Analisis Gradasi Butiran HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Gradasi Butiran

Material dasar yang digunakan adalah pasir alam yang lolos saringan ASTM no. 10 dengan d 50 = 0.39 mm, dan berat jenis SG=2.66 dan kadar Lumpur 0.34 . Data tersebut kemudian di sajikan dalam bentuk tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Analisis Gradasi Ayakan Ayakan Berat Barat berat No. dalam tertahan lolos lolos mm gr gr eW x 100 4 4,750 d 1 = 0 e 1 = 900,00 100,00 e 7 =W- Σd 10 2,000 d 2 = 0 e 2 = 900,00 100,00 e 6 =d 7 +e 7 20 0,850 d 3 = 168,2 e 3 = 731,80 81,31 e 5 =d 6 +e 6 40 0,425 d 4 = 237 e 4 = 494,80 54,98 e 4 =d 5 +e 5 60 0,250 d 5 = 269,2 e 5 = 225,60 25,07 e 3 =d 4 +e 4 140 0,106 d 6 = 179,7 e 6 = 45,90 5,10 e 2 =d 3 +e 3 200 0,074 d 7 = 42,8 e 7 = 3,10 0,34 e 1 =d 2 +e 2 Σd = 896,90 Sumber hasil penelitian Hasil penelitian diameter butiran pasir yang digunakan sebagai material dasar dapat kita lihat pada Gambar 4.1 berikut ini Gambar 4.1 Kurva Diameter Butiran 4.2 Pola Aliran Penelitian ini menggunakan alat utama recirculating sediment flume yang dilengkapi dengan rigid bed protection sepanjang 20 cm, dan di bagian hulu flume dipasang gravel sepanjang 60 cm dengan ketebalan 5 cm. Pada dasar saluran adalah pasir dengan tebal 10 cm terhadap dasar flume. Dengan variasi ketinggian chasing terhadap dasar saluran adalah 0h, 19h, 29h, 13h, 49h Pengujian ini menggunakan debit Q=3.64 ldt, U 0.1925 md, U c 0.26 mdt dengan D o =90 mm, dengan kondisi aliran seragam permanen steady uniform dimana pada debit dan ketinggian aliran ini butiran tidak bergerak, artinya tidak ada perpindahan butiran material dasar, sehingga konfigurasi dasar tetap. Intensitas aliran UUc=0.7, dan bilangan froude didapat :0.238, sedangkan angka reynold adalah 17325, dan masuk dalam tipe aliran turbulen. Dari hasil running dapat diketahui bahwa, pemasangan pilar pada suatu penampang aliran berakibat menyempitnya penampang aliran dan menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan pada hilir pilar, yang menyebabkan terjadi 20 40 60 80 100 0,01 0,1 1 10 Grain Diameter, mm Pe rc e n t Fi n e r, pusaran dan aliran vertikal menuju ke dasar saluran. Akan tetapi laju aliran ini terhenti oleh adanya chasing yang menyelubungi pilar, sehingga aliran vertikal yang seharusnya membentur dasar saluran tertahan. Pada posisi hilir pilar, terjadi pusaran akibat loncatan aliran yang tertahan oleh chasing dan bertemu dengan sistem vortek dari samping pilar.

4.3 Pemilihan