Analisis Data METODE PENELITIAN

c. Metode dokumentasi Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis Arikunto, 2006:158. Dokumentasi digunakan untuk mencari data tertulis. Metode dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan penalitian ini. Dokumen yang digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini merupakan sejumlah data yang bersifat tertulis meliputi daftar nama siswa, daftar nilai siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran, serta catatan yang relevan dengan kebutuhan penelitian. Data tambahan lainnya diperoleh dari foto, baik iti foto tentang orang dan latar penelitian. Diharapkan dengan penggunaan foto dalam penelitian ini kredibilitas penelitian dapat dipertanggung jawabkan, karena sifatnya yang dapat digunakan sebagai fakta penelitian.

F. Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi hasil belajar hasil tes tertulis, dan lembar kuesioner tentang tanggapan siswa terhadap pembelajaran. Analisis tes hasil belajar yang diperoleh dari tes akhir siklus bertujuan untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa pada tiap akhir siklus pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa dihitung dengan rumus: 1. Analisis Tes Hasil Belajar 100 x soal butir Banyaknya benar dijawab yang soal butir Banyaknya Nilai = Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 65 dinyatakan mengalami kesulitan belajar dan siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 dinyatakan telah tuntas belajar, sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditargetkan sekolah. Untuk mengihitung ketuntasan klasikal digunakan rumus: 100 65 x siswa Jumlah nilai mendapat yang siswa Jumlah Ketuntasan £ = Depdiknas, 2004: 17. 2. Analisis Aktivitas Siswa Penilaian aktivitas siswa dari lembar observasi dilakukan dengan menguantitatifkan hasil observasi dari indikator yang ditetapkan dengan memberi skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya kemudian dianalisis dengan analisis presentase menggunakan rumus distribusi presentase sebagai berikut: 100 x N S P = Keterangan: P = Presentase pelaksanaan S = Jumlah skor perolehan N = Jumlah skor total Ali, 1987: 184. Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif sebagai berikut: 76 - 100 = Baik 56 - 76 = Cukup 40 - 55 = Kurang Baik 40 = Tidak Baik Arikunto, 1997: 86. 3. Analisis Kinerja Guru Penilaian lembar observasi dilakukan dengan memasukkan skor sesuai dengan skala yang telah ditentukan pada setiap aspek yang diamati. Setelah itu jumlahnya dijumlahkan untuk dianalisis presentase dengan rumus berikut : 100 x N S P = Keterangan: P = Presentase pelaksanaan S = Jumlah skor perolehan N = Jumlah skor total Ali, 1987: 184. Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif sebagai berikut: 76 - 100 = Baik 56 - 76 = Cukup 40 - 55 = Kurang Baik 40 = Tidak Baik Arikunto, 1997: 86. 4. Angket Respon Siswa Analisis data yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa adalah analisis presentase deskriptif kualitatif. Selanjutnya, jumlah skor yang diperoleh dibuat frekuensi banyaknya siswa yang mengisi angket pada tiap pernyataan. Lembar keusioner tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran. Lembar kuesioner tanggapan siswa ini digunakan untuk mengambil data sebagai berikut : 1 Ketertarikan siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan diterapkannya model pembelajaran probing-prompting. 2 Penerapan model pembelajaran probing-prompting dapat membantu mengembangkan pemahaman siswatidak. Data yang diperoleh diananlisis dengan menentukan persentase setiap pertanyan untuk mengetahui tanggapan siswa.

G. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

2 10 121

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DI KELAS X AP 1

0 18 144

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH

1 9 191

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ANATOMI FISIOLOGI KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 4 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMUNIKASI KELAS X AP DI SMK TELADAN PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 25

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SEJARAH KELAS X.

0 1 42

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X.5 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X DI SMA N 1 BANGSRI KABUPATEN JEPARA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Penggunaan VCD Pembelajaran Sejarah Pada Materi Kehidupan Manusia Purba Di Indonesia Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas X-3 Semester 2 SMA Negeri 1 Kembang Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 0 85

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING PADA SISWA KELAS X KULIT A SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN PADA SISWA KELAS X-2 SMA N 2 BAE KUDUS

0 0 23