Pembahasan Pengetahuan Mahasiswa Tingkat III Akademi Kebidanan Widya Husada Medan Tentang Hipotermi pada Bayi Baru Lahir Tahun 2009

Berdasarkan hasil pengetahuan responden tentang hipotermi pada bayi baru lahir menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 103 orang 85,8, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 12 orang 10 dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 5 orang 4,2

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari 120 mahasiswa tingkat III, mayoritas memperoleh informasi tentang hipotermi pada bayi baru lahir dari dosen yaitu 78 orang 65. Hal ini dikarenakan mahasiswa lebih sering berinteraksi dengan dosen dan mereka sebelumnya sudah pernah mendapatkan pelajaran tentang hipotermi pada bayi baru lahir. Menurut Notoadmodjo 2003, pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai macam sumber misalnya media masa, media elektronik, buku petunjuk, guru, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Pengetahuan dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berprilaku sesuai keyakinan tersebut. Dari hasil penelitian tersebut menggambarkan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang hipotermi pada bayi baru lahir adalah baik 85,8. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan sangat mempengaruhi seseorang dalam berfikir atau menelaah sesuatu hal, bersikap dan berbuat sehingga makin tinggi pengetahuan seseorang diharapkan akan semakin mudah dalam bersikap dan bertindak sebaliknya bila pengetahuan kurang maka akan lebih sulit dalam bersikap dan bertindak Notoadmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa mahasiswa tingkat III mayoritas berpengetahuan baik mengenai defenisi hipotermi yaitu 83 orang 57,2, penyebab hipotermi yaitu 81 orang 55,9, tanda-tanda hipotermi yaitu 86 orang 59,3, pencegahan hipotermi yaitu 85 orang 58,6 dan penanganan hipotermi yaitu 83 orang 57,2 Hasil terlampir. Agar mempunyai pengetahuan yang baik tentunya perlu disertai usaha untuk memperoleh pengetahuan tersebut karena pengetahuan itu harus dicari, seperti yang dikemukakan oleh Notoadmodjo 2003 bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Dan sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata, hidung dan telinga. Program D III Kebidanan merupakan pendidikan formal yang melahirkan bidan- bidan yang kelak bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya kebidanan. Pengetahuan peserta didik yang memadai terutama mengenai pengetahuan mahasiswa tentang hipotermi pada bayi baru lahir perlu diperhatikan baik oleh peserta didik maupun institusi pendidikan terkait untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat akan kesehatan secara optimal nantinya. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan