Desain Penelitian METODE PENELITIAN

tindakan, observasi, dan refleksi. Empat langkah yang saling berkaitan itu dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas sering disebut istilah satu siklus. Menurut Arikunto 2006:91 penelitian tindakan kelas, terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut: 1. Penelitian yaitu kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan yaitu sesuatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3. Kelas yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian tindakan kelas bertujuan mengembangkan kemampuan dan ketrampilan guru untuk menghadapi masalah actual dalam pembelajaran di kelas, sehingga dapat meningkatkan praktik belajar di kelas secara berkesinambungan. Pada penelitian ini peneliti bekerja sama dengan orang lain sebagai pengamat jalannya penelitian.

D. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan sebuah metode agar hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana yang ditentukan. Metode Penelitian mempunyai peranan penting dalam suatu penelitian yang dapat memperlancar proses penelitian sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang diinginkan. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi disebuah kelas secara bersama Arikunto, 2006:3. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Ciri bahwa anak sedang dalam keadaan belajar adalah otaknya aktif berpikir, mencerna bahan yang sedang dipelajarinya. Jangan sampai guru terkecoh, kelihatnnya anak duduk manis, tetapi perhatiannya ke tempat lain. Oleh karena itu, sesekali guru harus melakukan pengecekan, apakah siswa melamun, bermain, atau berpikir mengikuti pelajaran. Adapun karakteristik penelitian tindakan kelas, yaitu: 1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi oleh guru dalam instruksional. 2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya. 3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. 4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional. 5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. Penelitian tindakan kelas Classroom Action Research adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran Aqib, 2006:19. Pelaksanaan model ini mencakup empat langkah yaitu: 1. Perencanaan Planning 2. Aksi tindakan Acting 3. Observasi Observing 4. Refleksi Reflecting Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai suatu siklus Depdiknas, 2000: 20. Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam 2 dua siklus, setiap siklus ada 4 empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan implementasi, pengamatan observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan oleh guru praktikan sejarah SMA 1 Bangsri dan juga bertindak sebagai peneliti. Perencanaan Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II Pengamatan selesai Bagan 2. Model Penelitian Tindakan Sumber : Suharsimi Arikunto,dkk. Penelitian Tindakan Kelas 2006:16 Adapun langkah-langkah tindakan yang dilakukan untuk setiap sirklus akan dijabarkan sebagai berikut : 1. Siklus I Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I adalah a. Perencanaan planing Perencanaan disini juga sebagai persiapan tindakan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah : 1 Membuat rencana pelakasanaan pembelajaran RPP 2 Mempersiapkan materi yaitu tentang mengidentifikasi peradaban awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia. 3 Menyusun daftar pertanyaan 4 Membuat lembar penilaian untuk siswa dan lembar penilaian untuk guru. 5 Membuat lembar soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. b. Pelaksanaan tindakan 1 Guru mengabsen siswa untuk mengetahui kehadiran siswanya. 2 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 3 Guru menyajikan materi yang akan dipelajari. 4 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya menggali dan menuntun kepada seluruh kelas 5 Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab dan atau mengemukakan pendapat. 6 Peneliti mengawasi jalannya kegiatan. 7 Guru memberikan kesimpulan. 8 Peneliti menganalisis pembelajaran dan siswa menganalisis hasil akhir pembelajaran pada materi tersebut. 9 Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I c. Observasi Pengamatan Pada kegiatan ini peneliti dibantu oleh guru bidang studi. Kegiatan ini untuk mengetahui sejauh mana pelaksaan tindakan setelah menggunakan model pebelajaran probing-prompting dapat mencapai standar ketuntasan belajar siswa. Observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Aspek yang diperhatikan dalam observasi ini adalah sebagai berikut: 1 keaktifan siswa 2 kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung 3 banyaknya siswa yang bertanya 4 perhatian siswa terhadap siswa yang menjawab pertanyaan di kelas. 5 Kelancaran siswa dalam mempraktekkan langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran probing-prompting. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya. d. Refleksi Refleksi merupakan langkah analisis hasil kerja siswa. Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi atau perbaikan terhadap rencana siklus II. Refleksi siklus I digunakan untuk mengubah strategi dan sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus II. Hasil refleksi ini akan digunakan sebagai perbaikan dalam pelaksanaan siklus II. 2. Siklus II Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II adalah a. Perencanaan Perencanaan disini juga sebagai persiapan tindakan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah 1 Identifikasi masalah dan perumusan berdasarkan refleksi 2 Membuat rencana pelakasanaan pembelajaran RPP 6 Mempersiapkan materi yaitu tentang mengidentifikasi peradaban awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia. 3 Menyusun daftar pertanyaan 4 Membuat lembar soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melakukan siklus II b. Pelaksanaan tindakan 1 Guru mengabsen siswa untuk mengetahui kehadiran siswanya. 2 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 3 Guru menyajikan materi yang akan dipelajari. 4 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya menggali dan menuntun kepada seluruh siswa di kelas. 5 Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab dan atau mengemukakan pendapat. 6 Peneliti mengawasi jalannya kegiatan. 7 Guru memberikan kesimpulan. 8 Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II pada akhir pelajaran c. Observasi Pada kegiatan ini peneliti dibantu oleh guru bidang studi. Kegiatan ini untuk mengetahui sejauh mana pelaksaan tindakan model pembelajaran probing-prompting dapat mencapai standar ketuntasan belajar siswa. Observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Aspek yang diperhatikan dalam observasi ini adalah sebagai berikut: 1 Keaktifan siswa 2 Kegiatan guru selama proses pembelajarn berlangsung 3 Banyaknya siswa yang bertanya 4 Perhatian siswa lain terhadap siswa yang menjawab pertanyaan di kelas. 5 Kelancaran siswa dalam mempraktekkan langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran probing-prompting. d. Refleksi Refleksi merupakan langkah analisis hasil kerja siswa. Refleksi pada siklus II dilaksanakan segera setelah tahap pelaksanaan atau tindakan dan observasi selesai. Pada tahap ini peneliti dan guru kelas mendiskusikan hasil yang meliputi kelebihan dan kekurangan pada siklus II.Hasil refleksi pada siklus II diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA N 1 Bangsri Kabupaten Jepara.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

2 10 121

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DI KELAS X AP 1

0 18 144

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH

1 9 191

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ANATOMI FISIOLOGI KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 4 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMUNIKASI KELAS X AP DI SMK TELADAN PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 25

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SEJARAH KELAS X.

0 1 42

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X.5 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X DI SMA N 1 BANGSRI KABUPATEN JEPARA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Penggunaan VCD Pembelajaran Sejarah Pada Materi Kehidupan Manusia Purba Di Indonesia Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas X-3 Semester 2 SMA Negeri 1 Kembang Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 0 85

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING PADA SISWA KELAS X KULIT A SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN PADA SISWA KELAS X-2 SMA N 2 BAE KUDUS

0 0 23