Penelitian Relevan Kerangka Berpikir

dalam suatu variabel independen pada satu level variabel independen yang berbeda atau disebut uji-t interaksi. Keunggulan: 1 SPSS mampu mengolah data dari berbagai program hitung lain. 2 Disediakan berbagai pilihan rumus analisis. 3 Mampu menampilkan banyak angka pada fungsi-fungsi statistik dan kemudian mempresentasikan hasilnya dalam berbagai format termasuk format grafis.

1.6 Penelitian Relevan

Penelitian mengenai analisis butir soal dilakukan oleh DiBattista dan Kurzawa 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaran soal 30 tidak memuaskan. Dari 3819 pengecoh, 45 buruk karena dipilih kurang dari 5 peserta tes. Lebih dari 40 butir soal memiliki daya beda tidak memuaskan dan lebih dari 6 soal tes memiliki 50 pengecoh yang buruk. Disarankan kepada para pembuat soal pilihan ganda untuk meningkatkan kualitas soal pilihan gandanya dengan melakukan analisis butir soal dan memperbaiki kualitas pengecoh. Penelitian mengenai kualitas butir soal kendali mutu dilakukan oleh Widayati 2012. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa soal memiliki kualitas baik. 5 paket yang dianalisis memiliki butir valid berkisar 75-95. Angka reliabilitas berkisar 0,75-0,85. Tingkat kesukaran butir yang tergolong sedang pada 5 paket berkisar 45-70. Daya pembeda yang baik berkisar 55-60. Pengecoh yang berkualitas sangat baik berkisar 35-62,5. Penelitian serupa dilakukan oleh Nurwahyuningsih 2012 yang menunjukkan soal uji cobayang dianalisis tergolong baik. Validitas isi soal cukup baik dengan 49,01 dinyatakan diterima. Reliabilitas soal tergolong baik yakni 0,905. Indeks kesulitan butir soal 100 tergolong baik. Keefektifan pengecoh butir soal tergolong cukup baik karena 72,94 dinyatakan efektif.

1.7 Kerangka Berpikir

Program uji coba UN yang mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan mental dan kompetensi siswa menghadapi UN. Di SMA 1 Kudus, uji coba UN kimia dilakukan sebanyak 4 kali. Soal uji coba UN kimia yang digunakan belum diketahui kualitasnya karena belum pernah dilakukan uji kualitas soal. Sebagai program persiapan UN, soal yang dipakai pada uji coba harus memenuhi persyaratan tes yang baik sehingga dapat dengan tepat mengukur kemampuan siswa. Hal serupa diungkapkan Amalia dan Widayati dalam jurnal berjudul ―Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun β01β‖ yang menyatakan bahwa tes kendali mutu uji coba membutuhkan instrumen butir soal yang berkualitas sehingga dapat menjamin kualitas tes yang disajikan kepada peserta didik. Oleh karena itu, mengingat belum adanya uji kualitas soal uji coba UN di SMA 1 Kudus, perlu dilakukan analisis untuk mengetahui kualitas soal tersebut. Untuk mengetahui kualitas suatu instrumen tes, dapat dilakukan analisis per butir soal secara empiris menggunakan jawaban siswa. Selain itu, karena fungsi uji coba UN sebagai persiapan UN, pembuatan soal harus merujuk pada SKL UN, sehingga selain analisis butir, dapat juga dilakukan analisis kesesuaian soal terhadap kisi-kisi dan SKL UN. Gambar 2.3 berikut ini menyajikan kerangka berpikir penelitian dalam bentuk bagan. Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penelitian Soal uji coba UN kimiayang digunakan di SMA 1 Kudus belum pernah dianalisis Analisis kualitas soal Analisis Kuantitatif Dilakukan analisis butir meliputi validitas butir, daya pembeda, tingkat kesukaran, kualitas pengecoh, reliabilitas soal, dan seleksi butir Analisis Kualitatif Dilakukan analisis kesesuaian kompetensi melalui telaah kisi- kisi soal berpedoman SKL UN Kimia Kualitas soal belum diketahui, meliputi kesesuaian kompetensi, validitas butir, daya pembeda, tingkat kesukaran, kualitas pengecoh, dan reliabilitas soal Pembahasan hasil Mengetahui kualitas soaluji coba UN kimiayang digunakan di SMA 1 Kudus

BAB 3 METODE PENELITIAN