14
2.2. Perubahan hormonal awal kehamilan
Saryono 2008 mengatakan jika sel telur dibuahi, maka kejadian setelah ovulasi adalah korpus luteum dipertahankan oleh human chorionic gonadotropin
hCG, yang dihasilkan pada awalnya oleh sel trofoblas pada embrio yang berkembang.
Simkin et al 2007 menjelaskan Human chorionic gonadotropin hCG, yang di produksi oleh plasenta yang sedang berkembang, memastikan bahwa
indung telur memproduksi estrogen dan progesteron sampai plasenta matang dan mengambil alih produksi hormon-hormon ini sekitar bulan ketiga sampai
keempat. Estrogen
merangsang pertumbuhan
jaringan reproduksi
dengan meningkatkan ukuran otot-otot rahim, merangsang pertumbuhan lapisan rahim
dan pasokan darahnya, meningkatkan produksi lender vagina dan dengan menstimulasi perkembangan sistem saluran serta pasokan darah di payudara.
Kadar estrogen yang tinggi akan mempengaruhi retensi air, penumpukan lemak di bawah kulit dan pigmentasi kulit.
Progesteron menghambat kontraksi otot polos. Membuat rahim relaks, mencegahnya berkontraksi secara berlebihan. Progesteron juga mempunyai efek
merelakskan pada dinding pembuluh darah, membantu mempertahankan tekanan darah yang rendah dan pada dinding lambung serta usus memungkinkan
penyerapan nutrien dalam jumlah lebih besar. Progesteron merangsang sekresi
Universitas Sumatera Utara
15
hormon indung telur, relaksin, yang merelaksasikan dan melembutkan jaringan ikat, tulang rawan dan leher rahim sehingga ini dapat meregang selama kelahiran.
Ketika plasenta berkembang, maka plasenta mulai mensekresi hCG dan progesteron dan merupakan sumber progesteron setelah korpus luteum fungsinya
berhenti. Estrogen estriol, estron dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dari androgen yang disekresi oleh adrenal ibu dan janinnya.
2.3. Gejala-gejala awal kehamilan
Kehamilan normal menimbulkan stres karena ibu menghadapi begitu banyak perubahan dalam waktu relatif singkat seperti perubahan fisik dan
psikologis Schott Priest, 2009. Murkoff et al 2006 mengatakan bahwa wanita hamil bisa mengalami
semua gejala ini atau hanya mengalami satu atau dua gejala saja. Yang perlu diingat adalah bahwa setiap wanita dan setiap kehamilan adalah berbeda, beberapa
gejala kehamilan memang bersifat universal. a. Pembengkakan Payudara
Murkoff et al 2006 menjelaskan bahwa Kehamilan membuat payudara membengkak dan nyeri jika tersentuh, terjadi karena meningkatkan jumlah
estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh tubuh mekanisme yang sama terjadi sebelum menstruasi, ketika banyak perempuan mengalami perubahan
payudara tetapi perubahannya lebih menonjol pada kehamilan. Selain bertambahnya ukuran, aerola akan menggelap, melebar dan bisa memiliki area-
area kecil yang berwarna lebih gelap lagi. Penggelapan warna ini mungkin
Universitas Sumatera Utara
16
memudar tetapi tidak menghilang seluruhnya setelah melahirkkan. Payudara akan terus tumbuh dan membesar sepanjang kehamilan, tetapi payudara tidak akan
nyeri jika disentuh setelah melewati bulan ketiga atau keempat. Payudara tegang dan sakit, terasa berat serta tidak nyaman, dengan sensasi
geli pada puting, pembengkakan payudara pada awal kehamilan terjadi karena hormon membuat payudara siap untuk laktasi. Kelenjar susu tumbuh dan
membesar seiring dengan produksi susu Stoppard, 2008. Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berat di payudara
mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri tajam. Peningkatan suplai darah membuat pembuluh
darah dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah
permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida Kusmiyati dkk, 2009.
b. Sering Berkemih Pada awal kehamilan wanita hamil akan sering berkemih, ini terjadi karena
peningkatan volume cairan tubuh dan meningkatnya efisiensi ginjal, yang membantu mempercepat pembuangan produk sisa. Selain itu karena tekanan dari
rahim yang membesar ketika masih berada di dalam pinggul di sebelah kandung kemih Murkoff et al, 2006.
Universitas Sumatera Utara
17
Kusmiyati dkk 2009 mengatakan pada awal kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering berkemih. Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan
bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. c. Sembelit
Murkoff et al 2006 menjelaskan bahwa di awal kehamilan wanita hamil sering mengeluhkan sembelit, salah satu penyebabnya adalah kadar yang tinggi
dari beberapa hormon yang beredar selama kehamilan menyebabkan otot-otot usus besar melemas, sehingga pembuangan menjadi lamban. Penyebab lainnya,
rahim yang membesar menekan usus. Konstipasi terjadi karena peningkatan kadar progesteron saat hamil yang
menyebabkan relaksasi otot polos, pada usus menyebabkan penurunan motilitas, tonus serta peristaltik pada saluran cerna Morgan Hamilton, 2009.
d. Hipersalivasi Produksi air liur yang berlebihan merupakan gejala umum yang terjadi di
awal kehamilan dan sedikit tidak menyenangkan tetapi tidak berbahaya. Hipersalivasi berlangsung tidak lama dan hilang setelah melewati bulan-bulan
awal kehamilan. Hipersalivasi lebih banyak terjadi pada wanita hamil yang juga mengalami mual di pagi hari Murkoff et al, 2006
Kusmiyati dkk 2009 menjelaskan bahwa hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual muntah. Pada beberapa wanita ditemukan adanya
ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu atau wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Universitas Sumatera Utara
18
e. Mual dan Muntah Murkoff et al 2006 menjelaskan hormon kehamilan hCG yang tinggi di
dalam darah pada trimester pertama, menaiknya kadar estrogen, peregangan yang cepat dari otot rahim, rileksasi relatif dari jaringan otot pada saluran pencernaan,
kelebihan asam lambung, dan meningkatakan indera penciuman ibu hamil sehingga meningkatkan rasa mual.
Mual atau bahkan muntah bisa terjadi kapan saja, tapi umumnya saat lama tidak makan untuk waktu yang lama atau setelah tidur malam. Perasaan mual
paling sering muncul di trimester pertama Stoppard, 2008. Sekitar 50 wanita hamil mengalami mual-mual dan beberapa sampai
muntah muntah. Keluhan ini terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan, biasanya menghilang pada akhir waktu tersebut. Penyebabnya dapat dipastikan
karena kepekaan terhadap hormon kehamilan Llewellyn dan Jones, 2005. f.
Mengidam dan membenci makanan Kebanyakan wanita hamil mengalami perubahan pada rasa makanan.
Penelitian menunjukkan 90 wanita mengalami mengidap pada satu jenis makanan di awal kehamilan dan 50-85 wanita membenci satu jenis makanan.
Hormon bukanlah satu-satunya penyebab mengidam dan membenci makanan, mengidam yang bertahan lebih lama bisa dipicu oleh kebutuhan emosional
misalnya kebutuhan akan perhatian ekstra Murkoff et al, 2006.
Universitas Sumatera Utara
19
Kusmiyati dkk 2009 mengatakan pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu atau
wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah. g. Sakit kepala
Sakit kepala atau pusing pada awal kehamilan terjadi karena perubahan hormon, keletihan, ketegangan, lapar, stres fisik dan emosional Murkoff et al,
2006. Sakit kepala pada wanita hamil terjadi karena peningkatan volume
sirkulasi atau vasodilatasi akibat peningkatan kadar progesteron dalam sirkulasi Morgan Hamilton, 2009.
h. Keletihan dan mengantuk Murkoff et al 2006 menjelaskan keletihan dan mudah mengantuk umum
terjadi pada wanita di awal awal kehamilannya, karena tubuh wanita hamil sedang memproduksi sistem pendukung kehidupan bayi, yaitu plasenta, yang belum akan
selesai sampai akhir trimester pertama. Selain itu tubuh sedang menyesuaikan diri dengan banyak tuntutan fisik dan emosional dari kehamilan. Begitu tubuh sudah
menyesuaikan diri dan plasenta telah selesai sekitar bulan keempat wanita hamil akan memiliki lebih banyak tenaga.
Keletihan pada awal kehamilan terjadi karena peningkatan konsumsi oksigen, kadar progesteron dan kebutuhan janin serta perubahan psikososial
Morgan Hamilton, 2009.
Universitas Sumatera Utara
20
i. Masalah Kulit
Aura kehamilan yang dipancarkan oleh beberapa wanita yang cukup beruntung bukan hanya disebabkan oleh kebahagiaannya menjadi calon ibu, tetapi
karena peningkatan pengeluaran minyak yang ditimbulkan oleh perubahan hormon. Begitu pula jerawat yang tidak terlalu menggembirakan yang terjadi pada
wanita yang sering kali timbul jerawat sebelum menstruasi. Beberapa wanita hamil juga mengalami kulit yang kering dan gatal Murkof et al, 2006.
Saminem 2008 mengatakan terjadi hiperpigmentasi, yaitu kelebihan pigmen di tempat tertentu. Pada wajah, pipi dan hidung mengalami
hiperpigmentasi sehingga menyerupai topeng topeng kehamilan atau kloasma gravidarum.
j. Depresi
Gejala depresi yang terjadi di awal kehamilan ialah perasaan tertekan, penurunan ketertarikan atau kehilangan minat, labilitas perasaan serta sulit
konsentrasi sangat menonjol pada trimester pertama dan pada umumnya terjadi pada wanita hamil yang mengalami gejala yang sama sebelum menstruasi. Jika
perasaan seperti ini sering terjadi, wanita akan mengalami depresi ringan sampai menengah selama hamil. Berdasarkan penelitian ada 10-16 wanita hamil yang
mengalami depresi Murkoff et al, 2006.
2.4. Penyebab gejala awal kehamilan