BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Evaluasi, Asesmen, Pengukuran, dan Tes
Istilah evaluasi dan asesmen seringkali dipertukarkan. Evaluasi dan penilaian memiliki perbedaan yang mendasar. Menurut Mehrens Lehman
dalam Wulan 2010, asesmen merupakan suatu cara yang tepat untuk mengungkap proses dan kemajuan belajar. Asesmen dapat memberikan umpan
balik secara berkesinambungan tentang siswa untuk perbaikan pembelajaran. Sementara evaluasi merupakan pemberian nilai judgement terhadap hasil belajar
berdasarkan data yang diperoleh melalui asesmen. Harlen dalam Wulan 2010 mempertegas perbedaan lingkup evaluasi dan
asesmen dalam hal metode. Evaluasi dinyatakan menggunakan kriteria dan metode yang bervariasi. Asesmen dalam hal ini hanya merupakan salah satu dari
metode yang dipilih untuk evaluasi tersebut. Selain itu, subyek untuk asesmen hanya siswa, sementara subyek evaluasi lebih luas dan beragam seperti siswa,
guru, materi, dan lain-lain. Selain istilah evaluasi dan asesmen, dikenal pula istilah pengukuran dan
tes. Mengacu Widoyoko 2011, pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria. Pengukuran bersifat kuantitatif
skorangka yang diperoleh dengan menggunakan alat ukur atau instrumen yang standar baku. Dalam konteks hasil belajar, alat ukur atau instrumen tersebut
berbentuk tes atau non tes Arifin, 2009. Pengukuran yang tidak selalu menuntut
jawaban dan tidak memiliki jawaban benar atau salah dapat dilakukan melalui alat
ukur non-tes.
Gambar 2.1 menunjukkan keterkaitan evaluasi, asesmen, pengukuran, dan tes dalam pembelajaran menurut Wulan 2010. Tes adalah dasar dari pengukuran
dan pengukuran dapat berlanjut menjadi penilaian. Hasil pengukuran dan penilaian dapat diinterpretasikan untuk dasar pertimbangan pengambilan sesuatu
dan menjadi evaluasi.
Gambar 2.1 Keterkaitan Evaluasi, Asesmen, Pengukuran, dan Tes Wulan, 2010
2.2 Uji Coba Ujian Nasional
Ujian nasional merupakan agenda rutin tahunan pendidikan di Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2013 tentang
kriteria kelulusan dan penyelenggaraan ujian nasional mendefinisikan UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian kompetensi lulusan secara nasional
pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.UN merupakan upaya pemerintah untuk mengetahui capaian kinerja
Tes
Pengukuran Asesmen
Evaluasi
sekolah dan kinerja tenaga pendidik dan pendidikan mengacu pada Standar Pendidikan Nasional yang ditetapkan.
Pelaksanaan UN sebagai kegiatan evaluasi dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, hingga pada akhirnya akan dapat membenahi mutu
pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan dimulai dengan penentuan nilai batas atau cut off score. Seorang siswa dikatakan sudah luluskompeten bila telah
melewati nilai batas tersebut yang berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum menguasai
kompetensi. Mengetahui pentingnya UN sebagai acuan penentu kelulusan seorang
siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sekolah berupaya mempersiapkan siswanya dengan baik untuk menyambut datangnya UN. Kegiatan
yang rutin dilakukan sekolah sebagai persiapan UN adalah uji coba. Uji coba UN merupakan program yang dirancang instansi pendidikan
seperti sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempersiapkan mental dan kompetensi siswa menghadapi ujian nasional. Uji coba UN
dilaksanakan melalui pengadaan tes tertulis. Pembuatan soal uji coba menyesuaikan Standar Kompetensi Lulusan SKL UN.
Uji coba UN bertujuan untuk melihat pencapaian kompetensi siswa sesuai SKL UN. Untuk mencapai tujuan tersebut, instrumen soal yang digunakan harus
berkualitas baik. Widayati 2012 menyatakan bahwa tes kendali mutu atau uji coba membutuhkan instrumen butir soal yang berkualitas sehingga dapat
menjamin kualitas tes yang disajikan kepada peserta didik. Suharsimi 2010
menyatakan bahwa instrumen yang tidak baik akan menghasilkan kesimpulan yang tidak sesuai kenyataan. Berikut ini disajikan Gambar 2.2 yang menunjukkan
pengaruh kualitas tes.
Gambar 2.2 Pengaruh Kualitas Tes Suharsimi, 2010
2.3 Pengembangan Tes