74
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa:
Reog Panca Tunggal merupakan pertunjukan ansambel vokal dan instrumentkarawitan sekar-gending. Jenis musik pada grup Reog Panca Tunggal
adalah musik Reog, yaitu karawitan sekar-gending yang diiringi alat musik dog- dog ketipung, namun pada grup Reog Panca Tunggal menambahkan alat musik
Gong, Kendang Sunda dan Kecrek. Kemudian jenis lagu yang dibawakan pada pertunjukan Reog Panca Tunggal adalah lagu-lagu pesindenan, karena syairnya
berisi sisindiran dan menggunakan laras tangga nada salendro, salah satunya adalah lagu Rereogan. Bentuk komposisi musik Reog terdiri dari: jenis suara
sinden, wanda lagu, waditra pengiringnya, teks guguritan, rumpakasastra yang dipergunakan, larassurupan, senggol dan teknik karawitan. Dalam penyajian
lagu Rereogan, jenis suara sinden saat menyanyikan lagu Rereogan menggunakan jenis suara gahar, karena jenis suara gahar terdengar nyaring, bersih, dan suara
ini cocok disajikan dalam sajian kepesindenan. Lagu Rereogan adalah jenis wanda papantunan, yaitu lagu-lagu pesindenan yang isinya berupa ceritera-
ceritera dalam pantun. Reog Panca Tunggal dalam permainannya menggunakan waditraalat musik perkusi berupa 4 ketipung yang disebut Reog terdiri
dari:tilingtingti, tong, deng-deng dan ber, kecrek, gong dan kendang. Syair lagu
Rereogan merupakan lagu daerah atau tradisional dari Jawa Barat yang berbahasa Sunda dan tidak diketahui siapa penciptanya. Lagu Rereogan menggunakan laras
salendro da mi na ti la da 1 2 3 4 5 1 atau selaras dengan re do la sol fa re dan mengunakan surupan 1 = da re. Pada penyajian lagu Rereogan senggol
disuarakan oleh para wiyaga, di mana senggol tersebut disuarakan pada pergantian bait satu ke bait lainnya. Kemudian teknik karawitan pada lagu
Rereogan terdapat pada teknik menabuh intrumen perkusi oleh para pemain Reog Panca Tunggal dengan menggunakan telapak tangan dan tongkat yang dipukulkan
pada muka membran alat-alat musiknya.
5.2. Saran