• Kelurahan Kota Bangun. • Kelurahan Titi Papan.
• Kelurahan Mabar Hilir.
4. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV WASKON IV
Kepala seksi : Erwin Sianipar • Kelurahan Sicanang.
• Kelurahan Belawan Bahari. • Kelurahan Belawan Bahagia.
• Kelurahan Belawan I. • Kelurahan Belawan II.
• Kelurahan Bagan Deli.
Cat: Wajib Pajak bendaharawan Berada di Pengawasan Seksi Wakson IV ;
3.1.9. Account Resperentative AR
Account Resperentative AR merupakan petugas di Kantor Pajak , yang memantau keadaan wajib pajak sebagai penghubung dan tempat
konsultasi antara Wajib Pajak dengan Kantor Pelayanan Pajak.
Universitas Sumatera Utara
Keberadaan Account Resperentative AR merupakan bentuk peningkatan pelayanan kepada Wajib Pajak. Wajib Pajak akan dilayani oleh Account
Resperentative AR yang telah ditunjuk sehingga akan terjalin
keterbukaan.
Tugas Account Resperentative AR : a.
Melayani penyelesaian permohonan retisusi Pajak Pertambahan Nilai.
b. Melayani penerbitan surat perintah membayar kelebihan pajak
SMPKP
c. Melayani penyelesaian permohonan legalisasi ijn prinsip pembebasan
Pajak Penghasilan pasal 22 impor.
Jangka waktu penyelesaian : a.
- 2 bulan sejak saat diterimanya permohonan surat secara lengkap.
-
4 sejak saat diterimanya permohonan secara lengkap
-
12 bulan sejak permohonan diterima secara lengkap.
b. 3 minggu sejak Surat Keterangan Pajak Lebih Bayar diterbitkan
atau 3 minggu sejak permohonan diterima secara lengkap.
c.
3 minggu sejak surat permohonan diterima secara lengkap.
d.
5 hari kerja sejak surat permohonan diterima secara lengkap. 3.1.10. Fungsional Pemeriksa dan Penilai
Pejabat Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional Pemeriksa dan Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung
kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama. dalam melaksanakan pekerjaannya, Pejabat Fungsional pemeriksa berkoordinasi
Universitas Sumatera Utara
dengan Seksi Pemeriksaan sedangkan Pejabat Fungsional Penilai berkoordinasi dengan Seksi Ekstensifikasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA
LAPANGAN MANDIRI PKLM A. Ketentuan Umum
1. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Nomor PER- 20 PJ2013 Pasal 15 “Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang melakukan penyerahan yang
dikenai Pajak Pertambahan Nilai berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984, kecuali pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan
oleh Menteri Keuangan, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan, danatau tempat
kegiatan usaha untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak” Kewajiban pelaporan sendiri terkait pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM. Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan suatu usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib
Pajak Badan disamping kewajiban mendaftarkan diri , terdapat pula kewajiban melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak PKP
sebelum menyerahkan penyerahan Barang Kena Pajak BKP dan atau Jasa Kena Pajak JKP bagi yang memenuhi sebgai Pengusaha Kena Pajak. Berdasarkan
Undang – Undang No.8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Sebagaimana Telah di Ubah
Universitas Sumatera Utara
dengan Undang – Undang No. 42 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 14 disebutkan bahwa Pengusaha adalah Orang Pribadi atau Badan yang dalam bentuk apapun dalam
kegiatan usaha atau pekerjaanya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak
berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.
Sedangkan yang di maksud Pengertian Pengusaha Kena Pajak menurut Pasal 1 ayat 15 Undang – Undang No. 42 Tahun 2009 adalah Pengusaha yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
2. Kewajiban Pengusaha Kena Pajak PKP
• Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
• Memungut Pajak Terutang. • Menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus dibayar
dalam hal Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan serta menyetorkan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah yang terutang; dan • Melaporkan pemungutan, penyetoran, dan perhitungan pajaknya
paling lambat akhir bulan berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
B. Jangka Waktu Pelaporan Kegiatan Usaha