autokorelasi saja. Firdaus,Muhammad, 2004. Adalah sebagai berikut: Tabel 4.7. : Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .858a 0.736 0.707 0.08041 1.724 a. Predictors: Constant, DER, ROE, CR b. Dependent Variable: Lag_Y Sumber : data diolah, lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.1.: Distribusi daerah keputusan Autokorelasi Menolak Ho Daerah keragu- Daerah keragu- Menolak Ho Bukti auto raguan raguan bukti auto Korelasi korelasi Positif negatif Menerima Ho atau Ho kedua-duanya 0 D L D U 2 4-D U 4-D L 4 1,15 1,55 1,724 2,45 2,85 Sumber : Gujarati, 1991 : 218. Nilai DW Durbin Watson yang dihasilkan adalah sebesar 1,724 karena nilai DW Durbin Watson berada du 1,15 ≤ d1,724 ≤ 4 – du 4-1,66=2,45, maka dapat disimpulkan bahwa antar residual kesalahan pengganggu tidak terdapat korelasi atau model regresi linier berganda yang dihasilkan tidak terjadi autokorelasi.

2. Uji Multikolinieritas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Hutang Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Penelitian Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Sub Sektor Kimia Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 114

Pengaruh rasio hutang dan kepemilikan managerial terhadap kebijakan dividen pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 11 125

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 8 26

Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 64

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014.

3 21 25

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Hutang terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan Sektor Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2014.

0 1 23

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen : Studi Empirik Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 16

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN HUTANG TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN SEKTOR TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 99

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN HUTANG TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN SEKTOR TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, HUTANG DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN SEKTOR TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2010 SKRIPSI

0 0 21