Tabel 4.13. Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t Sig. Constant
0.392 0.055
7.125 0.000
ROE 0.001
0.001 0.194
1.882 0.070 CR
0.004 0.001
0.566 4.184 0.000
1
DER -0.001
0.000 -0.378
-2.777 0.010 a. Dependent Variable: DPR
Sumber : data diolah a. Pengaruh antara variabel X1 terhadap Y.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai pada level of significant 5 . Sehingga secara parsial variabel ROE X
1
tidak berpengaruh terhadap DPR Y yang go publik di BEI
b. Pengaruh antara variabel X2 terhadap Y Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai pada level of significant
5 . Sehingga secara parsial variabel CR X
2
berpengaruh terhadap DPR Y yang go publik di BEI
c. Pengaruh antara variabel X3 terhadap Y Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai pada level of significant
5 . Sehingga secara parsial variabel DER X
3
tidak berpengaruh terhadap DPR Y yang go publik di BEI
4.5. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.5.1. Pengaruh ROE Terhadap DPR Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan mempergunakan penjualan, aset atau modal yang dimiliki
perusahaan. Profitabilitas merupakan hasil dari berbagai kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. ROE perusahaan digunakan untuk
memperkirakan dividend payout ratio yang menganalisa kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut ternyata masih kurang
mampu menghasilkan dividend payout ratio perusahaan sektor tambang. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktorina dan
Suharli, 2005. Tingkat profitabilitas dan likuiditas memiliki hubungan yang positif dengan kebijakan dividen, sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas
dan likuiditas maka semakin besar dividen yang dibagikan oleh investee kepada investor
Berdasarkan uraian di atas bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio perusahaan sektor tambang, sebab profitabilitas perusahaan
digunakan kembali untuk kegiatan operasional dan diinvestasikan dalam perusahaan. Semakin besar return on equity, maka berarti semakin besar
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, yang berarti pula perusahaan berkurang untuk membayar deviden kepada para pemegang sahamnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.5.2. Pengaruh CR Terhadap DPR Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Variable likuiditas berpengaruh terhadap dividend payout ratio perusahaan sektor tambang yang go public di BEI. Hal ini berarti bahwa jika likuditas pada
perusahaan sektor tambang tersebut naik maka tingkat dividend payout ratio menurun. Dengan kata lain likuiditas adalah mengukur kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Semakin besar baik tingkat dividend payout ratio perusahaan, maka akan
semakin tepat waktu pengembalian kewajiban-kewajiban jangka pendek yang akan diberikan kepada kreditor jangka pendek, demikian pula sebaliknya semakin
kecil buruk tingkat likuiditas perusahaan, maka semakin tidak tepat waktu pengembalian kewajiban-kewajiban jangka pendek yang akan diberikan kepada
kreditor jangka pendek. Walaupun tingkat likuiditas perusahaan sektor tambang baik namun pada kenyataannya dividend payout ratio beberapa perusahaan
tambang meningkat, hal ini disebabkan karena kondisi keuangan perusahaan yang kurang baik seperti laba perusahaan yang mengalami penurunan, biaya operasi
perusahaan yang dikeluarkan tinggi perusahaan sektor tambang masih mampu membagikan dividennya kepada investor.
Dengan sendirinya likuiditas suatu perusahaan ditentukan oleh keputusan- keputusan di bidang investasi dan cara pemenuhan kebutuhan dananya. Dari
uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa makin kuat posisi likuiditas suatu perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu-waktu mendatang, makin
tinggi ”dividend payout ratio”nya. Riyanto 2010: 267.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktorina dan Suharli, 2005 dan Inayati, Noor 2009, menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang
positif antara profitabilitas, likuiditas terhadap pertumbuhan perusahaan terhadap dividend payout ratio. Semakin rendah likuiditas perusaahan maka akibat yang
ditimbulkan maka kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividen juga terbatas, maka investor tidak akan lagi menanamkan investasinya pada perusahaan
tersebut.
4.5.3. Pengaruh Debt Equity Ratio Terhadap DPR Perusahaan Tambang
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Variabel hutang tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio perusahaan sektor tambang yang go public di BEI. Apabila perusahaan
menetapkan bahwa pelunasan hutangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk
keperluan tersebut, hal ini berarti bahwa hanya sebagian kecil saja dari pendapatan atau earnings yang dapat dibayarkan sebagai dividen, dengan kata lain
perusahaan harus menetapkan dividend payout ratio yang rendah. Kebijakan manajer dalam perusahaan tambang dalam menentukan tingkat
leverage terlalu besar justru tidak menguntungkan bagi perusahaan. penggunaan sumber dana eksternal yaitu hutang tidak menjadi masalah selama usaha berjalan
normal karena perusahaan mempunyai harapan akan memperoleh laba bersih yang lebih besar daripada biaya bunga, dalam memprediksi harga saham Lindananty,
2004: 169. Debt equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat leverage penggunaan utang terhadap total shareholders’ equity yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dimiliki perusahaan Ang 1997:18.35. Peningkatan utang ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya semakin
tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan membayar deviden.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktorina dan Suharli, 2005. Sedangkan, tingkat leverage perusahaan investee berhubungan
negatif dengan tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor karena tingkat leverage menunjukkan bahwa investee melunasi kewajibannya dari
laba yang ada sehingga dividen yang dibagikan ke investor menjadi kecil.
4.6. Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu