Pilar dengan Chasing Ketinggian 49h V1 Pilar dengan Chasing Ketinggian 13h V2

4.8 Pengamatan Pola Gerusan

Pola gerusan ini akan ditampilkan dalam bentuk grafik dan kontur

4.8.1 Pilar dengan Chasing Ketinggian 49h V1

Gambar 4.8 Grafik Gerusan terhadap Waktu Variasi 1 49h Ganbar 4.9 Isometri Gerusan Lokal pada Pilar V1 49h 5 10 15 20 25 1 4 7 10 25 40 70 11 5 160 20 5 waktu t k e da la m a n ge rus a n ds 45 90 135 180 Gambar 4.10 Kontur Gerusan Lokal Pilar V1 49h Berdasarkan gambar 4.10, dapat di asumsikan bahwa dasar suatu bentuk kontur di sekitar pilar sama dengan kedalaman gerusan. Bagian samping pilar memiliki kontur yang lebih rapat, hal ini karena intensitas aliran pada posisi samping pilar cukup tinggi dibanding dengan posisi yang lain.. Disamping itu dengan penambahan chasing pada pilar, secara otomatis mengurangi lebar penampang basah saluran . Aliran yang membentur pilar berchasing akan membentuk dua kali vortek, yaitu pada pilar dan pada chasing. Masing-masing pusaran memiliki pola yang berbeda. Pada chasing pusaran yang terjadi membentuk aliran vertikal yang menjadikan gerusan. Sedangkan pada pilar terjadi benturan 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 kembali setelah pusaran yang disebabkan oleh pilar, pada arah vertikal dengan chasing di bawah pilar setinggi 4 cm dari dasar saluran. Gerusan yang terjadi pada samping pilar sama sekali tidak dipengaruhi oleh pilar namun karena sistem pusaran yang disebabkan oleh chasing. Gerusan yang terjadi sangat cepat pada menit-menit awal percobaan, Pergerakan aliran di hilir pilar yang cenderung berputar berakibat adanya pendangkalan gerusan. Memasuki menit ke 130 proses gerusan berakhir, dan sudah tidak lagi terjadi gerusan.

4.8.2 Pilar dengan Chasing Ketinggian 13h V2

Gambar 4.11 Grafik Gerusan terhadap Waktu V2 13h 2 4 6 8 10 12 14 1 3 5 7 9 15 25 35 50 70 100 130 160 190 220 time s c our de e p 45 90 135 180 Gambar 4.12 Isometri Gerusan Lokal pada Pilar V2 13h Gambar 4.13 Kontur Gerusan Lokal pada Pilar V3 13h 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 Berdasarkan gambar 4.13, diperoleh suatu pola gerusan dan pola aliran,yang mirip dengan pola pada pilar dengan ketinggian chasing 4 cm, gerusan masih terjadi dengan cepat pada menit-menit awal dan semakin kecil pada waktu yang lama dan kemudian berhenti menggerus. Gerusan terbesar masih terjadi pada posisi samping pilar, dan semakin dangkal menuju ke hilir pilar. Gerusan yang terjadi masih disebabkan oleh adanya pusaran yang ditimbulkan oleh chasing, mengingat ketinggian pemasangan chasing yang masih cukup signifikan dengan ketinggian 3 cm terhadap dasar saluran. Kerapatan kontur sangat rapat pada posisi samping pilar yang disebabkan oleh pusaran air yang memiliki intensitas pergerakan aliran yang cukup besar disbanding posisi yang lain. Dengan pola gerusan yang lebih kecil dibanding dengan percobaan pertama. Tumpukan sedimentasi juga semakin kecil seiring turunnya pemasangan diameter chasing, karena pusaran yang terjadi pada hilir pilar tereduksi dengan tekanan dari bagian atas chasing yang semakin turun.

4.8.3 Pilar dengan Chasing Ketinggian 29h V3