2.2.3.1 Context
Context  yaitu  konteks  pemberdayaan  agen  pembaharu  menjelaskan program  atau  kegiatan  yang  sesuai  untuk  dikembangkan  dalam  rangka
pemberdayaan  agen  pembaharu,  Sulistiyani,  2004:  117.  Context  dalam Sulistiyani, 2004: 118 meliputi:
a Aspek kelembagaan, b Aspek sistem manajemen,
c Aspek kinerja organisasi, d Aspek penguasaan materi organisasi.
2.2.3.2 Input
Input akan menggambarkan sumber daya, fasilitas yang diperlukan dalam memberdayakan  agen  pembaharu,  Sulistiyani,  2004;  117.  Input  dalam
Sulistiyani:  2004:  118  adalah  seluruh  potensi  internal  yang  dimiliki  oleh  agen pembaharu  dan  eksternal  yang  berkaitan  dengan  agen  pembaharu  dan  memiliki
potensi untuk memberikan kontribusi pada proses pemberdayaan agen pembaharu.
2.2.3.3 Process
Menggambarkan  serangkaian  langkah  atau  tindakan  yang  ditenpuh  untuk memberdayakan  agen  pembaharu,  Sulistiyani,  2004:  117.  Process  dalam
Sulistiyani,  2004:  118  adalah  seluruh  kegiatanlangkah-langkah  secara  bertahap yang dilakuka  dalam rangka pemberdayaan agen pembaharu, yang terdiri atas:
a  Pendekatan  capacity  bulding  untuk  pemberdayaan  kelembagaan  agen pembaharu.
b  Pendekatan  New  Pubic  Manajement  NPM  untuk  meningkatkan  kemampuan manajerial agen pembaharu secara internal.
c  Pendekatan kinerja untuk peningkatan kinerja organisasional agen pembaharu. d  Pendekatan  substansial  melalui  pengorganisasian  knowledge,  attitude,  pactice
KAP  agar  agen  pembaharu  menguasai  aspek  dan  substansi  kemiskinan, mampu  menentukan  solusi  dan  pendekatan  yang  tepat  untuk  menciptakan
kemandirian masyarakat.
2.2.3.4 Output
Output  adalah  hasil  akhir  setelah  serangkaian  proses  pemberdayaan dilakukan akan mencapai kompetensi sebagai agen pembaharu yang berdaya dan
mampu  mengimplementasikan  pendampingan  kepada  masyarakat  untuk melakukan program aksi dari perancanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi
program  pemberdayaan  masyarakat  miskin,  Sulistiyani,  2004:  117.  Sulistiyani 2004:  118-119  menyatakan  bahwa  setelah  proses  pemberdayaan  agen
pembaharu dilakukan, maka akan diperoleh output tertentu, bersifat lenear dengan tingkatann  proses  mana  yang  telah  dilakukan.  Output  dari  proses  pemberdayaan
tersebut  adalah  mencapai  sosok  agen  pembaharu  yang  berdaya,  yang  secara bertahap  dapat  diwujudkan.  Adapun  tingkatan  keberdayaan  agen  pembaharu
tersebut adalah: a
Proses capacity building dapat menghasilkan agen pembaharu  yang memiliki kemampuan organisasional yang yang kuat establish.
b Proses  NPM  yang  dilakukan  dapat  menghasilkan  kemampuan  manajerial.
Dengan  demikian  tingkat  keberdayaan  yang  diperoleh  adalah  sebagai  agen pembaharu yang efisien.
c Proses perbaikan kinerja agen pembaharu dapat mengantarkan pada pencapaian
tingkat keberdayaan sebagai agen pembaharu yang memiliki kinerja tinggi. d
Proses  substansi  KAP  dapat  mengantarkan  pada  tingkat  keberdayaan  agen pembaharu sebagai agen yang profesional.
2.2.3.5 Outcome