Narasi DESKRIPSI DAN ANALISIS KARYA

huruf yang tegas dapat memberi kesan penting, penarik perhatian, dan bentuk huruf yang sedang atau standar, tidak tebal membuat informasi yang disampaikan berkesan santai dan tidak kaku, ringan dan tetap menarik. Gambar yang ditampilkan pada setiap halaman merupakan gambar penjelas keterangan atau informasi sehingga mudah dipahami. Selain itu, gambar juga berfungsi sebagai penarik minat pengunjung dan merilekskan mata agar tidak terus terpacu pada teks. Jumlah teks yang banyak tanpa adanya ilustrasi gambar akan memberi kesan membosankan sehingga enggan dibaca.

4.1.2 VIDEO COMPANY PROFILE

4.1.2.1 Karya Video Company Profile

a. Narasi

Company profile Pabrik Gula Cepiring dalam bentuk video ini menampilkan keadaan Pabrik Gula Cepiring secara umum, beserta dengan Pariwisata Sejarah dan Pariwisata Pengetahuan. Video dimulai dengan tampilan teks “Company Profile”, kemudian menghilang diganti dengan logo Industri Gula Nusantara, dengan logo muncul terlebih dahulu disusul dengan teks “Industri Gula Nusantara”. Muncul video keadaan lalu lintas atau jalan raya yang ada di depan Pabrik Gula Cepiring. Mengikuti arah kendaraan melaju di laju kiri mengarah ke gerbang Pabrik Gula Cepiring tepatnya pada tembok nama yang menampilkan nama Pabrik Gula Cepiring yang sekarang yaitu Industri Gula Nusantara. Kemudian ke gerbang melengkung yang juga menampilkan nama Industri Gula Nusantara. Masuk ke dalam gerbang Pabrik Gula Cepiring terdapat jalan lusrus yang mengarah ke pusat informasi sebagai tempat melapor tamu. Kemudian ditampilkan juga Kantor Pusat atau Utama yang menerima data tamu yang akan diproses. Setelah itu adalah Gedung Pertemuan atau Serba Guna sebagai tempat persentasi apabila ada acara kunjungan atau studi tur. Setelah tampilan secara umum tersebut, adalah video transisi yang hanya menampilkan teks “Pariwisata Sejarah” di sisi kiri bawah dengan layar putih. Setelahnya adalah beberapa tampilan objek-objek yang mengandung nilai sejarah antara lain bangunan kuno yang menampilkan arsitektur Belanda seperti Kantor Utama, Gedung Pertemuan, Rumah Karyawan dan peninggalan kereta uap kuno yang tidak berfungsi lagi dan menjadi hiasan di depan Kantor Utama. Setelah itu, muncul video transisi dengan tampilan yang sama seperti sebelumnya, tetapi dengan teks “Pariwisata Pengetahuan”. Setelah video transisi, diperlihatkan proses pembuatan gula pasir di mulai dengan pengangkutan tebu dari lori berurutan sampai proses pengemasan, dengan menampilkan kerja mesin pada masing-masing stasiun. Urutan proses yaitu pengangkutan – milling penggilingan – purifikasi pemurnian - evaporasi penguapan – kristalisasi pengkristalan – centrifugasi pemutaran dan packing pengemasan. Setelah video singkat mengenai pariwisata pengetahuan, muncul scene transisi untuk ke video proses pembuatan Gula Pasir. Video proses pembuatan gula pasir dimulai dengan tampilan teks “Proses Produksi Gula Pasir Putih”. Proses dimulai dari pengangkutan tebu yang diangkut dari kebun tebu dengan truck, menggunakan crane. Tebu kemudian dimasukkan ke dalam lori. Setelah ada beberapa lori, lori kemudian didorong oleh traktor menuju ke stasiun penggilingan. Setelahnya, ada video transisi proses milling yang menampilkan video sekilas tahapan proses milling dalam bingkai persegi panjang dengan teks deskripsi di bawah bingkai. Proses milling penggilingan diawali dengan adanya pengangkutan tebu dari lori ke meja tebu, kemudian di cacah ke unigrator sebelum masuk ke mesin penggilingan. Proses penggilingan dilakukan sebanyak 4 kali sehingga nira terperas sempurna. Nira yang diperah akan ditampung terlebih dahulu sebelum disalurkan ke stasiun purifikasi. Video transisi yang menampilkan proses purifikasi dengan tampilan yang sama seperti video transisi proses milling. Proses purifikasi berlangsung di dalam juice haiter untuk memisahkan nira dengan kotorannya sehingga menjadi nira bersih dengan menambahkan flokulan yang berfungsi mengendapkan kotoran. Video transisi proses evaporasi. Proses evaporasi terjadi di dalam bejana besar di stasiun evaporasi atau penguapan dimana nira bersih akan dimasak agar air yang terkandung di dalamnya menguap menyisakan nira kental. Nira kental ini yang akan diproses lagi untuk mendapatkan bibit-bibit Kristal gula. Video transisi proses kristalisasi. Proses kristalisasi ini dilakukan di bejana clarifier di stasiun kristalisasi untuk memasak nira kental menjadi kristal-kristal gula. Dalam hal ini nira dikaramelkan. Video transisi proses centrifugasi. Setelah kristal-kristal gula yang terbentuk banyak, nira akan diproses di stasiun centrifugasi. Nira akan diputar dalam kecepatan 220 rpm, sehingga Kristal-kristal gula terpisah membentuk butiran-butiran gula pasir putih. Bitiran yang terbentuk ini akan di salurkan ke mesin rotary dryer-cooler untuk didinginkan dan dikeringkan sehingga tidak mudah meleleh apabila di tempatkan di luar mesin dan didistribusikan kepada konsumen. Video transisi proses packing. Setelah dikeringkan dan didinginkan, gula akan dikemas dalam wadah dengan berat bersih 50kg. Pengemasan dilakukan secara otomatis dengan bantuan mesin. Gula yang sudah dikemas akan dimasukkan ke dalam gudang sebelum didistribusikan.

b. Storyline Company Profile Pabrik Gula Cepiring