KUD Mino Utomo sebagai Pihak yang mengelola TPI Moro

sangat tergantung dengan hasil laut. Kelembagaan KUD Mino Utomo tidak mampu menyelesaikan masalah ini.

2. KUD Mino Utomo sebagai Pihak yang mengelola TPI Moro

Setiap kapal yang mendapatkan hasil tangkapan, mestinya harus dijual di TPI MORO melalui proses pelelangan. Ada masalah, TPI Moro tidak dapat menjamin pembayaran kontan atas transaksi antara bakul dengan nelayan. Seharusnya TPI MORO hanya menyediakan fasilitas untuk transaksi jual beli antara bakul dan nelayan, namun kenyataannya yang berkembang di lapangan, bakul sering sekali tidak membayar kontan atas persetujuan transaksi harga. Mereka hanya membayar sebagian harga kepada nelayan dengan alasan kekurangannya nanti akan dibayar ketika ikan sudah laku dijual ke konsumen. Padahal nelayan membutuhkan uang kontan saat itu juga, karena akan dilakukan pembagian hasil tangkapan ikan saat itu juga. Kemudian TPI MOROKUD berinisiatif untuk meminjami bakul terhadap kekurangan pembayarannya kepada nelayan. Ketika TPI MOROKUD menagih pembayaran hutang kepada bakul, mereka berbelit-belit. TPI MOROKUD mengalami kesulitan untuk menagihnya. Hal itu terjadi bukan hanya pada satu atau dua bakul. Bahkan ada seorang bakul yang sampai hutang di KUD sebesar Rp 60 jutaan, tetapi dia punya armada truk untuk angkut ikan. Itu yang membuat tidak habis pikir. Akhirnya modal KUDTPI MORO lama kelamaan menipis dan KUDTPI MORO terancam bangkrut karena modalnya macet dibawa bakul. Kapal nelayan menjadi enggan masuk ke TPI MORO, karena TPI MORO tidak bisa menjamin pembayaran kontan kepada nelayan akibat perilaku para bakul yang curang. Kalau sistem di TPI Moro, antara pihak TPI MOROKUD, bakul, nelayan dan keamanannya terjalin hubungan yang saling bersatu untuk menegakkan aturan yang disepakati bersama, niscaya semua pihak tidak akan dirugikan. Semua kapal nelayan harus menjual hasil tangkapan ikannya di TPI MORO tanpa kecuali. Kemudian semua bakul harus membayar uang kesepakatan hasil pelelangan kepada nelayan secara kontan, yang tidak bisa membayar kontan tidak boleh ikut lelang. Bakul dari luar dijamin keamanannya untuk bisa ikut pelelangan secara terbuka dan bersaing secara sehat dengan bakul lokal untuk menentukan harga dan pihak keamanan siap dengan tugasnya menjamin keamanan nelayan, bakul dan lokasi TPI MORO. Kalau hal ini sudah dapat berjalan dengan baik, pasti semua pihak akan merasa diuntungkan.

3. SPBU Solar TPI Moro

Dokumen yang terkait

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus: Implementasi Program Gerakan Pembangunan Swadaya Rakyat (Gerbang Swara) di Desa Bandar Tengah, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedagai)

30 345 83

PARTISIPASI ORANGTUA DALAM PENYELENGGARAAN PAUD PADA MASYARAKAT NELAYAN (Studi Kasus terhadap Lembaga PAUD di Masyarakat Nelayan Tanjungmas, Semarang)

2 30 223

Pengaruh lnteraksi antara Perusahaan dengan Nelayan dalam Kehidupan Masyarakat Nelayan (Kasus Masyarakat Nelayan Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi )

0 8 113

Penguatan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Nelayan (Kasus Desa Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis),

0 8 109

Upaya Peningkatan Partisipasi Perempuan Dalam Program Pengembangan Masyarakat Nelayan (Studi Kasus di Desa Meskom, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau)

1 15 125

Strategi Pengembangan Kelembagaan Swadaya Berkelanjutan sebagai Media Partisipasi Masyarakat Nelayan dalam Pembangunan

0 13 160

POTENSI SWADAYA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Potensi Swadaya Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Tahun 2013).

0 2 15

INTENSITAS PARTISIPASI KERJA ISTRI DALAM RUMAH TANGGA NELAYAN DI DESA MORODEMAK KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 41

Peran Pemilik Modal (Pengamba’) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan (Studi Kasus pada Masyarakat Nelayan Gardanan di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi)

1 1 10

DAFTAR ISI - Karakteristik Permukiman Nelayan (Studi Kasus: Dusun Krajan, Desa Moro Demak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak) - Unissula Repository

0 0 8