menyatakan bahwa instrumen yang tidak baik akan menghasilkan kesimpulan yang tidak sesuai kenyataan. Berikut ini disajikan Gambar 2.2 yang menunjukkan
pengaruh kualitas tes.
Gambar 2.2 Pengaruh Kualitas Tes Suharsimi, 2010
2.3 Pengembangan Tes
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan uji coba UN adalah instrumen soal yang digunakan. Pembuatan butir soal dan kualitas soal uji
coba UN diupayakan mendekati soal UN. Soal yang terlampau sulit dapat menyebabkan turunnya kepercayadirian siswa menghadapi UN. Namun, soal yang
terlampau mudah akan menyebabkan siswa tidak mengembangkan kemampuan analisisnya.
Untuk menghasilkan instrumen tes yang baik, pembuat tes perlu melaksanakan langkah-langkah pengembangan tes. Mardapi dalam Widoyoko
2011 menyatakan ada sembilan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil belajar. Kesembilan langkah tersebut adalah:
1 Menyusun spesifikasi tes. Data benar
Kesimpulan sesuai kenyataan
Instrumen tidak baik Instrumen baik
Data tidak benar
Kesimpulan tidak sesuai kenyataan
Langkah awal dalam mengembangkan tes adalah menetapkan spesifikasi tes yang berisi uraian keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes.
Penyusunan spesifikasi tes mencakup kegiatan: 1 menentukan tujuan tes; 2 menyusun kisi-kisi; 3 memilih bentuk tes; dan 4 menentukan panjang tes.
2 Menulis soal tes. Penulisan soal merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-kisi yang telah dibuat.
3 Menelaah soal tes. Telaah dilakukan oleh ahli untuk memperbaiki soal jika ternyata masih
ditemukan kekurangan dan kesalahan dalam segi bahasa atau substansi. 4 Melakukan uji coba tes.
Uji coba ini dapat digunakan sebagai sarana memperoleh data empiris yang tingkat kebaikan soal yang telah disusun.
5 Menganalisis butir soal tes. Berdasarkan hasil uji coba, perlu dilakukan analisis meliputi data tentang
reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, pola jawaban, kualitas pengecoh, dan lain-lain.
6 Memperbaiki tes. Pada langkah ini biasanya dilakukan tes butir soal atau seleksi butir soal, yaitu
memperbaiki masing-masing butir soal yang masih belum baik. Ada kemungkinan terdapat butir soal yang sudah baik, perlu direvisi, atau dibuang.
7 Merakit tes.
Setelah butir soal dianalisis dan diperbaiki, langkah berikutnya adalah merakit butir-butir soal tersebut menjadi satu kesatuan tes.
8 Melaksanakan tes. 9 Menafsirkan hasil tes.
Skor tes ditafsirkan menjadi nilai, yaitu rendah, menengah, atau tinggi.
2.4 Analisis Kualitas Soal