Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan nasional di Indonesia diselenggarakan berdasar Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu hal yang diatur dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan formal 9 tahun, meliputi jenjang pendidikan dasar; pendidikan menengah pertama; dan pendidikan menengah atas, adalah evaluasi pendidikan. Sebagai sebuah sistem yang kompleks, penyelenggaraan pendidikan mencakup banyak aspek seperti kurikulum, guru, materi ajar, dan siswa. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dan kekurangan dalam pelaksanannya, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap aspek-aspek tersebut. Bentuk evaluasi yang dilakukan dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia adalah ujian nasional UN. Ujian nasional UN merupakan kegiatan evaluasi dalam bentuk tes tertulis yang meliputi kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional. Untuk jenjang pendidikan menengah, UN dilaksanakan sebagai indikator untuk menentukan kelulusan siswa. Dalam pelaksanaan UN, siswa dinyatakan lulus dari suatu jenjang pendidikan dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya apabila siswa mampu menguasai Standar Kompetensi Lulusan SKL yang ditetapkan dalam UN dan mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan. SMA 1 Kudus merupakan salah satu sekolah yang setiap tahun mengikuti UN. Hasil analisis yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional 2012 menunjukkan bahwa nilai rata-rata UN Kimia SMA 1 Kudus pada 2 tahun terakhir adalah 9,22 dan 9,31. Meskipun dari segi nilai mengalami peningkatan, terdapat beberapa kompetensi dimana daya serap siswa masih kurang. Daya serap adalah informasi persentase jawaban benar sebagai gambaran kemampuan peserta didik menguasai indikator kompetensi. Dengan melihat hasil UN pada tahun- tahun sebelumnya, upaya persiapan menjelang UN perlu dilakukan agar pencapaian hasil yang baik tetap dipertahankan dan daya serap siswa yang kurang pada beberapa kompetensi dapat ditingkatkan. Salah satu upaya persiapan UN adalah melakukan evaluasi awal hasil belajar melalui pelaksanaan uji coba UN. Uji coba UN dilaksanakan melalui penyelenggaraan tes tertulis. Pada tahun ajaran 20122013, uji coba UN di SMA 1 Kudus dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan rincian 1 kali uji coba kabupaten dan 3 kali uji coba sekolah. Soal uji coba UN merupakan salah satu instrumen penilaian hasil belajar.Berdasarkan Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 mengenai Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi. Untuk soal uji cobaUN, indikator pencapaian kompetensitermuat dalam SKL Standar Kompetensi Lulusan UN. Berdasarkan keterangan salah seorang guru kimia SMA 1 Kudus, soal uji cobaUN kimia yang digunakan tidak dianalisis sehingga tidak diketahui bagaimana kualitas soal tersebut. Suharsimi 2010 menyatakan bahwa instrumen yang tidak baik akan menghasilkan kesimpulan yang tidak sesuai kenyataan. Pernyataan ini diperkuat oleh Jandaghi dan Shaterian 2008 yang menyatakan bahwa butir-butir pertanyaan dalam tes memainkan fungsi vital pada prestasi siswa, sehingga tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas dari butir-butir pertanyaan tes harus dipastikan untuk menghasilkan output yang baik. Output yang diharapkan pada pelaksanaan uji coba UN adalah gambaran kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi-kompetensi yang diujikan dalam UN. Apabila soal uji coba UN tidak memiliki kualitas yang baik, maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa dengan tepat sehingga tujuan uji coba tidak tercapai dengan efektif. Soal uji coba UN yang baik memiliki kualitas butir yang baik dan sesuai dengan SKL UN. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dilakukan penelitian dengan judul: “KUALITAS PAKET-PAKET SOAL UJI COBA UJIAN NASIONAL KIMIA DI SMA 1 KUDUS TAHUN AJARAN 20122013”. Penelitian dilakukan dengan menganalisis kualitas soal uji coba UN kimia yang digunakan oleh SMA 1 Kudus. Kualitas soal dilihat dari kesesuaian soal terhadap kompetensi yang diharapkan tercapai dan kualitas butir soal. Analisis kesesuaian soal akan menelaah apakah soal uji cobaUN kimia sudah sesuai dengan kisi-kisi pembuatan yang memuat SKL UN, sedangkan kualitas butir soal akan dilihat dari validitas butir, tingkat kesukaran, daya pembeda, kualitas pengecoh, reliabilitas soal, dan hasil seleksi butir.

1.2 Rumusan Masalah