Hakikat Dramatik Kerangka Berpikir

2.4 Hakikat Dramatik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dramatik mempunyai arti dramatis, yang berarti mengenai drama, bersifat drama. Bersifat drama sama artinya dengan mempunyai sifat drama. Drama memiliki pengertian kisah, terutama yang memiliki konflik yang disusun untuk suatu pertunjukan teater. Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action, dan ketegangan pada pendengar atau penonton. Menurut Aristoteles, struktur dramatik adalah suatu susunan yang di dalamnya terdapat tiga babak, yaitu babak awal, babak tengah, dan babak akhir Nuryatin 2010:11. Dalam babak akhir, dilibatkan pula dua tahap dalam plot utama yaitu komplikasi kesulitan dan unraveling menyelesaikan kesulitan. Boot dalam Nuryatin 2010:8 menyebut dramatik sebagai ragaan telling and showing. Dalam ragaan, cerita itu sendiri netral, pembaca dapat menentukan sendiri pilihannya tentang watak atau sifat sang tokoh setelah berdialog dengan cerita, sebab di dalam ragaan berbagai suasana dapat dimunculkan melalui gaya yang menyirat secara tidak langsung Foster dkk dalam Nuryatin 2010:9. Kata dramatis, sering kali digunakan dalam kalimat yang artinya melebih- lebihkan hiperbola, dengan tujuan agar yang mendengarkan percaya. Naskah lakon disusun dengan susunan dramatik, agar konflik yang terbangun dalam cerita, lebih hidup dan mengena bagi penonton. Dalam membangun konflik, alur, tokoh, dan latar saling mendukung. Menuturkan cerita dramatik digunakan untuk menggugah emosi pihak komunikan, tidak hanya sekedar untuk menuturkan jalan kisah hanya dengan tujuan agar yang mendengarkan tahu. Dalam penceritaan secara dramatik terkandung maksud untuk menggugah emosinya dan mempersuasi komunikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dramatis berhubungan dengan cara untuk menghidupkan cerita, untuk menggugah emosinya atau mempersuasi komunikan.

2.5 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur dramatik teks ketoprak dalam lakon Sri Huning Mustika Tuban. Struktur lakon tersebut meliputi unsur-unsur penting yang membina sebuah drama dalam teks ketoprak dalam lakon Sri Huning Mustika Tuban, antara lain alur atau plot, tokoh dan penokohan, latar atau setting, serta tema dan amanat dengan menggunakan teori strukturalisme, pendekatan objektif, dan metode struktural. Sehingga dapat diketahui hubungan antar unsur-unsur intrinsik tersebut. Di bawah ini adalah bagan kerangka berpikir. Struktur dramatik Unsur-unsur intrinsik Alur atau plot Tokoh dan Penokohan Latar atau setting Tema dan amanat BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian